5• Jangan dipaksa Al

36 4 0
                                    

Disisi lain, Kavin sudah siap-siap untuk dinner nya bersama Alea. Apa dinner? Entahlah, kavin rasa ini dinner yang pertama kalinya bersama Alea.

Setengah lima

Sebenarnya ia ragu, apakah Alea baik-baik saja sekarang? Bukankah tadi Alea pingsan? Lalu mengapa ia tetap memaksakan untuk mengajak Alea pergi?

Sudahlah. Sudah terlanjur bukan? Lagian, ada kavin yang akan menjaga Alea. Jika dipikir-pikir lucu juga, Kavin baru mengenal Alea, lalu mengapa ia langsung memutuskan tuk mengajak Alea jalan?

❣️❣️❣️❣️❣️

Tin tin tin

"Alea, itu ada temen kamu jemput. Cepetan" teriak mama Alea.

Setelah memakai sepatu, Alea langsung menghampiri Kavin. Yap! Mereka akan jalan, ntah jalan kemana, kavin tak memberi tahu Alea. Mungkin akan memberinya ini kejutan, iya mungkin.

"Al, lo udah baikkan?"

"Ya lumayan sih, tapikan kalau diem dirumah mulu nggak enak juga kan"

"Ya iya sih, tapi beneran nih?"

"Yaudah lahh, jadi nggak nih?"

"Iya iyaa, seat belt nya tuh al" Kavin mengingatkan.

"Pasangin, bodo. Kan lo yang ngajak" Jawab Alea.

"Dasar manja" cibir Kavin. Sumpahh, melihat Alea, Kavin ingin mencubit pipinya. Ngeselin tapi ngangenin, hehehe.

Kavin memakaikan sabuk Alea, sekalian modus juga hehe.

Deg

Kavin mengunci tatapan Alea. Ia yang tadinya fokus melihat pemandangan diluar. Kini, memandang Kavin, dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

Dan kemudian,

Cupp

Seketika mata Alea membulat. Wahh, apa apa ini? Berani beraninya Kavin mencium mata alea. Sungguh, mata Alea sudah tak suci lagi sekarang.

Jletak

"Apa sih kav, modus lo ketinggian maz" cibir Alea.

"Makanya jangan ngelamun, mending ngelamunin gue." Pedenya Kavin membalas ucapan Alea.

❣️❣️❣️❣️❣️

Jatuh hati bukan perkara siapa memilih siapa. Jatuh hati bukan pilihan. Tuhan sudah menakdirkan bahwa cinta itu ada, ia nyata.

Cinta hadir untuk menyembuhkan, memberi warna, tapi terkadang bisa juga memberi luka.

Jika tuhan menciptakan cinta, maka tuhan pun mencipakan luka pada setiap cinta.

Sulit memang apa yang dihati lalu dicerna oleh logika. Orang bilang, menunggu seseorang yang belum pasti kan sia-sia. Tapi, belum tentu itu semua benar bukan? Takdir seseorang berbeda.

Alea percaya akan takdir, takdir yang akan membawanya menuju kebahagian. Jika pelangi turun setelah hujan, berarti kebahagiaan turun setelah kesedihan melanda.

"Al udah sampe, turun yuk"

"Lah kita dimana, kok udah sampe sih?" tanya Alea mengerutkan dahi.

"Udah dari tadi, makanya jangan bengong mulu lo" ledek Kavin keluar dari mobilnya.

"Al, disini sejuk, tau nggak kita nyampe kesini dalam perjalanan berapa jam? " Ucap kavin menghirup udara segar ditempat itu.

"2 jam yekan, emang nama tempatnya apa? " Kepo Alea keluar, tapi memang benar, udara nya sejuk, tempat nya aesthetic banget, trus yang penting bersih kalau bagi Alea.

"Kepo juga ya cewe gue, hahaha. Lo ngelamun mulu sih sampe nggak ngeliat bacaan diatas. "

"Ya jangan balik lagi juga" tarik tangan kavin mengajak duduk.

"Gue udah booking, jadi nggak usah ribet ribet nunggu kek yang didepan. Namanya 'Bad Mood' Al, Restoran ini punya temen bokap"

"Mahal ya pasti, yahh gue nggak bawa duit banyak soalnya, ah elu sih" Alea cemberut.

"Lucu banget sihhhh cewek guee, ya tenang gue traktir Al" Ucap Kavin mencubit Alea. Ntahlah sudah berapa kali iya mencubit pipi Alea, katanya pipi Alea itu 'menggemaskan'

"Hah? Emang gue cewek lo ya?"

AsmaralokaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang