Part 3- Punishment

283 40 24
                                    

"Sudah cukup kau terlelap sekarang waktunya menyambut indahnya hari, bukalah matamu dan lihatlah seberapa banyak rindu yang telah menunggunmu"- Rayhan Dellano

-----

Elen's Pov

Ketika langit Kota Jakarta berubah mendung kehitaman bersamaan dengan air hujan yang turun pada malam ini.

Ku hampiri jendela kamarku dan ku buka tirai yang menutupinya. Ku lihat hujan diluar sana yang turun dengan sangat deras.

Dinginnya udara menyelinap masuk kerelung pori-pori kulitku, rintikan demi rintikan yang membawa kenangan untuk kembali masuk pada ingatan masa laluku.

Detak jam dinding terus berbunyi. Aku putuskan untuk kembali ke atas kasurku, ku mengingat kembali kejadian memalukan saat di sekolah tadi.

Flashback on

Aku terus saja menatap Rayhan tanpa berkedip. Rayhan sungguh bingung, seketika Aku telah mengingat kejadian dimana saat Aku dilanggar didepan pintu masuk Cafe dan waktu Rayhan hampir menabrakku dijalan raya dekat taman.

Aku pun dengan tiba-tiba menghampiri meja dimana Rayhan dan teman-temannya duduk.

"Ehh Curut dapur," ucapku sambil menggebrak meja, hingga membuat mangkok berisi bakso milik Rayhan tumpah di bajunya.

"Maksud lo apa, hah!!" bentaknya.

Aku sungguh terkejut dibuatnya, sampai Aku memundurkan diriku dua langkah dari Rayhan berdiri.

"Lo-lo-lo lupa sama gue?" tanyaku terbata-bata.

"Haha. Lo siapa? Gue gak pernah kenal sama orang gila kayak lo!!" katanya sambil tertawa sinis.

"Yang gila itu lo! Gue juga gak bakalan mau kenal sama cowok yang gak punya hati sama sekali!!" balasku lantang.

"Yang tiba-tiba datang langsung marah-marah itu siapa? Lo kan? Bahkan gue gak tau lo itu siapa!!" ucapnya sambil menaikkan sebelah alisnya.

Rasanya Aku ingin berlari dari kerumunan siswa-siswi yang sedang menonton aksi bodohku ini. Sampai kedua teman baruku itu melongoh melihatku.

Ya Tuhan! Saat ini sungguh dewi fortuna tidak berpihak kepadaku. Stuck? Iyaa sekarang Aku tidak tau lagi harus berbuat apa.

Byurrrrrr...

Aku merasakan air berbau melon mengguyur tubuhku. Oh tidak!! ia menumpahkan jus nya dari atas kepalaku hingga membuat badanku terekspos dengan jelas. Rasanya aku ingin menangis dibuatnya. Sungguh ini kejadian yang sangat memalukan.

"Lo pikir gue bakal biarkan lo bebas gitu aja setelah apa yang telah lo lakuin ke gue? Lo yang kibarkan bendera perang ini, jadi gue akan membuat hidup lo menderita selama lo bersekolah disini!!" bisiknya lalu pergi meninggalkanku.

Kalimat yang ia bisikkan membuat diriku takut hingga membuat bulu kuduk ku merinding.

Flasback off

"Ahhhh.. Gue benci sama lo gue benci Rayhan," teriak Elen mengingat kejadian disekolah tadi.

"Lo pikir gue gak bisa berbuat yang macam-macam sama lo, brengsek!! lihat aja besok apa yang bakal gue lakuin ke lo Rayhan Dellano!!" ucapku sambil tersenyum miring.

***

Rayhan's Pov

Air hujan menetes dengan lebat dari ujung-ujung daun pepohonan. Ditengah awan gelap, Aku berdiri dihalte untuk berlindung.

Respice Ad Me, Ray? (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang