Bel masuk sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu, syukurlah guru di kelasnya mendadak sakit, jadi ia tak perlu dihukum karna terlambat masuk kelas. Karena ia tak bisa membayangkan kalau harus dihukum menghadang tiang bendera selama dua jam, lagi.
Ia baru saja akan membaca buku ketika suara bariton menggelegar ke seisi kelas seakan ingin membumi hancurkan jagat raya.
"SIAPA DISINI YANG NAMANYA SITI SYAHDU ADUHAI??!!"
Tiba-tiba mendengar itu telinganya jadi panas, Cuma ada satu orang bodoh yang tau nama itu, dan cuma ada satu orang bodoh yang berani menyebut nama itu. Emosinya tiba di puncak ubun-ubun.
"GUA DISINI, LO MAU APA HAH?!!" shasa menjawab balas berteriak.
Les dengan muka sengak berjalan menghampirinya. Sontak semua mata memperhatikan , bakalan ada tontonan gratis.
"nih , gua dapat kunci loker lu di comberan" ujar les sambil menyerahkan kunci loker shasa yang di pinjamnya tadi pagi.
Shasa memandang les sinis , lalu tersenyum dengan liciknya dan berujar,
"makasih ya BABU GUA, UDAH MAU NGADUK-NGADUK COMBERAN BUAT NYARI KUNCI GUA"
Muka les memerah dan seketika satu kelas tertawa riuh.
Rafasha Adiva:
"Hahahaa ...." satu kelas tertawa berirama , irama kemenangan.
Akhirnya , setelah sekian lama les slalu ngalahin gua dalam sgala hal , akhirnya gua bisa bikin dia mati kutu, hahahahahahaaa...
les memandang gua dengan tatapan membunuh, demi apa? gua gak takut sama sekali. Satu kelas masih tertawa dengan riangnya , dan les memandang sekeliling seperti dia menatap gua.
KRIKK!!!
Seketika satu kelas langsung senyap, les kembali menatap gua dan berucap tanpa suara.
"habis sekolah, lo mati" lalu tuh anak ngacir dari kelas.
sebenarnya gua agak takut ama ancaman les, karna les kalo balas dendam gak main-main, terakhir kali gua di kerjain sama dia , tuh anak ngegantung gua dengan posisi terbalik di balkon rumahnya. dan gara-gara itu gua agak was-was. tapi biarlah.
Pelajaran selanjutnya gua jalanin dengan sangat-sangat tidak tenang , karna terbayang ancaman dari les. dan gua berharap les sekarang lagi ambeien atau terkena penyakit mendadak.
KRINGGGGGG!!!!!!
bel pulang berbunyi dengan bangsatnya, seisi kelas menarik nafas lega, kecuali gua, tentunya. Dengan langkah gontai gua berjalan keluar kelas menyusuri koridor. Gua yakin-seyakin-yakin nya kalau les lagi mengintai gua dan siap menerkam gua. oke-oke-oke gua akui gua rada alay kalo udah parnoan gini, tapi soal les yang sedang mengintai gua, gua yakin itu benar. Dibelakang, gua ngerasain kalo ada yang lagi ngikutin gua, dan gua mencoba berjalan dengan cepat.
Orang dibelakang gua juga ikutan mempercepat jalannya. Sekarang gua jadi gugup, jangan-jangan itu les. gua udah bersiap lari ketika sebuah tangan mencekal tangan gua.
"AAAAAAAKKKKHHHHHHH.......!!!!!!" berteriak alay,
"Shaaa....
"AAAAKKKKKKHHHHH......!!!!"
"sha!! ini akuuu...
suara familiar membuat gua sadar, yaaaa tuhan ini pacar guaaa didepan gua , bukannya les.
gua tersenyum salah tingkah, malu ah!
"kamu kenapa sih? !" nugie bertanya. Gua sebenarnya mau bilang kalo ini semua gara-gara les yang ngancem gua tadi, tapi mengingat nugie ama les gak pernah akur gua terpaksa boong.

KAMU SEDANG MEMBACA
Best sunset
Teen FictionKau tau? tak ada yang mudah dengan menunggu. Mencintai dalam diam bukanlah sebuah perkara mudah. Ibarat jarum , semakin kau genggam semakin sakit dan pedih kau rasa. Begitupun hati ku , semakin ku pendam , semakin rasa ini membunuh ku. -Les, 24,nov...