Part 4

34 2 0
                                    


      Cahaya pagi masuk melalui tirai kamarku. Aku mendapti pesan dari temannya.

''Dia lagi dekat sama adik kelas,kau enggak cemburu?''

Aku yang tadinya tertidur, langsung tesentak bangkit, ku ratapi layar handphoneku.

''Kamu dari mana tau? Bukannya dia sudah berjanji untuk tinggal meninggalkan ku?''kubalas, pesan singkat intu dengan nada bergetar.

''Berjanjila untuk tidak memberitahukan aku kepadanya, setauku dia sudah pacaran selama dua minggu.''balasnya lagi.

Kerena tidak tertahan aku langsung menelponnya.

''Selamat pagi.''ucapku dengan nada gemetaran.

''Kenapa pagi-pagi sekali sudah menelpon ku?,''jawabnya.

Aku menagis, lalu ku ceritakan padanya,''Pagi ini aku mendapati sebuah pesan dari handphone, bukaanya kamu slagi dekat dengan anak ips?''

''Ayolah sayang, jangan percaya dengan begituan, mereka ingin merusak hubungan kita, hubungan kita lebih berharga di rusak orang murahan,''ucapnya sambil menyakinkan bahwa aku tidak akan pernah kehilangan dia.

''Berjanjilah denganku, agar tetap bersamaku''ucapku lagi.

''Janji sayang.

Lalu, dia bertanya lagi denganku.

''Jujurya sebenarnya aku sudah pacaran dengan perempuan yang kamu bilang tadi,kami sudah mempunyai hubungan khusus selama dua minggu,tapi jujur aku gak bisa ngelepasin kamu.''ucapnya.

Aku spontan terdiam.

''Bukannya kamu sudah berjanji tidak menyakiti aku? Bukannya kamu sudah berjanji tidak meninggalkan aku? ''ucapku dengan nada lemas.

Tiba-tiba saja panggilannya terputus.

Liar Of The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang