Terkadang mimpi bisa saja berubah menjadi sebuah khayalan. Tetapi, tidak akan permikiran gadis yang tengah duduk di sebuah taman sambil menunggu senja datang. Ia yakin bahwa mimpinya itu akan terjadi.
Mimpi itu, mimpi bahwa ia akan bersama dengan lelaki yang dicintainya sejak dahulu. Ia yakin,bahwa cinta itu bukan lah cinta monyet semata.
Semilir angin membuat rambut gadis itu yang tadinya rapi menjadi berterbangan karenanya. Taman didekatnya itu merupakan tempat favoritenya setelah pantai.
Alea, gadis itu lah yang kini diduk di tengah taman. Memakai jumpsuit berwarna peach dan tambahan slingbag berwarna maroon membuatnya terlihat manis.
Jangan mengatakan ia bodoh karena lebih memilih cinta dalam diam. Memang cinta dalam diam itu nggak enak, tapi apakah Alea siap untuk mempertaruhkan hubungan nya dengan dia? Ralat, hubungan perhabatan dan itu bukan lebih.
"Coba aja gue nggak jatuh cinta sama dia, mungkin gue nggak akan kayak gini." Batin Alea. Jujur, ia bosan untuk merahasiakannya.
Senja pun kini tlah hilang dari hadapannya. Ia kemudian bangkit dari tempat duduk. Menuju rumah sederhana yang ia tinggali.
♥️♥️♥️
Kringg~ Kring~ Kring~
Suara alarm berwarna peach-tosca menggema diatas nakas. Gadis yang sedang tidur menggeliat merasa terganggu.
"Jam berapa sih ini ya tuhan. Alea masih ngantuk." Racaunya sambil mengambil jam weker itu.
"Allahuakbar, Jam enam lebih dua puluh lima menit. Aduhh gimana inihhh. Ish daa ya mandi lahh, sma lu masuknya jam tujuh Pea dasar Alea." Rutuknya
Sudah 10 menit ia menunggu angkot lewat. Tetapi belum ada tanda-tanda akan datangnya angkot menuju sekolahnya. Padahal, ia bisa saja memanggil ojek, tapi ia urungkan. Mungkin karena naik angkot lebih hemat.
"Yaelahh, udah jam segini, mana sih angkot. 10 menit lagi kan masuk. Oalah dedeq lelah."
"Kan kalau ke Lian pasti percuma, berangkat aja jam 6 mabelas tu anak mah."
"Lah itu kenapa ye, samperin ah. Toh bajunya kek baju sma gue deh."
Tanpa pikir panjang, Alea menghampiri Murid Lelaki itu. Mungkin sedang kebingungan.
"Eh lo, lo sma dimana? SMA Brama Cendrawasih?" Tanyanya sambil menaikan alis nya."Eh,Iyaa, tapi saya nggak tau dimana sekolahnya. Saya murid baru."
"Oh, bareng gue aja. Eh maksudnya gue numpang deh. Kebetulan gue Sma disana. Jadi sekalian kan?"
Setelah sampai, ia membuka Helm nya. Dan lihat, gerbang sekolahnya sudah mau ditutup. Berlalu sekencang mungkin meninggalkan lelaki yang tadi. Telat. Pintu sudah ditutup dihadapannya.
Ia menggunakan jurus mautnya agar pintunya dibukakan oleh kang mamat, yang tak lain satpam SMA nya.
Kesal? Tentunya. Karena biasanya ia berangkat bersama dengan Darrel. Tapi hari ini tidak, mungkin karna ia keasyikan tidur.
❣️❣️❣️❣️
Tok tok
Pintu kelas IPA 1 pun terbuka. Wali Kelas dan Seorang laki-laki bule itu berjalan didepan para siswa itu."Assalamualaikum anak-anak. Hari ini kalian ada teman baru. Baiklah Kavin, perkenalkan dirimu."
"Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Kavindra Daiva Arion. Kalian bisa manggil saya Kavin. Saya Pindahan dari London dan akan menetap disini. Semoga saya bisa berteman baik dengan kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaraloka
Teen Fiction"Hal yang sederhana namun indah itu seperti kau mencintaiku. Tapi sayang, hal sederhana itu belum tentu akan terjadi. Karena, kau mungkin mencintainya atau mencintai orang lain yang bukan aku. " -Aleana Aisyara Firenza -------------- "Lian, Lo tau n...