Dua hari setelah acara ulang tahun sekolah, setelah kejadian itu mereka sedikit takut dengan kutukan sang nenek di angkot itu, tapi dengan tidak mungkinnya mereka menyangkalnya dan akan fokus ke sekolah mereka.
Sekarang hari Minggu, tentunya Aldi, (Namakamu), dan Bastian harus tetap bangun pagi karena harus membereskan rumah, ditambah sekarang kaki Aldi sakit, jadi hanya (Namakamu) dan Bastian yang bekerja.
"Bas, Lo bagian cuci baju, ngejemur, sama masak, sedangkan gue, gue nyapu sama ngepel," ucap (Namakamu) sebelum memulai aktifitasnya.
"Sip, Eh, (Namakamu)," seru Bastian, "gimana kalau kita panggil aja tukang pijit, kasian Aldi kalau kakinya di biarin kagak sembuh-sembuh dia," usulnya.
"Boleh juga tuh, nanti abis semuanya beres lu panggil aja tukang pijitnya," ucap (namakamu) setuju.
"Oke, kalau gitu gue nyuci dulu," ucap Bastian yang diangguki (namakamu).
(namakamu) pertama membereskan kamarnya, lalu menyapunya, setelah itu ia beralih ke kamar Aldi, (namakamu) membuka gordennya yang membuat pantulan cahaya matahari menusuk ke mata Aldi dan membuat Aldi bangun.
"Mian, Bang, lo tidur lagi aja, ya," ucap (Namakamu) kepada Aldi.
Aldi malah duduk dari tidurnya. "Maafin gue, Dek, gara-gara gue, lo sama Bastian pasti kewalahan beresin ini rumah," lirih Aldi dengan suara khas orang bangun tidur.
(namakamu) yang sedang membersihkan debu di Kamar Aldi langsung berhenti dan menatap Aldi. "Yaelah Bang, gpp kok. Lagian kaki lo lagi sakit, mendingan sekarang lo tidur lagi aja, nanti gue anterin sarapan kalau Babas udah masak," ucap (Namakamu) menghampiri Aldi dan mendorong tubuh Aldi untuk tidur kembali. Aldi mah nurut aja ya sama sodaranya.
Aldi sama (Namakamu) emang sering berantem, tapi kalau salah satu diantara mereka udah ada yang sakit, perhatian mereka jadi berlebihan, seperti saat ini.
🇲🇨🇰🇷
(Namakamu) sudah selesai menyapu dan mengepel, Bastian juga sudah selesai menyuci dan menjemur dan sekarang Bastian sedang masak. Sekarang Bastian sudah mulai bisa masak meskipun masih liat resep di google. (Namakamu) sekarang sedang mandi, dan setelah Bastian selesai masak, (namakamu) sudah rapi dan menghampiri Bastian.
"Eh (nam), lo siapin sarapannya ya ke meja makan, gue mau mandi dulu," pinta Bastian yang diangguki (namakamu).
Bastian masuk ke kamar dan mendapati Aldi yang sudah rapi a.k.a sudah mandi.
"Lo ... udah mandi? Beneran? Gimana jalannya? Emang kaki lo gak sakit?" tanya Bastian bertubi-tubi.
"Gue masih bisa kok sekedar jalan ke kamar mandi mah," jawab Aldi enteng.
"Ya!! Tetep aja Pabo! Kalau seandainya lo jatuh di kamar mandi gimana? Liat tuh kaki lo! Bengkak gitu! Sekarang lo tunggu di sini! Gue mau mandi dulu, nanti gue papah lo turun tangga! Inget! Jangan nekat lo kalau masih sayang nyawa!" Begitulah omelan Bastian yang langsung masuk ke kamar mandi.
Aldi tersenyum senang, ternyata saudara kembar dan sepupunya peduli sama Aldi.
Sekarang mereka bertiga sudah duduk di meja makan, mereka sedang makan hasil masakan Bastian, dengan menu sederhana, sayur asam dan goreng tempe, simple, tapi mereka suka.
"Bas!! Whoahh!! Sayur buatan lo enak!" puji Aldi setelah mencoba satu suap.
"Whoahh Daebak! Massida, Bas!" puji (Namakamu) kepada Bastian.
"Haha, Gomawo," ucap Bastian malu-malu.
"Lo cocok Bas jadi Koki," puji (namakamu) kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
K-Popers ✔️
FanfictionMenceritakan kehidupan Squad K-popers bertemu dengan bias mereka. Bahasa non baku, receh.