Benih

7K 385 11
                                    

Setelah malam itu, Dimitry semakin tertarik dengan Svana. Dia tidak bisa menghilangkan Svana dari pikirannya, meskipun begitu Dimitry sudah bertekad untuk tidak mengganggu Svana.

Pada suatu hari, Allard mengadakan pesta untuk kelahiran buah hati nya. Selain semua suku Moa, Dimitry pun diundang pada acara tersebut. Untuk menjalankan rencananya, Allard memerintahkan seseorang untuk membuat Dimitry mabuk di pesta itu.

Sejak awal pesta, Kai selalu mengikuti Svana sehingga membuatnya risih. Svana memutuskan untuk duduk dibawah sebuah pohon besar yang agak jauh dari keramaian, ditemani oleh Ermene.

"Pergilah Kai, bersenang-senanglah dengan temanmu." Kata Svana dengan pandangan yang tertuju pada kemah Allard yang ramai

"Tidak Svana, aku lebih senang bersamamu daripada dengan mereka." Tolak Kai

"Kai, berikan aku waktu untuk menikmati waktuku sendiri sebelum aku memutuskan untuk tinggal denganmu. Sekarang pergilah." Tuntut Svana sambil menatap Kai, memperlihatkan kesungguhannya

"Baiklah tuan putri. Semoga sore mu menyenangkan." Kata Kai dengan lemah sambil beranjak meninggalkan Svana.

Tidak lama kemudian Dimitry yang sudah mabuk menghampirinya, membawakannya minuman. Tanpa Svana tahu, Dimitry telah mabuk dan gelas yang dibawa Dimitry telah dimasukan ramuan untuk tidur oleh orang suruhan Allard.

 Tanpa Svana tahu, Dimitry telah mabuk dan gelas yang dibawa Dimitry telah dimasukan ramuan untuk tidur oleh orang suruhan Allard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat sore tuan putri. Minuman terbaik di pesta ini untukmu." Sapa Dimitry sambil menyerahkan minuman yang dibawanya

"Oh hai.. Terima kasih atas kebaikan anda tuan Dimitry. Silahkah duduk, anggap saja pohon sendiri." Canda Svana sambil mengambil minuman tersebut dari tangan Dimitry

"Aku berharap aku dilahirkan sebagai seorang tuan putri, tidak perlu bekerja, hanya bermain dan bersantai dengan seekor kucing manis." Goda Dimitry sambil merebahkan dirinya di sisi Svana.

"Oh ayolah, pangkatmu kah lebih tinggi dariku. Dimitry, sang kepala suku kulit putih." Balas Svana sambil meneguk minumannya

"Seandainya saja aku memiliki suku. Hahaha. Ini semua berkat kerja keras ayahku dulu. Diluar sana, kami disebut pengusaha, orang-orang yang memiliki orang-orang lain untuk bekerja dan menghasilkan benda atau dalam hal ini berlian agar dapat kami jual." Jelas Dimitry

"Menurutku sama saja. Ayah juga tidak bekerja, rakyat yang memenuhi kebutuhan kami." Balas Svana lagi

"Jika aku memiliki tuan putri secantikmu, aku tidak akan ragu untuk memenuhi kebutuhan dan permintaanmu." Kata Dimitry sambil tersenyum pada Svana

"Apakah kau mabuk Dimitry? Bicaramu mulai kacau." Tanya Svana sambil memperhatikan Dimitry

"Aku mabuk Svana. Mabuk melihat kecantikanmu. Siapa yang bisa tidak mabuk melihat wajah secantik ini?" Perlahan-lahan Dimitry mendekatkan wajahnya pada Svana. Matanya yang kebiruan menatap wajah cantik Svana, warna kulitnya yang sempurna, matanya yang indah dan bibirnya yang menggoda. Svana yang entah terhipnotis atau kehilangan kesadaran karena minuman yang diberikan Dimitry, terpukau oleh keindahan mata Dimitry yang menatapnya dengan lekat. Svana tidak mampu menolak ciuman lembut yang tiba-tiba mendarat pada bibirnya.

[COMPLETED] Menjadi Putri DuyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang