Cheating the Cause and Effect

272 19 10
                                    

Heat Haze Daze

Adaptation from Mekakucity actors & Kagerou Project

By. Luna Sedata

All characters belong to Jin & Vocaloid song MV series as this is only one of fan made adaptation from MV Kagerou Daze. With this disclaimer, author owe nothing with Jin and Kagerou Project

Genre : Romance, Paranormal, Tragedy, Fantasy.

______________________________________________________________________________

Final Loop : Cheating The Cause and Effect

"I am sorry for this... please don't try to save me again."

~ Hiyori

"Kau telat, Hibiya!" tukas Hiyori ceria segera, begitu ia melihat sang bocah berlari mendekatinya masuk ke area taman dengan tergesa-gesa. Hiyori menatap temannya itu dalam diam, menyadari bagaimana Hibiya tampak letih dan tidak biasa.

"Kau sudah menunggu lama, Hiyori? Maaf ya, aku terlambat..." ujar sang bocah berusaha meminta maaf sementara sang gadis hanya tersenyum.

Sang bocah tampak tenang, begitu juga Hiyori. Walau keduanya sama-sama yakin bahwa mereka menyembunyikan sesuatu di hati mereka masing-masing. Sesuatu tak terungkap yang tak akan pernah terucap. Sebagai penggantinya adalah senyuman lembut mereka satu sama lain yang kini justru terlihat kosong dan tiada artinya lagi.

Hibiya memutuskan untuk duduk di ayunan, di samping Hiyori seperti biasanya. Kenyataannya, sang bocah memang telah melakukan hal yang sama berulang-ulang. Hiyori dengan kucing hitam dalam gendongannya tampak terdiam sesaat, namun ikut duduk di ayunannya kembali.

Hibiya tampak mulai berhasil mengejar napasnya. Melempar pandangannya ke langit biru yang cerah di atas, sang bocah mengelus dahinya yang basah akan keringat.

"Hari ini benar-benar panas, ya..."

Hiyori hanya tersenyum sedih.

"Kau--"

"kau tahu...?" potong Hibiya tiba-tiba.

"Sebenarnya -- aku tidak terlalu suka dengan musim panas," lanjut sang bocah ceria.

Sang gadis tampak terdiam sesaat, menatap anak laki-laki di depannya dengan ekspresi bingung. Tampak jelas di wajahnya kalau sang gadis tidak mengantisipasi kata-kata Hibiya barusan.

"Kau kenapa? Seperti melihat hantu saja?" tanya Hibiya bingung tatkala melihat Hiyori bersikap aneh.

"Eh--tidak apa-apa, sih..." ujar sang gadis dingin walaupun rasa takut terlihat mulai merasuk di wajahnya.

"Hi-hibiya-kun, kurasa sebaiknya..."

Namun belum selesai sang gadis menyelesaikan kata-katanya, kucing hitam dalam gendongannya mendadak melompat turun sebelum berlari menuju ke jalan yang tampak tenang. Sesaat, sang kucing berbalik---dengan kedua matanya yang jernih dan menggoda melihat baik Hibiya dan Hiyori.

Sorot mata sang kucing yang seolah-olah membujuk itu tampak sinis. Detik berikutnya berjalan begitu lamban. Momen ketika baik Hibiya dan Hiyori menyadari bahwa insiden itu akan terjadi lagi. Entah itu kematian Hibiya ataupun sang gadis, semua itu mulai memasuki titik jenuh bagi keduanya.

Ada godaan yang begitu besar merasuki Hibiya di saat-saat terakhir, sebuah godaan untuk menarik tangan Hiyori dan menghalanginya untuk menyeberang. Walaupun tentu saja, itu tidak menyelesaikan masalah. Karena hukum realita akan me-reset kejadian ini kembali. Hibiya pun merapatkan giginya, berusaha untuk melihat semua kejadian ini sampai akhir.

Heat Haze DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang