Yang Kubutuhkan

7.4K 217 9
                                    

Setelah mendapatkan saran untuk menemui teman-temanku dari Kakashi, aku pun pergi menemui seseorang yang telah menikah 2 minggu yang lalu. Aku pergi ke kediaman Nara Shikamaru. Meskipun dia bukan teman baikku, tapi setidaknya ia lebih pintar dari Naruto dan mungkin bisa memberiku saran yang lebih baik.

Aku mengetuk pintu kediaman Shikamaru dan dengan cepat mendapat respon dari pemilik rumah. Temari kala itu yang membukakan pintu. "Sasuke! Ada apa ya?" tanyanya.

"Ada Shikamaru?" tanyaku.

"Sebentar. Dia masih tidur. Aku akan bangunkan," ucapnya lalu pergi.

5 menit kemudian, datanglah Shikamaru. Ia menguap terlebih dahulu lalu berkata "Ada apa Sasuke? Tidak biasa kau menemuiku."

"Aku mau membicarakan sesuatu yang penting. Andai saja si bodoh itu bisa di andalkan, aku mungkin tidak akan berkunjung ke sini," kataku.

"Si bodoh? Maksudmu Naruto?"

"Hn. Tapi kau tidak sibuk kan?"

"Tentu. Aku sedang libur hari ini. Jadi apa yang ingin kau bicarakan denganku?" tanya Shikamaru.

Aku pun mulai menceritakan maksud dan tujuanku pada Shikamaru.

10 menit kemudian, aku menandaskan semua maksud dan tujuanku. "Jadi kau sudah berencana melamar Sakura? Itu hal bagus. Jujur saja Ino sering menceritakan perasaan Sakura terhadapmu padaku. Mungkin sudah saatnya kau melamar Sakura jika kau memang menyukainya," kata Shikamaru.

"Seperti yang sudah kukatakan. Aku sama sekali tidak punya ide tentang bagaimana melamar Sakura," kataku.

"Kenapa kau tidak minta Naruto membantumu. Yang lebih mengenal Sakura adalah dia."

"Orang itu sama sekali tidak bisa di andalkan. Aku memintanya saran agar aku bisa membahagiakan Sakura, malah ia nyaris memberiku sebuah buku tentang tata cara adegan ranjang untuk memuaskan seorang wanita," ucapku.

"Hmm. Naruto benar. Untuk membahagiakan seorang wanita, teori di perlukan. Karena besar saja tidak akan cukup ketika praktek," kata Shikamaru sambil memegang dagunya.

"Apa yang kau bicarakan?" tanyaku bingung padanya karena ia mulai meleset dari pembicaraan awal.

"Eh, bukan apa-apa. Yang kumaksud adalah Naruto memang terkadang tidak bisa di andalkan dan tidak peka. Ia bahkan butuh waktu yang sangat lama untuk menyadari kalau ternyata Hinata selama ini menyukainya."

"Hn."

"Sebenarnya aku tidak bisa memberimu saran dan ide untuk melamar Sakura. Semua itu harus kau lakukan sendiri sesuai isi hatimu. Mungkin kau harus mengikuti saran Naruto untuk membaca buku. Maksudku bukan buku yang ia nyaris berikan padamu. Tapi buku yang membahas mengenai hal semacam ini. Aku yakin Orochimaru tidak pernah memberimu pengetahuan semacam ini," kata Shikamaru.

"Baiklah. Kalau begitu terima kasih. Aku akan menemui seseorang untuk membantuku mencari buku yang sesuai," kataku lalu pergi.

==[][]==

Aku memutuskan untuk mencari Sai. Dia adalah satu-satunya Shinobi yang sepertinya sangat dekat dengan buku. Namun sudah satu jam lebih aku mencarinya namun tak menemukannya. Mungkin saja dia sedang mendapatkan sebuah misi dari Kakashi.

Aku menjadi bingung. Aku tidak bisa mendapatkan ide tentang bagaimana cara melamar Sakura. Aku memang mengenal Sakura sejak lulus dari akademi. Tapi satu hal yang kutahu dari diriku adalah aku tidak mengetahui banyak hal tentang dirinya. Wajar saja, aku sudah lama meninggalkan desa dan pergi dari Konoha karena di butakan oleh ambisi untuk membalas dendam pada Itachi.

Melamar SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang