Keesokan harinya Garnis telat sholat subuh. Soalnya bangunnya kesiangan jam 6.
"waduhhh kok aku malah lupa sholat subuh sih. gapapa deh telat yang penting sholat" ujar garnis sambil bangunnya kesiangan dan marah menatap jam alarm.
Waktu daftar ulangnya sih jam 9 pagi. Jadi garnis sempat sempatin untuk mengaji untuk sholat dhuha. Karena garnis ingin yang terbaik aja dan buku diary garnis sih masih kosong. Soalnya momen paling indah yang pantas buat buku diary itu adalah dimana masa masa kuliah pertama itu dimulai. Lalu garnis membaca ayat suci alquran. Setelah itu garnismandi dan siap siap untuk pergi daftar ulang di kampus. Soalnya biar cepat selesai.
Kemudian garnis melihat papan pengumuman tentang bahan daftar ulang itu apa aja. Dan garnis melihat papan pengumuman. Ternyata ada berkas yang belum dikumpulkan oleh garnis. Tiba tiba garnis cari tempat foto kopi dan garnis terburu-buru lari kencang. Tiba tiba dijalan berkasnya jatuh disenggol oleh cowok yang subhanaallah gantengnya.
"aduhhh berkasku , astaghfirullahaladzim... " ujar garnis sambil bingung dan panik. Sang cowok pun menata berkas yang berjatuhan dan menatap garnis.
"maaf ya mbak kena senggol, maaf banget"ujar sang cowok itu. Tiba tiba sang cowok itu melihat garnis terus-terusan, malahan gak kedip sama sekali matanya melihat garnis.
"mas .. mas ..? kok ngelamun sih ? tau tempat fotokopi gak ? " ujar garnis. Tapi sang cowo itu malah menatap garnis dengan matanya yang sangattajam.
" astaghfirullahaladzim, mas yaudah deh . assalamualaikum" ujar garnis dan terburu buru untuk fotokopi.
Karena garnis gak pernah dilihat oleh seorang cowok selama itu. Lalu garnis ditempat fotokopi , garnis lalu mengasihkan berkas berkas yang untuk di fotokopi. Kemudian setelah selesai fotokopi , garnis langsung ke tempat pendaftaran ulang mahasiswa baru. Disitu pun garnis menemukan teman barunya yang berkerudung merah dan berpakaian syar'i dia juga di jurusan MIPA tapi bedanya dia di jurusanbiologi sedangkan garnis ada di jurusan matematika.
"assalamualaikum mbak," ujar garnis sambil tersenyum.
"iya walaikumsalam" ujar mbak berkerudung merah dengan tersenyum.
"anak MIPA juga?"ujar garnis .
"iya aku anak MIPA biologi".ucap perempuan berkerudung merah itu.
"aku juga anak MIPA tapi jurusannya dimatematika"ujar garnis.
"kita sefakultas dong" ucap si Gadis berkerudung merah.
"hehe, iya. Aku gak ada temen nih bareng yuk daftar ulangnya" ujargarnis.
"ayo ayo , sini duduk aja di sebelahku kosong kok" ujar mbak berkerudung merah yang sambil mengajak duduk garnis.
"oh iyah , nama kamu siapa? " ujargarnis.
"oh iyah lupa ukhti, assalamualaikum nama saya farah dari bandung" ujar si mbak berkerudung merah itu yang asli bandung.
"halo mbak farah , namaku garnis aku asli Palembang" ucap garnis sambil tersenyum.
"ngomong-ngomong kamu ngekos dimana?"ujargarnis.
"aku kos di deket sini kok dijalan hatta 70." Ucap farah sambil menunjukkan alamat kosnya.
"sama dong, aku juga kos di jalan hatta 70. Nanti pulangnya bareng yuk aku ada sepeda" ucap garnis yang mengajak pulang bareng farah.
"oke mbak garnis" kata farah.
"jangan panggil mbak dong ,panggil garnis aja atau nis " ucap garnis sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARNIS
Teen Fiction[#275 in CHICKLIT 26/11/2017][ROMANCE & CHICKLIT] Bagaimana seorang perempuan hijab, yang hidup dengan dunia yang sangat luas, dan bagaimana dalam kehidupan berteman bisa menjadi persahabatan dan menjalin hubungan yang erat selayaknya keluarga.