3• Pusing yang tak berkesudahan

75 6 0
                                    

"Darrelian awasss..." Teriak Alea beberapa detik kemudian.

Bruk
Terlambat. Lelaki itu kini sudah menabrak seekor kucing berwarna putih. Mungkin kucing liar yang berada di perumahannya.

Alea dengan cepat menghampiri Darrel. Ia sudah menggeram menahan tangisannya. Bagaimana tidak? Ia sangat suka sekali dengan seekor kucing, dan lihat, sekarang sahabatnya itu tlah menabrak binatang kesukaannya.

"Darreliannnnnnn... hiks hiks kenapa lo tab—rak ku—kucing nya." Teriak Alea sambil sesenggukan menahan tangisannya tidak kencang itu.

"Lah ya mana gue tau, kalau gue tau juga nggak akan gue tabrak. Lagian kalau lewat liat liat atuh meng" Jawabnya tanpa dosa sekalipun.

"Tau ah gue benci sama lo. Kita putus."

"Emang kapan kita pacarannya?" Tanya Darrel polos.

"Ishh goblin lu mah. Sana lo. Bye!" Teriak Alea beberapa meter dari lokasi kejadian. Menangis. Tentu saja. Tak tega Alea melihat kejadian itu. Kucing, binatang kesukaannya itu terkapar tak berdaya.

"Jangan lupa besok jemput gue. Gue nggak mau telat. Untung tadi ada dewa penyelamat. Udah mah ganteng lagi. Nggak kayak lo" Cerca Alea mengingatkan.

"Iyaa Udeh sanah, udah sore. Gue mau ngubur ni curut eh salah kucing dulu"

Alea mendengus. Apa-apan ini, binatang tercintanya malah diejek sahabatnya sendiri.

Ya walaupun, akhirnya ia tersenyum. Meskipun ia dan Darrel sering bertengkar. Mereka slalu saja baikan setelahnya. Entah siapa yang memulainya.

Ketika, Alea sedang bersama Darrel. Ia menggenggam hatinya kuat-kuat. Ingin rasanya ia mengatakan "Darrel gue cinta sama lo" tapi nyatanya ia tak bisa. Lidahnya terasa kelu, dan Bibirnya pun terkatup rapat.

❣️❣️❣️❣️❣️

Jika dipikir-pikir, hubungan mereka berdua, Alea dan Darrel itu lucu. Mereka cuma sebatas sahabat, akan tetapi terlihat seperti seorang kekasih.

Pernah mereka ditanya "Kalian pacaran?" Atau "Kalian tuh sahabatan tapi saling suka ya?" Mungkin kalian sudah tau, pasti jawabannya "Nggak"

Pernah suatu kali Alea dilupakan oleh Darrel. Setelah rapat OSIS, Darrel lupa menjemput Alea. Padahal sebelumnya ia sudah mengingatkan Alea agar tak kemana-mana.

Alea menunggu hingga jam 6. Bayangin! Ia pulang jam 2 dan menunggu Darrel hingga jam 6? Sudah hujan besar, tak ada angkot sekalipun, uang-Nya habis, rumahnya pun dengan sekolah berjarak 2 km.

Sudahlah, itu serangkaian masalalu yang tak menyenangkan.

❣️❣️❣️❣️❣️

Jam pelajaran pertama sudah sudah selesai. Saatnya memasuki jam pelajaran ke dua.

"Lah itu nggak salah bel nya?" Tanya remaja perempuan itu.

"Diganti kali belnya." Jawabnya acuh tak acuh gadis yang ditanya itu. Alea.

"Berasa kek di pesawat aja."

"Padahal kan lo nggak pernah naik pesawat oge dih. Ogeb."

"Eh iya ya." Kekeh nya.

"Ogeb bilang ogeb ish" lanjut Velly

"Mau gue ambilin golok nggak?"

"Enggak makasih. Lu mah baik deh ah, makin cinta deh Velly ama Alea. Muach"

"Idih najis, udah sono. Gue masih normal. Masih pengen suka ama cowo."

"Ah lo mah. Velly nggak like ah. Gue kan masih normal. Kamu jahat Alea!" Canda Velly.

AsmaralokaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang