Chapter 2

426 11 0
                                    

           

"Ready!"

Akhirnya aku udah siap. Sekarang waktu udah mau masuk jam 6 sore. Iya, akhirnya aku bisa tidur dengan amat lena setelah pembicaraan ku dengan Papa. Aku baru bangun jam 4 sore tadi dan terus mengaktifkan ponsel ku. Begitu aku mengaktifkan ponsel ku, aku berlari masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Aku hampir terlupa sama temu janji ku dengan sahabat-sahabat ku di sini. Ya, aku punya beberapa teman di sini kerena sebelumnya aku menetap di Singapur sebelum berpindah ke Jakarta bersama dengan Papa.

Setelah puas dengan penampilan ku, aku ambil tas sama ponsel ku dan menuju ke bawah. Saat menurun tangga, aku bisa liat mama ku lagi masak di dapur. Aku berjalan mengendap-ngendap mencoba untuk sesenyap mungkin. Kalau mama tau aku  mau keluar lagi, pasti mulai deh ngomel nya.

"Where do you think you are going Aurel Farisya?"

Langkahku terhenti begitu saja mendengar suara itu. Dengan perlahan aku menoleh kebelakang dan menyengir kearah mama ku.

"Hehehe. Eh Mama! Lagi buat ape di situ?"

Pasti kalian heran kenapa aku berbicara seperti itu. Jadi mama ku itu aslinya orang Malaysia dan sudah lama menetap di Singapur sejak dia keci lagi. Dia bisa ngomong bahasa Malaysia dengan fasih ketimbang Bahasa Indonesoa. Tapi dia juga bisa mengerti Bahasa Indonesia. Kan Bahasa Indo sama Bahasa Melayu nggak jauh beda.

"Jangan nak tukar topik. Kakak pergi mane semalam? Kenape dah subuh baru balik? Jangan fikir mama tak tau yang kakak balik pukul 5 pagi."

"Please ma, I am 26 years old already. I can do whatever i want with no restriction from anyone." 

"Yes mama tau kakak sudah 26 tahun. Tapi sejak kakak sampai sini berape kali kakak ade dekat rumah dengan kite? Biar mama jawab, 1jam je. Tu pun bile kakak baru sampai.Mama suruh kakak ke sini sebab mama, uncle dan adik-adik semue rindukan kakak.Kakak tak pernah faham perasaan mama. Kakak sela-"

"Stop ma! I don't need this now. Kakak ke sini cume nak puaskan hati mama. Kalau mama nak bising-bising lebih baik kakak balek ke Jakarta."

Tanpa menunggu jawaban dari mama aku terus keluar dari sana.

Hubungan aku sama kedua orang tua memang kurang baik. Sejak penceraian mereka 12 tahun yang lalu, aku lebih ke dunia ku sendiri. Aku punya 2 adik perempuan juga. Hubungan kami juga nggak seberapa baik tapi kami masih bertanya khabar dan curhat bila perlu. Papa bernikah lagi setelah 3 tahun penceraian mereka dan mereka punya seorang anak lelaki berusia 9 tahun sekarang. Kalau mama, dia bernikah lagi bersama dengan seorang duda beranak 2 setelah 2 tahun pernikahan papa dan ibu tiriku. Setelah umur ku menginjak 21 tahun, aku mengikut papa ke Jakarta dan menetap bersamanya di sana. Alasan nya aku pindah itu kerana aku nggak bisa sehati dan sekepala sama suami nya mama dan anak-anaknya. Bikin pusing aja melihat mereka. Aku rasa cukup pengenalan tentang keluarga ku buat masa ini.

Taksi aku sudah tiba di lobby 3 minit yang lalu. Tanpa membuang masa aku terus naik taksi itu dan bergerak menuju tempat teman-teman ku menunggu. Aku perlu mereka untuk hilang kan rasa pusing ku ini.

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Hello. Aku mau minta maaf kalau kalian nggak ngerti sama bahasa campuran di chapter ini. Tapi dengan penjelasan aku di atas sana kalian bisa mengerti kenapa aku tulis begitu. Heheh.

-NSBMS <3

Izinkan Aku MencintaimuWhere stories live. Discover now