Selena tahu, seharusnya dia tidak melakukan hubungan seperti ini sebelum dia menikah. Saat bibi Lou mengajarinya tentang hubungan laki-laki dan perempuan, Selena merasa dia tidak akan tertarik.
Setelah Leif selesai dengan Selena, mereka berbaring di tengah hutan, Selena menyenderkan kepalanya pada bahu bidang Leif. Merasa nyaman dengan keheningan yang ada. Apa yang baru terjadi terasa sangat luar biasa, Selena merasa seperti ada yang bunga meletup-letup dalam dirinya, kupu-kupu yang berterbangan di perut nya. Meskipun tidak begitu mengerti akan apa yang telah terjadi, Selena menikmatinya, awalnya sangat sakit tapi beberapa saat setelahnya dia merasakan kenikmatan yang bahkan dia ketahui ada. Tiba-tiba Selena merasa dirinya cantik dan melihat Leif sangat gagah. Meskipun umurnya tidak semuda Selena, tapi tubuh Leif tetap kekar dan tidak kalah indah dari tubuh Selena. Leif mengusap lembut rambut dan pipi Selena. Berdua mereka beristirahat dengan nyaman dalam pelukan satu sama lain, berharap waktu terhenti dan mereka dapat berada disana selama yang mereka inginkan.
Selena hampir tertidur saat tiba-tiba Leif merasa ada benda kecil yang keras menekan rusuknya dibalik baju Selena.
"Selena, apakah kau mengenakan kalung? Kurasa ada yang menekan rusukku." Tanya Leif sambil meraba rusuknya.
"Oh ya. Ini pemberian ibuku. Katanya ini satu-satunya kepunyaan ayahku yang dia miliki." Kata Selena sambil melepaskan dan menunjukan cincin Dimitry yang tidak pernah lepas dari lehernya sesuai pesan Svana.
Leif langsung mengenal cincin itu. Namanya terukir di cincin yang dibuatkan ibunya, hanya untuknya. Tidak mungkin dia keliru mengenalinya. Lagipula di kepulauan seperti ini, siapa yang bisa mengukir nama serapih itu pada sebuah cincin.
"Lou memberikan ini padamu?" Tanya Leif dipenuhi rasa penasaran sambil mengambil cincin itu dari Selena.
"Ibuku adalah Svana, Lou bukan ibuku. Aku tiba di pulau ini sendirian saat masih kecil dan Lou merawatku seperti anaknya sendiri karena dia tidak mempunyai anak." Jawab Selena
"Svana?? Tidak mungkin..." Seru Leif, segera terbangun dari posisi tidurnya. Tenggorokannya seperti tercekat. Dia tidak percaya, bagaimana mungkin dia menyetubuhi anak gadisnya sendiri. Mengapa Tuhan membiarkan ini terjadi? Mengapa Tuhan menghukumnya seperti ini? Air matanya tidak tertahankan lagi. Dia tidak bisa berkata-kata, membiarkan Selena yang terdiam kebingungan.
"Ada apa Leif? Apakah kau mengenal ibuku? Saat aku kecil kami berenang dari Pulau Kayee kesini. Tapi hanya aku yang tiba, ibuku hilang dilautan." Cerita Selena. Kesedihan ditinggal ibunya memang tidak pernah hilang. Dan setiap kali dia menyebut nama ibunya, rasanya seperti ada pisau yang menyayat hatinya.
"Itu adalah cincinku Selena. Itu cincinku. Namaku ada disana.. Dimitry, Dimitry Leif.. Aku dan Svana..... Kenapa kau baru menceritakan ini sekarang??" Tanya Leif terbata-bata, pikirannya dipenuhi kebingungan dan penyesalan. Rasanya dia ingin sekali menghantamkan kepalanya ke sebuah batu besar. Harusnya dia mencari tahu lebih banyak tentang Selena sebelumnya. Dia merasa sangat bodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] Menjadi Putri Duyung
Fantasy[Prequel dari Putri Duyung Terakhir] Update setiap Senin, Rabu dan Jumat Selamat menikmati 😘 Pergilah, apa yang terjadi padamu telah mencoreng nama keluarga kita. Kau yang seharusnya membawa keberuntungan malah mendatangkan kutuk bagi desa ini. Mul...