PROLOG

75K 422 5
                                    

=>♡<=

Aku terdesak ke tembok. Tubuh mungil gadis ini mampu memojokkanku hingga tak kuasa menolak. Bagaimana aku akan menolaknya, jika tangan mungilnya telah melesak ke dalam celana jeans-ku.

Kurasakan kejantananku membesar, hingga tak kuasa bertahan dalam ketatnya celana.

Gadis mungil ini seolah mengerti apa yang dimau oleh ereksiku. Ia dengan tangkas membuka kancing dan resletingku. Tak butuh waktu lama kejantananku telah mencuat keluar dari sarangnya.

Bibir mungil itu tersenyum puas, karena berhasil menaklukkanku dengan mempermainkan alat vitalku. Bibirnya menelusuri setiap inci kejantananku ditambah dengan permainan lidah liarnya yang membuatku nyaris melepaskan kenikmatan.

Gadis itu bangkit, tangan jenjangnya dikalungkan di leherku. Bibirnya melumat habis bibirku. Sementara kejantananku dibiarkan menggesek perutnya.

Matanya memejam, hanya sebagian iris biru itu yang terlihat olehku sebelum aku larut dalam dunia buram penuh sensasi nikmat yang menggerayangi bibirku.

Perlahan tangan kanannya turun ke bagian bawahku.

Aku pun sudah tak kuasa menahan nikmat yang ditawarkan gadis berambut pirang ini. Tanganku mulai bermain di pinggang dan bokongnya. Pinggang langsing dan bokong yang kenyal.

Spontan ia melepaskanku dan kembali mendesakku ke tembok toilet. Perlahan dibukanya kerah kemeja putih ketatnya, menampilkan dua benda kenyal yang menerbitkan air liurku.

Tangan kirinya membimbing wajahku untuk menikmati dua benda kenyal itu. Tak ayal, aku pun tak menyia-nyiakan kesempatan. Kulumat putingnya dengan sedikit gigitan halus, membuatnya melenguh nikmat.

Kuberi isapan-isapan dalam di bagian kenyalnya. Ia pun mengerang penuh nafsu.

Kedua tangannya mendorongku hingga duduk di atas closet. Ia menyingkap rok mininya, menunjukkan muara rahimnya yang rupanya sejak tadi tak mengenakan celana dalam. Tampaknya momen ini telah direncanakan olehnya.

Tanganku dibimbingnya untuk menggenggam dua benda kenyalnya. Sementara kakinya mengangkangiku dan kejantananku diserang oleh lubang kenikmatannya. Lubang yang telah basah.

"Bang," bisiknya.

"Heeemmm ...?" Aku tak kuasa menahan nikmatnya bagian kepala alat vitalku mulai melesak masuk ke muara liangnya.

"Aku mencintaimu," bisiknya lagi.

Aku tak bisa mengingat lagi siapa yang kucintai dan siapa yang kunikmati saat ini. Liang sempitnya sungguh membawaku ke surga.

Bibirnya menggerayangi rahang hingga leherku. Ia mengisap leherku dengan deru napas penuh nafsu.

Liang sempitnya telah menelan habis kejantananku. Ia pun perlahan memaju mundurkan bokongnya, membuat kejantananku terasa diisap dan dikocok dengan sempurna.

"Lupakan kekasihmu, Bang," bisiknya lagi. "Bukankah punyaku jauh lebih nikmat?"

Aku tak bisa menyetujui atau menyangkalnya. Karena pada kenyataannya, inilah liang tersempit yang pernah dimasuki oleh kejantananku.

Ia terus saja memompa dirinya pada diriku. Ia menggeliat dan menggelinjang, menggigit dan melumatku sesukanya.[]

Touch My Heart: Ketika Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang