"Eunghh....." Kim Bum melenguh ketika merasa terganggu dengan goncangan pada tubuhnya dan sesekali benda kenyal dan lembut menyentuh pipi dan bibirnya.
"Sso Sayang.....Wae?" tanya Kim Bum dengan suara seraknya dan matanya yang masih sipit efek belum sadar sepenuhnya. So Eun nampak ragu mengatakan apa yang Ia inginkan.
"Kenapa Sayang?.....Owh,...Kau mau melanjutkan kegiatan kita yang tertunda tadi?..." mata Kim Bum otomatis terbuka ketika mengingat hal yang tadi tertunda dan berfikir So Eun ingin melakukannya sekarang. Kim Bum pun membalikkan posisi hingga kini So Eun di bawahnya. Bibir Kim Bum sudah siap meraih bibir So Eun saat So Eun dengan sigap menutup mulutnya dengan tangannya dan menggeleng.
"Mwo?....Bukan itu yang Kau inginkan? " Kim Bum kembali duduk saat So Eun menggeleng.
"Aku mau makan...."
"Kau lapar?....Baiklah....Kajja...." Kim Bum pun bersiap beranjak ke dapur sebelum So Eun menahannya.
Sudah satu jam berlalu dan kini Bumsso masih berkeliling mencari makanan yang So Eun inginkan. Ini sudah pukul 2 dini hari maka otomatis banyak rumah makan yang tutup. Awalnya So Eun ragu memberitahukan keinginannya karena tidak ingin merepotkan Kim Bum. Namun So Eun akhirnya memberitahukannya ketika merasa tidak bisa menahan keinginannya. So Eun kira Kim Bum akan mengeluh karena masih mengantuk namun ternyata Kim Bum justru sangat bersemangat karena akan mengabulkan permintaan isteri yang ngidam ditengah malam. Bahkan kini Kim Bum mengendarai mobilnya dengan tetap tersenyum sembari berceloteh tentang bayangannya dulu.
Kim Bum bercerita jika dia sudah lama membayangkan jika Isterinya hamil dan saat tengah malam meminta makanan yang sulit di dapat. Ia kira Ia tidak akan pernah merasakan itu mengingat So Eun yang selalu tidak ingin merepotkan orang lain. Tapi akhirnya angannya tercapai dan Dia sungguh bahagia. So Eun juga bahagia, ternyata sahabatnya benar jika Kim Bum juga ingin merasa dibutuhkan.
"Ah Sayang.... di sana sepertinya ada Ayam goreng bumbu keinginanmu...." suara Kim Bum menyadarkan So Eun dari rasa syukurnya memiliki suami yang sempurna namun mau menerimanya apa adanya dan juga mencintainya.
Setelah menghabiskan satu porsi besar ayam goreng bumbu, Bumsso kini sedang berjalan santai di tepi sungai Han. So Eun yang mengajak Kim Bum unyuk melihat matahari terbit. Dan tentunya Kim Bum tidak menolak.
"Dari tadi Kau menatapku terus....Wae?.....Kau semakin terpesona dengan ketampananku yang bertambah tiap harinya?..." ucap Kim Bum percaya diri namun sesungguhnya Ia sedang berusaha menutupi kegugupannya karena merasa So Eun terus menatapnya sejak mereka pergi dari rumah. So Eun hanya tersenyum kemudian mengeratkan genggaman tangannya dan menyandarkan kepalanya di lengan Kim Bum tetap melanjutkan jalan santai mereka.
"Udaranya dingin sekali.....Apa Kau baik-baik saja?" merasa udara mulai semakin dingin, Kim Bum pun menatap So Eun khawatir.
"Aku baik-baik saja...." isyarat So Eun meyakinkan. Kim Bum hanya bisa menghela nafas kemudian membuka mantelnya untuk dipakaikan pada So Eun. So Eun menolaknya karena Ia juga sudah memakai mantel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Girl
FanfictionKisah wanita bisu yabg dijodohkan dengan pria sempurna...