cc

1.6K 142 14
                                    


Yunho dan Jaejoong menatap iba pada sosok yang tertidur pulas diatas kasurnya sambil memeluk boneka larva dikedua lengannya, Yunho dan Jaejoong duduk disamping kanan dan kiri namja yang tengah tertidur tersebut. Namja muda yang menjadi anak bungsunya selama ini sedang dalam kondisi yang tidak baik. kondisi dimana kejiwaannya sedikit terganggu karena trauma kehilanga orang yang paling disayanginya, yaitu Appa dan Eommanya.

"Yun, besok kita temui pengacara Park, dan kita selesaikan masalah ini segera. Aku tidak mau Kim Young Woon menikmati harta kita terlalu lama." ucap Jaejoong.

Yunho dan Jaejoong berencana menemui pengacaranya untuk pembatalan surat wasiatnya. Dalam surat wasiat yang ditanda tangani secara paksa oleh Jaejoong dan Yunho karena ancaman dari Kim Young Woon. Bahwa Yunho dan Jaejoong akan melimpahkan hartanya kepada Kim Young Woon setelah empat puluh hari kematiannya. Dan belum genap empat puluh hari mereka sudah mengusir anak-anaknya, itu yang membuat Jaejoong bertambah marah dengan adiknya yang serakah itu.

"Baiklah besok pagi kita temui pengacara Park, dan kita berikan kejutan untuk Kim Young Woon." Yunho menyetujui usulan Jaejoong, sekarang tidak perlu rencana apapun. Mereka akan langsung mendatangi Kim Young Woon dan menjebloskannya kembali kedalam penjara. Sebernarnya mereka akan memberi pelajaran kepada Kim Young Woon secara pelan-pelan, melalui teror yang sudah direncanakan oleh mereka berdua. Rencana mereka langsung berubah begitu melihat kondisi Jungkook, anak bungsu mereka.

Yunho menyibak poni yang menutupi kening Jungkook, "Astaga Boo, Kookie demam!" serunya membuat Jaejoong langsung ikut meraba kening anaknya.

"Ya Tuhan . . Yun, tolong ambilkan kompres untuk Kookie." perintah Jaejoong pada Yunho, yang langsung dilaksanakan oleh Yunho. Raut ketakutan langsung terpancar di kedua orang tersebut, mereka takut penyakit Jungkook akan kambuh kembali.

Jaejoong segera membenarkan posisi tidur Jungkook supaya lebih nyaman. Jaejoong segera meletakkan kompres ke dahi Jungkook begitu Yunho berada disampingnya.

"Enggg . . . ." terdengar erangan dari Jungkook saat Jaejoong meletakkan kompres didahinya. "Eomma . . ."

"Sttt . . . tenang ne, Eomma dan Appa ada disampingmu." bisik Jaejoong disamping telinga Jungkook.

"Eomma . . . Appa," panggil Jungkook lagi.

"Kami disini sayang." sahut Yunho sembari menggenggam tangan Jungkook agar anak itu yakin dia tidak sendirian.

Jungkook membuka matanya perlahan, ada Eomma dan Appa didepannya yang menyambutnya dengan senyuman. "Eomma? Appa? Apa ini benar-benar kalian?" tanya Jungkook heran, pasalnya terakhir kali yang diingatnya ia di rumah sakit bersama kedua hyungnya setelah mendapat kabar jika kedua orang tuanya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia.

"Iya sayang ini kami, Eomma dan Appa," Jaejoong tersenyum menjawab pertanyaan dari Jungkook. 'Apa anak ini sudah sembuh dari depresinya?' batin Jaejoong sembari menoleh kepada Yunho, Yunho tersenyum menanggapi Jaejoong.

Yunho membantu Jungkook untuk duduk, sebelum anak bungsunya itu menghambur memeluknya dengan erat. "Appa . . . Kookie kangen sama Appa dan juga Eomma."

"Kami juga merindukan Kookie kami yang manja." balas Yunho.

Jungkook melepaskan pelukannya pada Yunho, kemudian matanya menatap sekeliling kamar yang ia tempati sekarang. "Appa, Eomma, kita dimana sekarang?" tanyanya bingung.

"Kita ada di apartmen kita yang baru." jawab Jaejoong, lalu Jaejoong menjelaskan kronologi kejadian yang sebenarnya pada Jungkook, hingga anak itu paham.

"Sekarang Kookie berbaring lagi ne, supaya demamnya lekas turun, Eomma ambilkan makanan dulu buat Kookie." perintah sang Eomma. "Ditemani Appa, jangan kuatir." lanjut Jaejoong, paham dengan raut wajah Jungkook yang seperti tidak mau ditinggal oleh Eommanya.

#

Jungkook sudah kembali terlelap setelah menyantap makan malamnya, kompresan masih bertengger manis didahinya. Yunho dan Jaejoong sedikit bernafas lega, meski demam Jungkook masih tergolong tinggi, tapi paling tidak keadaan anak bungsunya sudah kembali seperti semula.

"Lebih baik kita tidur dulu Boo, semoga esok keadaan Kookie sudah lebih baik."

"Baiklah," Jaejoong menurut apa perintah Yunho, lalu membaringkan tubuhnya disebelah kanan Jungkook, sedangkan Yunho berada disebelah kiri Jungkook.

Benar, kehadiran Appa dan Eomma-nya membuat Jungkook merasa nyaman, ia dapat tidur nyenyak meski tengah terserang demam. Jaejoong kembali meraba kening Jungkook, dan tersenyum setelahnya, 'Syukurlah demammu sudah turun sayang.' Gumam Jaejoong, lalu mengecup kening anaknya dan suaminya yang sedang tidur dalam posisi berpelukan sebelum beranjak dari tempat tidur untuk membuatkan makanan untuk dua orang yang dicintainya itu.

"Aku harus memberitahu Changmin dan Taehyung tentang Jungkook, mereka pasti senang sekali." monolog Jaajoong, tangannya meraih ponsel yang berada dinakas samping tempat tidurnya. Tangannya mencari nama anak sulungnya sambil keluar kamar menuju dapur.

#

Tbc

Maaf ya kemarin tidak update, lagi nemenin cimolnya emak nonton larva. Sebagai ganti emak kasih ff baru, rencana cuma two shoot ajah, cek work emak ne. Hehehehe. . . . vote dan komentarnya ne. terima kasih. Love you. . . .

I Love BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang