kk

1.5K 125 14
                                    


Pagi hari dikediaman Jung telah sibuk seperti biasanya, Yunho, Changmin, Jin Hwan dan Taehyung sudah duduk manis di meja makan menunggu Jaejoong dan Bibi Lee menyelesaikan membuat menu sarapan. Jangan tanyakan kemana perginya Jungkook si kelinci manis mereka. Tentu saja kelinci mereka masih tidur pulas, Jungkook masih harus istirahat di rumah pasca keluar dari rumah sakit. sebetulnya Yunho sudah menyuruh Jungkook untuk home schooling saja, tapi Jungkook menolaknya.

Keluarga Jung menikmati sarapannya tanpa kehadiran Jungkook. Selesai sarapan mereka semuanya pamit kepada Jaejoong untuk pergi ke tempat tujuan masing-masing. Yunho dan Changmin pergi ke kantor mereka masing-masing, Jin Hwan ikut Changmin karena kampus Jin Hwan searah dengan Changmin. Dan Taehyung biasanya akan naik bus jika tidak berangkat dengan Jungkook.

"Tae, kamu diantar sopir saja." Perintah Jaejoong ketika melihat Taehyungsedang memasang masker pada wajahnya. Sebenarnya Taehyung ingin istirahat di rumah, karena kepalanya terasa pening akibat flu yang menyerangnya, tapi hari ini ada test, dan banyak tugas yang harus diselesaikan dan dikumpulkan hari ini juga.

"Ne Eomma." Taehyung menganggukkan kepalanya.

"Apa sebaiknya kau istirahat di rumah saja Tae?" tanya Jaejoong.

"Tidak perlu Eomma, hari ini ada test, dan banyak tugas yang harus Tae kumpulkan. Eomma tidak perlu khawatir, Tae hanya flu saja kok, Tae juga sudah membawa obat flu." Jawab Taehyung untuk menepis kekhawatiran Jaejoong.

"Baiklah kalau begitu, nanti jika sudah selesai kuliahnya segera telpon Eomma, biar Eomma suruh supir menjemputmu."

Setelah suami dan kedua anak serta keponakannya pergi, giliran Jaejoong membangunkan anak bungsunya untuk sarapan dan minum obat. Hari ini dia harus bolos kerja lagi, beruntungya tempat kerja Jaejoong adalah kepunyaan-nya sendiri. Jungkook sudah duduk diatas tempat tidur ketika Jaejoong masuk kekamar untuk membangunkan kelinci tidur.

"Eh, . anak Eomma yang manis seantero bumi sudah bangun." puji Jaejoong, sementara yang dipuji hanya mengerucutkan bibirnya sambil mengucek kedua matanya yang masih lengket.

"Eomma . . . Kookie mau sekolah." pintanya.

"Eh . . . tapi Kookie-kan baru saja pulang dari Rumah sakit, harus istirahat dulu di rumah." Jelas Jaejoong, "Lagi pula Kookie akan terlambat jika berangkat sekarang."

"Tidak apa-apa, pokoknya Kookie mau sekolah, Kookie pengen ketemu Jimin dan teman-teman yang lain."

"Tapi sayang, ingat kondisi kamu, Eomma tidak ingin Kookie sakit lagi." Jaejoong mengingatkan.

"Iya, tapi Kookie ingin sekolah, setengah hari saja ya Eomma, boleh ya Eomma." Jungkook masih melancarkan rayuannya untuk masuk sekolah, dia tidak ingin dirumah sendiri dengan Eomma dan Bibi Lee, dan dengan seenaknya Jungkook minta sekolah setengah hari.

Jaejoong memijit pelipisnya, ia heran sendiri dengan kelakuan aneh anak bungsunya ini. Bahkan kadang Jaejoong ingin mencubit atau menjitak kepala Jungkook karena jengkel dengan kelakuan Jungkook yang seenaknya, tapi ia tidak pernah tega melakukannya, apalagi setelah peristiwa dimana ia mengabaikan Jungkook selama hampir dua tahun itu.

"Hah . . baiklah," Jaejoong menghela nafasnya pasrah, "Sekarang Kookie mandi kalau begitu, Eomma siapkan seragam dan bukunya." putus Jaejoong selanjutnya.

Jaejoong dan Jungkook kini sedang berada didalam mobil menuju ke sekolah diantar oleh supir yang tadi mengantar Taehyung. Jaejoong mengantar Jungkook sekalian ijin kepada gurunya jika Jungkook tidak mengikuti pelajaran hingga selesai.

Jungkook sudah duduk manis didalam kelas, sudah lama ia tidak sekolah setelah insiden kematian orang tuanya. Teman-teman sekelasnya juga menyambut kedatangan Jungkook dengan gembira, melupakan jika Jungkook pernah mengalami depresi akibat berita kematian tentang orang tuanya. Jaejoong tersenyum dari luar kelas Jungkook, kemudian berlalu meninggalkan sang anak menuju kantornya yang telah lama ia tinggalkan pula.

Jungkook sudah asyik bercanda dengan Jimin didalam kelas ketika istirahat, Jimin juga kangen dengan sahabat gembulnya yang jarang masuk sekolah. Jimin kangen pula dengan pipi gembul Jungkook yang menghilang.

"Kookie . . . kemana pipi gembulmu?" tanya Jimin.

"Kan Kookie habis sakit ncim, jadi pipi gembul Kookie ilang." Jawab Jungkook sambil menggigit sepotong roti bekal dari rumah. Jimin juga mengambil sepotong roti yang disodorkan Jungkook kepadanya.

"Kookie harus makan banyak biar pipi gembul Kookie kembali."

"Heem ncim, Kookie ga imut lagi kalau tidak ada pipi gembul Kookie, bukan Kookie banget." Ujar Jungkook, karena menurut Jungkook ciri khas dirinya adalah pipi gembulnya itu. Tanpa pipi gembulnya itu ada yang kurang, kata Jungkook.

#

Taehyung masuk kedalam mobil setelah menunggu beberapa menit didepan gerbang kampusnya. Matanya sudah sayu minta dipejamkan, karena baru saja ia menelan obat flu setelah makan siang. Di dalam mobil sudah ada Jaejoong sang Eomma, dan juga Jungkook. "Maaf jemputnya terlambat Tae, Eomma jemput Kookie dulu disekolah."

"Kookie sekolah eoh?" Taehyung mendudukkan dirinya di kursi depan samping sopir. Kemudian menyandarkan kepalanya di kursi, Taehyung sudah merasakan seperti melayang-layang, matanya seperti dilem karena pengaruh obat flu yang ia minum. Tidak memperdulikan Jungkook yang mengajaknya bicara.

"Tae-hyung . . ." panggil Jungkook saat Taehyung tidak menanggapi pertanyaannya.

#

Tbc . . .

Segini dulu ya. . . waspada typo. Love you ajah untuk semua readerku . . .

I Love BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang