Hibiya's State of The World

1.6K 73 7
                                    

Heat Haze Daze

Adaptation from Mekakucity actors & Kagerou Project

By. Luna Sedata

All characters belong to Jin & Vocaloid song MV series as this is only one of fan made adaptation from MV Kagerou Daze. With this disclaimer, author owe nothing with Jin and Kagerou Project

 

Genre : Romance, Paranormal, Tragedy, Fantasy.

______________________________________________________________________________

3rd Loop :  Hibiya’s State of The World

 

“I thought you won’t see me again...  

~ Asahina Hiyori

Hari ini adalah salah satu dari hari-hari biasa yang dilalui Hibiya di musim panas tahun ini. kalaupun ada yang spesial, yang patut diperhatikan adalah fakta; bahwa hari ini langit tampak begitu mendung. Seolah-olah jepang tidak sedang melewati musim panas sama sekali.

Hibiya baru saja selesai melaksanakan tugasnya sebagai pengantar koran. Setelah mengantar gulungan berita terakhirnya untuk seorang ibu penjual susu tidak jauh dari terminal kota, yang perlu Hibiya lakukan sekarang adalah mengayuh sepedanya ke arah pulang, melaporkan laporan antar-pergi sebelum menerima upah hariannya.

Suara gesekan ban sepeda pun terdengar tatkala Hibiya sampai di sebuah bangunan sederhana yang lebih tampak sebagai kios.

“Oh, kau sudah pulang, Hibiya?” tanya seorang bapak gemuk yang sedikit botak dari dalam rumah.

“Begitulah, paman...” jawab Hibiya ramah.

Bapak-bapak yang dipanggil Hibiya dengan sebutan paman ini adalah seorang pengusaha pengantar koran kecil-kecilan di kota tempat Hibiya tinggal. Bernama Kurasawa, dia adalah salah satu dari sedikit orang dewasa yang ramah dan baik terhadap Hibiya. Fakta bahwa Kurasawa-san tidak memiliki istri dan anak; mungkin hal inilah yang membuatnya begitu baik pada setiap orang yang ditemuinya, tidak terkecuali Hibiya. Bukankah ada yang bilang kalau orang yang tahu dan mengerti apa itu rasa kesepian biasanya adalah orang yang baik dan ramah? Secara mereka mengerti apa rasanya dibenci dan hidup sendiri.

“Tidak biasanya kau secepat ini, Hibiya?”

“Hari ini cepat karena yang diantar tidak terlalu banyak, kan? ini laporan antar-pergi untuk hari ini,” balasnya riang sembari memberikan apa yang tampak sebagai lembaran berisi daftar nama semua pelanggan koran yang harus diantarnya.

“Haha... terima kasih atas kerja kerasnya... ayo masuk, sekalian kuberi upahmu untuk hari ini...”

“Paman...” potong Hibiya ragu, masih berdiri di luar pintu yang praktis membuat Kurasawa menoleh kembali.

“Ada apa...?”

“Eh, upahku dibayar saat hari terakhir pekerjaanku saja...”

“Kau yakin?” kata Kurasawa ragu sementara Hibiya sebaliknya, malah mengangguk dengan mantap.

“Iya... kalau sekedar jajan, aku masih punya pegangan... lagi pula ayah bisa saja mengambil paksa uangku kalau aku membawa terlalu banyak—tentu saja, itu bukan hal yang sering terjadi...” lanjut Hibiya cepat begitu melihat ekspresi khawatir yang muncul dari wajah Kurasawa.

Heat Haze DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang