aa

1.5K 133 26
                                    

"EOMMA! APPA!" teriak Jungkook sambil berlari mendekati kedua orang yang dipanggil oleh Jungkook.

Benar, mereka adalah Jaejoong dan Yunho, meski dalam mereka telah menggunakan menggunakan topi, masker dan kacamata hitam Jungkook tetap mengenali mereka dari postur tubuh yang sudah sangat dihafal oleh Jungkook.

"Eommaaa . . . .huweee." Jungkook menangis setelah memeluk tubuh Jaejoong, "Eomma jahat tidak pulang-pulang."

Taehyung hanya diam, ia bingung harus apa, ia kaget sekaligus bahagia jika ternyata Eomma dan Appa-nya masih hidup. Berarti selama ini apa yang dipikirkan Jungkook adalah benar. Yunho langsung menyeret mereka masuk kedalam taksi yang berhenti didepan pusat perbelanjaan tersebut dan membawanya ke apartemen yang disewa sementara oleh Yunho dan Jaejoong supaya tidak menjadi perhatian karena ulah Jungkook.

#

Jungkook dan Taehyung sudah berada didalam apartement yang disewa oleh orang tuanya. Jungkook masih menempel pada sang ibu, tidak membiarkan Jaejoong melepaskan pelukannya.

"Appa . ." Taehyung membuka suaranya, "Bagaimana bisa ini terjadi, lalu yang kami kuburkan itu siapa?" tanya Taehyung.

"Yang jelas itu bukan kami Tae, panjang ceritanya." Yunho menceritakan kejadian yang sebenarnya pada Taehyung dari awal mula keberangkatannya ke Busan, pertemuannya dengan Kim Young Woon, kecelakaan, hingga akhirnya bisa kembali ke Seoul lagi.

Taehyung memeluk Yunho sambil terisak, "Appa . . . jangan tinggalkan kami lagi, terutama Kookie, Tae tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi Kookie seandainnya kalian benar-benar pergi. Hiks."

"Sudah-sudah, kami sudah kembali sekarang." Yunho menenangkan Taehyung yang terisak dalam pelukannya. "Bagaimana keadaan kalian?" Yunho balik bertanya pada Taehyung.

"Kami diusir dari rumah oleh Kim Young Woon setelah sehari kalian dinyatakan meninggal, lalu kami pindah disebuah rumah kecil dipinggiran kota. Kookie mengalami depresi setelah kepergian kalian, setiap hari hanya duduk didepan rumah mengunggu kepulangan kalian."

"Berani sekali mereka mengusir anak-anakku dari rumahku!" geram Jaejoong, "Aku akan merebut rumah itu kembali! Yun, kita harus segera menjalankan rencana kita!" ucap Jaejoong yang dari tadi sibuk menenangkan Jungkook. Jungkook sudah tenang dalam pelukan Eomma-nya. "Astaga, Eomma lupa, Apa kalian sudah makan?"

Taehyung menggelengkan kepalanya, "Tadi kami baru mau ke kedai untuk beli makanan dan es krim,"

"Baiklah, Eomma siapkan makanan untuk kalian. Tadi Eomma memasak sedikit, Eomma rasa cukup buat kalian berdua." Jaejoong hendak melepaskan tangan Jungkook yang mendekapnya erat.

"Eomma tidak boleh pergi." Lirih Jungkook dengan suara seraknya karena menangis lama.

"Sayang Eomma hanya ingin mengambil makanan buat kalian, Eomma tidak kemana-mana."

"Tidak boleh," Jungkook malah semakin kencang memeluk Jaejoong. "Eomma tidak boleh pergi, tidak boleh melepaskan pelukan Kookie, Hiks, Kookie takut Eomma pergi lagi, hiks." Jungkook kembali menangis, ia trauma ditinggalkan Eomma-nya lagi.

"Eomma tidak pergi sayang, Eomma hanya mengambil makanan untu Kookie dan Taehyung di dapur."

"Tidak boleh . . .hiks."

"Biar Tae yang ambil sendiri saja makanannya Eomma," putus Taehyung, setelah Jungkook tidak mau melepaskan pelukannya pada Jaejoong.

"Ne, ambilkan untuk adikmu sekalian ne." perintah Jaejoong.

*

Taehyung kembali ke ruang tengah dimana keluarganya berkumpul sambil membawa makanan untuk Jungkook. Jungkook masih saja memeluk sang Eomma sampai Jaejoong tidak bisa hanya untuk mengambil makanan yang dibawa Taehyung untuk disuapkannya pada Jungkook.

"Kookie sayang, makan dulu ne, Eomma suapi." Jaejoong mencoba mengendurkan pelukan Jungkook, dan berhasil. Kemudia Jaejoong menyuruh Jungkook melepaskan pelukannya supaya ia bisa menyuapinya, tapi sekali lagi Jungkook hanya menggelengkan kepalanya. "Kookie pegang baju Eomma dulu ne, nanti setelah makan Kookie boleh peluk Eomma lagi." Jaejoong mengarahkan tangan Jungkook untuk memegang ujung baju yang ia kenakan.

"Ya Tuhan terjadi lagi yang seperti ini," Yunho ingat peristiwa dua tahun lalu yang menyebabkan Jungkook menempel pada Jaejoong hingga sekolah saja ia harus ditunggu oleh Jaejoong.

Jungkook telah menghabiskan makanannya, ia kembali dalam mode on memeluk Jaejoong. Dengan sabar Jaejoong menghadapi tingkah laku anak bungsunya yang seperti ini.

Drtt . . .drrt.

Ponsel Taehyung bergetar, ada telpon masuk dari Changmin. "Minn-ie hyung telpon Pa," kata Taehyung.

Yunho menganbil ponsel Taehyung untuk menjawab telpon dari Changmin.

"Minn-ie." Suara berat Yunho menyapa Changmin diseberang sana.

TBC

Nah bersambung dulu ya, maaf kemarin ga update, mak lagi ikut karnaval budaya. Komen dan vote-nya ya . . . maaf jika banyak typo bertebaran, no edit soalnya. Terima kasih love youu . . ..

I Love BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang