Pulau Kayee, pulau terluar dari jejeran kepulauan yang indah. Dikelilingi lautan luas dengan sumber daya alam yang kaya dan melimpah. Tidak seperti pulau lainnya yang ditinggali oleh beragam orang, Pulau Kayee dikuasai oleh sebuah suku yang bernama Suku Moa. Suku ini dipimpin oleh seorang kepala suku yang kepemimpinannya diwariskan secara turun menurun.
Ada sumpah yang diucapkan setiap kepala suku saat mengambil alih kepemimpinan dari pendahulunya. Sumpah kepada para leluhur. Sumpah untuk menjaga Suku Moa beserta penduduknya hingga tetes darah terakhir mereka. Penduduk suku Moa tidak diijinkan meninggalkan Pulau dan orang diluar suku Moa tidak diijinkan menetap untuk hidup di pulau Kayee. Meskipun begitu, pendatang seperti pedagang diperbolehkan datang dan menginap sementara di Pulau Kayee.
Suku Moa hidup dari melaut dan bercocok tanam. Sumber daya dan keindahan Pulau Kayee membuat Suku Moa selalu hidup dalam kebahagiaan.
Hingga suatu saat, ketika kepemimpinan dipegang oleh Luca sang kepala suku didampingi oleh Calithea istrinya, datanglah orang-orang kulit putih dengan kapal-kapal mereka, dipimpin oleh pria bernama Dimitry. Orang-orang kulit putih tersebut datang dengan damai, membawakan perhiasan dan banyak rempah-rempah agar suku Moa mau menerima mereka. Tujuan mereka adalah agar Suku Moa memperbolehkan mereka masuk ke pulau Kayee dan melakukan penambangan di pusat pulau, yang mereka yakini menyimpan banyak sekali berlian.
Dengan kecerdasan Luca, dia mengijinkan Dimitry dan rakyatnya membangun kemah di bagian selatan pulau. Dimana rakyat Luca tidak tinggal. Lalu Luca menentukan perbatasan, peraturan dan kesepakatan antara rakyatnya dengan rakyat Dimitry seperti berikut :
- Rakyat Dimitry hanya boleh mendiami tidak lebih dari seperempat bagian pulau.
- Penambangan dilakukan dalam pengawasan rakyat Luca.
- Hasil tambang yang dibawa oleh rakyat Dimitry harus melalui pemerikaan rakyat Luca.
- Rakyat Dimitry harus membayar dengan rempah-rempah dan perhiasan yang beratnya dua kali lipat dari hasil tambang.
- Rakyat Dimitry hanya boleh memiliki setengah hasil tambang, sementara setengahnya lagi akan menjadi milik rakyat Luca.Dengan kesepakatan tersebut, rakyat Luca menjadi semakin makmur. Sebagai kepala suku, Luca menerima banyak perhiasan indah yang dia hadiahkan kepada putri-putri nya.
Luca memiliki 5 anak, 2 putra (Allard dan Argus) dan 3 putri (Naida, Gia dan Svana). Putri bungsunya, Svana adalah calon penerusnya. Putri Svana permata hatinya, tidak hanya cantik, Svana juga pemberani dan cerdas. Svana ada putri kesayangan, bukan hanya bagi Luca, tapi bagi suku Moa.Memang tidak pernah ada ketentuan di suku Moa bahwa putra tertua akan menjadi kepala suku untuk menggantikan ayahnya, namun Allard iri pada Svana yang dipilih oleh sang ayah. Hal ini dikarenakan sebelum Svana dilahirkan, Luca pernah berkata pada Allard bahwa dia lah penerusnya nanti. Bagi Allard, Svana adalah pengganggu.
Sebagai anak-anak dari kepala suku, jodoh mereka sudah ditentukan pada saat mereka memasuki umur 5 tahun. Jodoh mereka dipilih sendiri oleh Luca melalui upacara male'ana. Pada upacara ini, Luca mendapat bimbingan dari arwah para leluhur untuk memilih pasangan untuk keturunannya. Hal ini dilakukan untuk memastikan penerus kekuasaan suku dipegang oleh darah yang dipilih dan diberkati oleh para leluhur. Meskipun jodoh mereka sudah ditentukan sejak dini, mereka bisa menentukan kapan mereka siap untuk tinggal bersama jodoh mereka. Biasanya, sebelum berumur 25 tahun, anak-anak kepala suku sudah tinggal dengan pasangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] Menjadi Putri Duyung
Fantasy[Prequel dari Putri Duyung Terakhir] Update setiap Senin, Rabu dan Jumat Selamat menikmati 😘 Pergilah, apa yang terjadi padamu telah mencoreng nama keluarga kita. Kau yang seharusnya membawa keberuntungan malah mendatangkan kutuk bagi desa ini. Mul...