Malam minggu ini, Angga dan Salsha menginap di rumah si kembar. Mereka berlima sedang duduk di teras depan rumah si kembar.
"Mianhe," lirih Salsha pelan, "gara-gara gue ... kalian gak jadi nonton MuBank," lanjutnya.
"Harusnya malam ini kalian semua ada di sana, nonton Oppa dan Eonni di sana," lanjut Salsha dengan suara pelan, tetapi masih dapat di dengar oleh keempat temannya.
"Harusnya kalian gak usah sobekin tiket MuBank kalian ... harusnya kalian pergi aja." Kini suara pelan itu ditambah dengan isakan Salsha.
(Namakamu) yang duduk di samping Salsha langsung mengelus pundak Salsha untuk menenangkan. "Sal, gue sama sekali gak nyesel nyobekin tiket MuBank itu."
"Bener, Sal. Lagian, masa kita berempat asik nonton, sedangkan temen seperjuangan kita lagi ngegalau di kamar?" ucap Angga.
"Lagian ... tiket MuBank itu gak penting!" ucap Aldi.
"Yang penting itu Uri Salsha," lanjut Bastian merangkul Salsha lalu ketiga temannya ikut merangkul Salsha.
"Heol, kalian memang luar biasa, saranghae chingu-ya," ucap Salsha yang sudah berhenti menangis.
"Gaes," lirih Angga, lalu mereka melapaskan pelukan mereka dan melirik Angga yang duduk paling ujung, "sepertinya kutukan nenek itu benar, dan kita harus segera menemukan cucu nenek itu dan bilang padanya kalau si nenek sudah meninggal."
"Baiklah, Kajja! Kita bergerak sekarang!" ucap (Namakamu) berdiri dari duduknya. "Kita harus cari tahu lewat akun sosmed, siapa tahu kita nemuin bukti."
Malam minggu mereka yang sedih kini di sibukkan untuk mencari cucuk nenek yang menghilang itu, mereka mencari lewat akun Facebook, instagram, twitter, semua sosmed mereka periksa, sampai tidak terasa mereka sudah berkutik di depan laptop dan ponsel mereka sampai larut malam.
"Aigoo, ini sulit! Sulit! Gimana mau nyarinya coba? Dari tadi yang kita cari dapatnya pasti Chenle NCT Dream, aish," gerutu Aldi mengacak rambutnya frustasi.
"Heol, Andwae! Gak mungkin kan Chenle yang kita pikirin?" ucap Salsha melirik keempat temannya.
"Eyy, gak mungkin, Sal!" ucap Bastian.
"Udah jam sebelas malam, kita tidur aja, besok kita cari lagi, gue ngantuk banget, gue tidur duluan, gaes," ucap Aldi berjalan ke kamarnya, Bastian, dan Angga mengikuti Aldi.
Salsha melirik (namakamu) yang masih anteng di depan laptopnya. "(Nam), lo gak tidut?" tanya Salsha.
"Kalau lo mau tidur duluan, ke kamar aja, gue belum ngantuk, Sal," ucap (Namakamu) tanpa melirik Salsha dan masih fokus dengan laptopnya.
"Iya deh, gue tidur duluan, mata gue udah dua watt, Jalja (tidur yang nyenyak) (Namakamu)," ucap Salsha lalu berjalan ke kamar (namakamu).
(namakamu) masih mencari cucu nenek itu di sosmed-nya. Sepuluh menit berlalu, (Namakamu) masih mencari, tapi kali ini dengan wajah yang sudah mengantuk, saat (namakamu) mencari dengan mata menyipit karena mengantuk, tiba-tiba saja matanya melotot sempurna setelah melihat satu foto di salah satu akun instagram yang ia stalk.
"Mwo? Jinjja? Gue gak salah liat, kan?" ucapnya sambil mengucek kedua matanya lalu kembali melihat ke layar laptopnya. "Itukan foto nenek itu, kenapa foto itu bisa ada di akun Chenle?"
🇲🇨🇰🇷
Keesokan harinya mereka berlima langsung berkumpul kembali setelah mereka bangun dan mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
K-Popers ✔️
FanfictionMenceritakan kehidupan Squad K-popers bertemu dengan bias mereka. Bahasa non baku, receh.