Part 2- Stuck

325 47 33
                                    

"Tuhan mempertemukan kita dengan cara saling membenci. Apakah ini awal dari sebuah takdir?"

-----

Pagi yang begitu indah. Langit masih kelabu. Udara terasa dingin menyentuh kulit. Hembusan napas terasa begitu segar. Burung-burung terdengar riang bernyanyi, kicauannya begitu merdu menemani aktivitas manusia dipagi hari.

Terlihat orang-orang berlari kecil untuk berolahraga pagi. Elen berjongkok memasang tali sepatunya yang terlepas lalu berjalan menuju kursi taman yang telah disediakan untuk beristirahat sebentar, ia sejak tadi pagi telah berada di taman Kota Jakarta untuk berjogging.

"Huft orang itu mau pacaran apa mau jogging sih risih banget deh dilihat." oceh Elen melihat sepasang orang yang sedang bermesraan disamping kursi yang ditempati olehnya.

Elen pun pergi meninggalkan kedua pasangan itu, saat Elen hendak menyebrangi jalan tiba-tiba ia dikagetkan dengan bunyi suara klakson mobil yang sangat Kencang, Elen hanya bisa terdiam ditempat nya berdiri untung saja mobil tersebut ngerem mendadak tepat dimana Elen berdiri.

Seorang pria keluar dari mobilnya lalu menghampiri Elen yang menunduk kebawah sambil memegang telinganya.

"Hei lo kalo jalan hati-hati, kalo lo ketabrak gimana? Lo mau buat hidup gue membusuk di penjara,hah!" bentak lelaki itu.

Elen hanya diam dengan posisi seperti tadi, ia sangat shock dengan kejadian barusan sampai tidak mendengar ucapan pria tersebut.

"Woi lo tuli!!" teriak pria tersebut tepat di telinga Elen, dia pun terkejut dan langsung menatap tajam mata pria itu.

"Kalau gue mati gimana? Lo bisa gak sih bawa mobil? gak becus banget sih lo!! Lo lebih cocok bawa odong-odong ketimbang mobil!!" teriak Elen mengendus-ngendus menahan amarahnya yang sedari tadi ia tahan.

"Ehh kok jadi lo yang marah, harusnya gue!! Lo tau kan ini jalan raya jadi yang harus hati-hati itu lo bukan gue makanya lo kalau jalan pakai mata!!"

"Hellooo.. Dimana-mana orang jalan tu pakai kaki bukan pakai mata, lo begok apa gimana sih." balas Elen tak mau kalah.

"TERSERAH!!!"

***

Hari senin telah tiba hari dimana para siswa-siswi menjulukinya dengan julukan 'Monsterday'. Waktu berjalan begitu cepat jarum jam telah menunjukkan pukul 7 pagi, Matahari bersinar dengan hangat yang telah tampak dari ufuk timur. Seluruh siswa-siswi berhamburan keluar kelas menuju lapangan tempat upacara berlangsung.

Mobil Lamborghini merah melaju memasuki parkiran Sekolah Menengah Atas Global World. Seluruh pasang mata pada melihat kearah dimana mobil itu berhenti, seorang perempuan cantik keluar dari dalam mobil tersebut dengan anggun berjalan menuju ruangan kepala sekolah berada, seluruh siswa-siswi begitu heboh dengan kedatangan murid baru tersebut.

"Selamat pagi, pak."

"Pagi kembali, silahkan duduk. Kamu kan yang bernama Elennavia Qisty?" ucap kepala sekolah itu.

"Iyaa pak, panggil saja saya Elen." balas Elen dengan senyumnya yang begitu manis.

"Silahkan kamu duduk dulu disofa sana! sebentar lagi upacara akan selesai dilaksanakan, guru pertama yang mengajar kelasmu akan kesini untuk mengajakmu ke kelas yang akan kamu tempati nanti." jelasnya yang langsung diangguki Elen.

Respice Ad Me, Ray? (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang