4• Sakit?

45 5 0
                                    

"Al, lo nggak papa kan? Bangun al, plis. "

"Al cepetan, jangan pikirin gua. Dia udah deket. Gue gak akan ikut, kondisinya nggak memungkinkan." Sergah Darrel

Kondisi Darrel sangat parah, luka dimana-mana. Oleh sebab itu, percuma jika dia lari pun. Alea pikir, ular itu sudah berhenti mengejarnya. Tetapi entahlah, ia tak tau apa yang diinginkan ular itu.

Alea ingin menolong Darrel, tapi Darrel menyuruhnya untuk mengabaikan dirinya. Bimbang? Tentu saja, Darrel cinta pertamanya, sahabatnya pula.

"Yaudah, gue pergi ya li, jaga diri lo baik-baik. Gue sayang lo. Gue nggak akan lupain lo kok. Lo tetep sahabat gue ter ter deh"

"Udeh jangan banyak ngemeng lo le, buruan. Nanti gue nyusul"

"....kalau tuhan mengijinkan" Jawab Darrel dengan suara yang pelan, bahkan Alea pun tak mendengarkannya.

"Awwww... ALEAAA" Teriak Darrel sebelum ia terkapar tak berdaya. Ya, Ular itu sudah membunuh sahabat tersayangnya.

"DARRELIANN" Teriak Alea yang disertai duka

"Gue harus lari. Gue nggak boleh nyianyiain pengorbanan lian buat gue. "

"Bye Li, gue sayang sama lo. Lo disana baik- baik ya. Doa gue selalu menyertai. Gue nanti balik lagi kesini, buat ngambil jenazah lo. " Ucap Alea dalam hati.

Menangis sekencang-kencangnya pun tak akan mengembalikan apa yang sudah pergi. Alea harus mengikhlaskannya, mungkin melupakannya juga.

❣️❣️❣️❣️❣️

"Al.. al.. lah pingsan kok nangis sih. Rel, gimana ini? " Velly mengeryit heran.

"Le, lea bangun dong elahh. Neng Aleana sayang bangun, babang Darrelian nya masa ditinggalin sih? "

Jijik. 1 kata yang mendominasi perkataan Darrel tadi. Entahlah, alasan apa yang membuat Darrel berkata begitu.

Walaupun begitu, perkataan Darrel berhasil membuat Alea bangun dari pingsannya. Sudah lebih dari 3 jam pingsan, dan selama itu sahabat-sahabatnya pun kelimpungan mencari cara bagaimana Alea bisa bangun.

"Lian.. hikss.. jangan pergi.. jangan tinggalin Lea" tangis Alea

"Siapa yang mau ninggalin lo sih Le? Gue nggak akan kemana-kemana kok elah, mimpi apaan si Le? Sampe- sampe lu bangun langsung meluk gua. Kangen lo sama gue?" Kekeh Darrel

"Gue nggak bercanda" cetus Alea.

Lagi, Darrel angkat bicara

"Lo kenapa? Lo sakit kok ga bilang-bilang? Gue khawatir sama lo Le. Udah cek ke dokter belum my baby monkey?"

"Belum" bisik Alea tepat di telinga Darrel. Membuat Darrel merinding akan suaranya.

"Mau kapan ke dokternya? Sejak kapan lo kayak gini?" tanya Darrel khawatir.

"2 minggu yang lalu mungkin, ntahlah lupa gue"

"Yaudah, lo istirahat dulu. Nanti gue kesini lagi. Agak sorean mungkin"

*****
Tok tok tok
"Masuk aja, pintunya nggak dikunci." Jawab si empunya kamar.

"Udah baikkan my baby monkey?"

Alea mencibir, apa-apaan sok perhatian gitu. Giliran udah sayang, Nanti nggak mau tanggung jawab.

"Jangan perhatian gitu deh, nanti gue baper hahah. Lo ngapa kesini li? " Dahi Alea mengkerut.

"Cuma mau ngasih tau, jangan sering-sering kerutin dahi, cepet tua lo ntar. "

"Aleaaaa yuhuuu, bebep velly datang kepadamu, membawakan sebuah makanan untukmu" Teriakan Velly menggema dirumah itu. Teriak-teriakkan dirumah orang, sudah suaranya cempreng lagi.  Tak apa, untung Alea sayang.

Line!

Notifikasi yang baru Alea dapat mengalih perhatian Alea. Notifikasi? Ya, apakah kalian ingat? Sekarang hari sabtu, Alea sudah membuat janji bersama Kavin.

                    Kavindra Daiva

Al, jadi nggak? Tadi kata Velly, lo pingsan.

                                Gua udah nggak papa.

Alea menjawabnya secepat mungkin. Ia berpikir, trus mengurung diri dirumah membuat mood Alea jadi buruk.

Jadi yah, jam setengah 5 gue jemput.

2 Jam lagi, semoga kondisinya membaik. Ia tak mau dianggap memberikan harapan palsu. Pada siapa pun itu.

🔥🔥🔥🔥🔥

Maaf baru update, lagi banyak tugas akunya🙄
Follow ig aku ya😂
@putrimeiliana_

AsmaralokaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang