One

17.7K 506 6
                                    

Daniel Caprion Deksa: Take it easy, Claret. Aku menyetujui pertunangan ini bukan berarti aku tidak bisa bermain-main. Kau hanya tunanganku.

Claret Diargo: Aku bukan wanita yang mudah menyerah, Daniel. Kau lihat saja nanti. Aku tunanganmu dan kau tidak bisa main-main dengan kenyataan itu.

Deandra Cearla: I don't want to lose you, Daniel .

***

Bagi Daniel Caprion Deksa, ada dua hal yang paling dibencinya. Hewan peliharaan dan ketidakbebasan. Hari ini, tepat di hari ulang tahunnya yang ke 27, Daniel diperhadapkan dengan kedua hal yang dibencinya. Terikat oleh sebuah pertunangan dengan seorang veterinarian atau yang biasa disebut dokter hewan -yang juga mengelola bisnis petshop terbesar di Asia.

Daniel memasuki ruangan VIP di sebuah restoran. Semua anggota keluarganya sudah berkumpul disitu dan yang dimaksud dengan keluarga adalah keluarga besar Daniel komplit dengan om, tante, sepupu, kakek, nenek, ayah, ibu, dan adik tirinya. Daniel mengutuk dalam hatinya. Bagaimana bisa ayahnya memanggil semua orang untuk berkumpul disini? Sepertinya Brata Deksa memang tidak main-main dengan ucapannya.

"Maaf, aku terlambat datang." Daniel berjalan ke arah kursi di sebelah kanan ayahnya yang terlihat masih kosong.

"Kamu dari mana saja, Daniel? You come late to your own birthday celebration," Titania Daksa mengomentari ketelatan anaknya.

Daniel ingin sekali membalas ucapan ibunya: Aku tidak pernah minta dirayakan, namun urung diucapkan olehnya.

"Maaf, mom. Aku ada meeting dengan Tuan Yakumo baru saja dan aku tidak bisa membatalkannya," Daniel memberikan alasan. Bohong, Daniel sengaja berlama-lama menahan Tuan Yakumo dan mengajaknya makan malam bersama hanya demi menghindari acara malam ini. Tapi nyatanya, ayahnya memang tidak bisa ditandingi. Orang-orang suruhan ayahnya datang dan secara halus mengusir Tuan Yakumo serta memaksanya datang kesini.

"Baiklah, baiklah. Yang penting kamu sudah ada disini sekarang."

Daniel mengedarkan pandangannya ke seluruh orang yang duduk mengitari meja panjang ini. Ada satu pasangan suami istri yang tidak termasuk dalam anggota keluarganya, tapi sepertinya wajahnya sangat familiar. Lalu, disamping mereka ada seorang wanita dengan senyuman kikuk. Daniel sudah bisa menduga siapa orang-orang itu.

"Nah, Daniel. Kenalkan dulu. Om Teddy Diargo dan Tante Yuke. Kamu pernah melakukan beberapa perjanjian bisnis dengan mereka, jadi mungkin kamu mengingat mereka," Brata Deksa berkata dengan nada girang.

"Ah, iya aku ingat," jawab Daniel sambil mengangguk sopan, menyapa kedua orang itu.

"And this lovely lady is Claret Diargo, anak mereka satu-satunya."

Wanita bernama Claret itu tersenyum, lesung di kedua pipinya langsung terlihat.

Cantik, pikir Daniel. Dan setiap kali ia memuji seorang wanita, ia selalu membayangkan wanita itu terbaring di atas kasur dibawah dirinya. Tapi sepertinya wanita ini terlalu polos.

"Karena Daniel sudah datang, mari kita masuk ke acara puncak. Kita berkumpul bersama di tempat ini untuk merayakan hari ulang tahun Daniel yang ke dua puluh tujuh dan untuk mengumumkan pertunangan Daniel dan Claret Diargo yang akan dilaksanakan satu bulan yang akan datang."

Suara riuh tepuk tangan terdengar.

Daniel menatap Claret yang ternyata balik menatapnya dengan berani. Claret terlihat bahagia, pipinya merona, senyumnya sumringah, dan matanya berbinar. Ada apa dengan wanita itu? pikir Daniel. Tidakkah dia merasa kesal karena dijodohkan dan diminta bertunangan dalam waktu satu bulan sementara mereka baru saja bertemu hari ini?

The Best JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang