Sembilan Belas

231 25 0
                                    

Rabu, 6 Oktober 2017

06.15 WIB

(namakamu), Aldi, dan juga Bastian sedang sarapan roti. Biasanga mereka sarapan nasi goreng ala Bastian, tetapi hari ini Bastian tidak memasak nasi goreng, katanya dia lagi galau.

"Bas, lo galau kenapa sih? Wae? Cerita dong sama kita," ucap (Namakamu) melirik Bastian.

"Mungkin aja kita bisa bantu lo, Bas," tambah Aldi.

"Gue lagi gak mood buat cerita, nanti gue cerita kok," jawabnya lesu, "ayo kita berangkat, gue ada piket kelas." Bastian bangkit dari duduknya setelah meminum susunya vanilla-nya.

"Tumben itu dugong mikirin piket, biasanya kakau piket dia kena denda mulu," ucap Aldi.

"Ada bagusnya juga Babas galau, jadi manusia yang lebih berguna dia," ucap (Namakamu) lalu tertawa.

Mereka bertiga pun seperti biasa, jalan menuju gerbang kompleks dan menunggu angkot buat ke sekolah. Di perjalanan, sebuah motor melewati mereka dan (Namakamu) kenal siapa pengemudi motor itu.

(Namakamu) berhenti jalan otomatis Aldi dan bastian ikutan berhenti. "Itu bukannya Karel? Kok sama Caitlin? Mereka jadian?" tanya (Namakamu) nunjuk motor Karel yang baru saja lewat yang sekarang sudah menjauh.

"Gak liat gue," jawab Bastian tidak peduli, efek galau. Biasanya kalau ada gosip seperti tadi, Bastian paling heboh.

"Masa sih?" tanya Aldi.

"Oh iya. Karel waktu itu curhat sama gue, katanya dia nembak Caitkin, tapi masih digantung sama dia. Ah, lo kecolongan, Al," ucap (Namakamu) heboh.

"Kayaknya Caitlin juga suka sama Karel,  jadi ... kalau caitlin bahagia, gue juga bahagia karena ... cinta itu tidak harus memiliki," ucap Aldi pelan lalu kembali berjalan.

"Kata Aldi bener, cinta tidak harus memiliki," ucap Bastian lalu menyusul Aldi.

"Mereka berdua kenapa, sih? Harusnya mereka itu kan berjuang, kenapa jadi melodrama gini? Apa efek samping nonton drama korea, ya? Jadi gak asik kalau Aldi sama Bastian galau," cerocos (Namakamu) lalu menyusul mereka berdua yang sudah jauh.

***


10.13 WIB

Di kantin Squad K-popers seperti biasa makan bersama ditambah Caitlin, Karel, dan Iqbaal. Suasana kali ini agak berbeda, meja mereka terlihat sunyi. Biasanya Bastian selalu membicarakan bahan gosipnya, Angga yang melucu tapi tidak lucu, Aldi yang dengan percaya dirinya memuji dirinya sendiri, dan Salsha yang menghayal bertemu dengan Chanyeol. Tapi kali ini berbeda, mereka berempat diam tanpa kata, hanya menikmati makanan dalam diam.

(Namakamu) pun berdehem mencairkan suasana yang canggung saat ini. "Eh, lu semua pada tau gak? Katanya Pak Juju guru ekonomi mau nikah."

"Hah? Masa sih? Dia kan udah tua, emangnya siapa cewe yang mau sama pak tua itu?" celetuk Karel.

"Lu kalau ngomong ya, itu mulut di jaga ler, kalau ada Pak Juju di sini gimana? Pabo lu," omel (namakamu).

"Pak Juju yang mana? Gue kan anak baru, jadi gue gak terlalu kenal," jawab Caitlin yang diangguki Iqbaal.

"Itu lohh Cait, yang kumisnya tebal, gurunya kocak gitu, jarang masuk kelas juga, dan setelah lo masuk kelas Pak j
Juju belum ngajar lagi, paling ngasih tugas, bisalah, pak tua itu sok sibuk mentang-mentang bagian kurikulum," cerocos Karel.

"Emang bener, Bas? Lo kan biang gosip, semua yang keluar dari mulut t lo pasti bener, kalau keluar dari mulut (Namakamu) sih, gue ragu," lanjut Karel.

K-Popers ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang