Hari demi hari berlalu, Selena menghabiskan waktu dengan menjelajahi bawah laut di sekitar Pulau Kayee. Seiring berjalannya waktu, Selena mengerti bahwa dirinya tidak dapat berenang terlalu jauh dari pulau Kayee.
Suatu siang, saat Selena dan Nix sedang berbaring dan bersantai di dasar laut, Selena memutuskan untuk bertanya pada Nix.
"Nix, berapa umurmu?" Tanya Selena sambil memainkan rambutnya
"Hmmm... Aku tidak tahu... Sudah lama aku tidak menghitung umurku. Umur hanya untuk kalian yang tidak abadi Selena." Jawab Nix yang sedang memainkan seekor ikan
"100 tahun?" Tanya Selena lagi
"Sepertinya lebih dari itu..." Jawab Nix
"300 tahun??" Tanya Selena, pantang menyerah
"Mungkin.. Aku tidak yakin..." Jawab Nix ragu
"Sebelum ada aku, apa kau selalu sendirian Nix?" Tanya Selena
"Ya." Jawab Nix singkat
"Apa kau membuatku tidak dapat berenang jauh dari tempat ini karena kau takut aku meninggalkanmu?" Tanya Selena berhenti memainkan rambutnya dan berbalik menghadap Nix
"Apa maksudmu?" Tanya Nix masih acuh tak acuh
"Aku tidak bisa berenang jauh dari tempat ini Nix. Kau pasti tahu itu. Apa kau yang melakukannya?" Tanya Selena, berusaha mendapatkan perhatian Nix
"Tidak Selena. Kalau kau pergi meninggalkanku, kau yang akan sendirian. Begitu juga kalau aku tiba-tiba memutuskan untuk meninggalkanmu disini." Jawab Nix
"Jadi kau bisa berenang sampai jauh?" Tanya Selena lagi
"Tidak ada batasan bagiku di laut. Aku bisa kemana saja yang ku mau. Apakah kau tidak tahu peraturan suku Moa?" Tanya Nix tidak percaya
"Aku dan ibu hidup di pengasingan. Ibu tidak pernah memberitahuku tentang peraturan itu." Jawab Selena
"Hmmm.. Darimana aku harus mulai..." Ucap Nix, mulai serius
"Sejak awal, Pulau Kayee adalah pulau yang kaya. Hasil bumi, hasil laut, wanita-wanita cantik dan akhir-akhir ini hasil tambang.
Dan pada beberapa generasi yang lalu, aku lupa tepatnya kapan.
Orang-orang dari pulau yang ada di sekitar Kayee berdatangan ke Pulau Kayee untuk mengambil sumber daya pulau itu, termasuk menjadikan wanita-wanita Pulau Kayee istri mereka dan membawanya ke pulau mereka masing-masing.
Hingga suatu saat, jumlah penduduk suku Moa semakin sedikit karena tingkat kelahiran yang rendah. Selain itu mereka mengalami kelaparan karena terlalu banyaknya orang yang pergi dan membawa sumber daya Pulau Kayee ke pulau lain.
Saat itu kepala Suku Moa yang putus asa meratap di salah satu ujung pulau, sama seperti saat aku menemukanmu. Karena kasihan, aku menghampirinya untuk menawarkan bantuan. Saat itulah dia meminta kepadaku agar suku Moa diberikan kekuatan untuk menguasai dan menjaga segala sumber daya di Pulau Kayee, selain itu agar setiap orang yang ada di Pulau Kayee saat itu menjadi anggota suku Moa dan tidak dapat meninggalkan Pulau Kayee selamanya.
Lalu aku menandai darah setiap orang yang ada disana sebagai darah suku Moa, memberikan mereka kekuatan dan sejak itu laut tidak pernah mengijinkan darah suku Moa menjauh dari Pulau Kayee.
Karena itu juga kepala suku melarang siapapun untuk menikah dengan orang di luar suku sebab darah mereka akan bercampur dan kemungkinan mereka akan bisa meninggalkan Pulau Kayee, seperti dirimu." Jelas NixSelena mendengarkannya dengan tidak percaya.
"Apakah mungkin ibuku menghilang di laut karena hal itu? Tapi dia adalah putri kepala suku, harusnya dia mengerti peraturan itu." Tanya Selena
"Ya.. Ibumu pasti tahu.. Tapi sepertinya dia lebih mencemaskan keselamatanmu." Jawab Nix
"Ya.. Mungkin saja.." Jawab Selena singkat
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] Menjadi Putri Duyung
Fantasi[Prequel dari Putri Duyung Terakhir] Update setiap Senin, Rabu dan Jumat Selamat menikmati 😘 Pergilah, apa yang terjadi padamu telah mencoreng nama keluarga kita. Kau yang seharusnya membawa keberuntungan malah mendatangkan kutuk bagi desa ini. Mul...