Chapter 3

749 111 86
                                    

"Ibu?"

Sosok yang ia panggil itu menatap Junhoe tak percaya.

"Dia siapa, sayang?" tanya seorang lelaki yang Junhoe yakini sebagai Suami baru Ibunya.

Kim Ji Soo gelagapan, wanita berumur 40-an itu menatap Suaminya dan Junhoe bergantian, "A-aku tidak tahu. Mungkin dia salah orang."

Junhoe menatap Ibunya itu dengan tatapan tak percaya. Perasaannya bercampur aduk; marah, kecewa, kesal, sedih. Semua bercampur menjadi satu. Namun, sesaat kemudian ia menyeringai.

Ia membungkuk untuk menyapa lelaki itu, "Annyeonghaseyo, Paman," sedetik kemudian, senyum sopan Junhoe digantikan dengan senyum meremehkan. Ia melirik dari ujung kepala hingga ujung kaki lelaki itu, "Ah, kau pasti suami baru Ibuku, kan? Wah! Ibu, kau pintar sekali memilih pria. Setelah Ayah meninggal, dan mencoba menjual perusahaan miliknya, kau mencari lelaki lain untuk kau manfaatkan hartanya juga."

Lelaki itu menatap Ji Soo kesal, "Bagaimana bisa? Kau bilang kau belum punya anak!"

Ji Soo menggeleng, "Tidak! Aku tidak mengenalnya. Dia pasti salah orang!"

Junhoe mendengus, "Mana mungkin aku melupakan rupa wanita yang meninggalkanku enam tahun lalu dan merusak kebahagiaanku," Junhoe menatap pria itu, "Ku peringati, berhati-hatilah dengan wanita ini, Paman."

Pria itu menatap Ji Soo geram, matanya berkilat marah, "Kau berhutang penjelasan padaku!" katanya kemudian meninggalkan pasangan Ibu dan Anak itu berdua.

"Tu-tunggu dulu! Yeobo!"

Ji Soo menatap sinis Junhoe, dadanya naik turun karena amarahnya yang hampir meluap, "Berani-beraninya kau mempermalukanku!"

Junhoe tersenyum miring, "Kenapa? Takut kau tidak akan bisa mendapatkan hartanya lagi setelah ini?"



PLAKK!!!




Junhoe memegangi pipi kanannya yang terasa panas dan perih. Ia yakin pipinya akan membekas dan memerah karena tamparan keras itu. Ia menatap sekelilingnya, sadar karena ia menjadi pusat perhatian para pengunjung.

"Jaga ucapanmu, Anak bodoh! Kau bukan anakku lagi!"

Rahang Junhoe mengeras, ia menatap wanita itu penuh dengan gurat kecewa, "Hanya itu yang kau ucapkan? Hanya itu yang kau ucapkan padaku setelah meninggalkanku selama enam tahun?" Junhoe mendengus,  tangannya terkepal erat, "Betapa bodohnya diriku, saat menginginkan kau akan datang menemuiku dan berkata kau merindukanku. Nyatanya, kau bahkan tidak mengakuiku. Kau bahkan tidak hadir saat pemakaman Ayah. Padahal, statusmu masih Istri dari Ayahku. Kau sudah tidak pantas ku panggil Ibu lagi. Ibu macam apa kau ini, hah?!"

Tangan kanan Ji Soo terangkat, sedangkan Junhoe menutup matanya siap untuk menerima tamparan yang kedua.

"Junhoe!"

Junhoe menoleh ke kiri, matanya melebar ketika disana sudah ada Yunhyeong dan Chanwoo yang berdiri tak jauh darinya. Ia terkejut ketika Yunhyeong dan Chanwoo menyaksikan pertengkarannya. Junhoe beralih menatap Ibunya, kemudian kembali menatap Yunhyeong yang bergerak mendekat.

Ji Soo menatap anaknya itu dengan geram, namun ia memilih untuk pergi dari sana.

Junhoe tersenyum terpaksa, "H-hai, kalian berdua! Sedang apa disini?"

"Aku men—"

"Kita berdua berkencan!" Chanwoo memotong kalimat Yunhyeong dengan cepat.

Yunhyeong menatap Chanwoo sambil mengerutkan keningnya. Pelipis Junhoe berkedut pertanda jengkel. Ia menatap Chanwoo tajam.

Uncertain • JunHyeong •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang