-PROLOG-

480 109 148
                                    

Author POV


Malam natal ini sangat dingin, suhu mencapai -2 derajat. Walupun begitu hal itu tidak akan menghentikan aktivitas padat di kota London. Banyak orang pergi ke gereja, berkunjung merayakan malam natal, atau sekedar berjalan-jalan keliling kota.

Namun tidak bagi Aeris. Pekerjaannya sebagai dokter spesialis penyakit dalam menuntutnya untuk bekerja walaupun malam natal, seperti sekarang ia baru beristirahat diruangannya setelah operasi besar yang memakan waktu 8 jam.

Ia duduk dikursi, meregangkan kaki dan tangannya sambil memejamkan mata.

"Huahh cape banget!!" teriaknya mengeluarkan segala bebannya. Untungnya dokter lain sedang bertugas, jadi dia diruangan ini sendirian.

Handphonenya berdering, namun Aeris terlalu malas untuk mengangkatnya padahal hanya didepan meja.

Palingan bentar lagi berhenti kalo ga penting-penting amat!, batinnya tidak perduli.

Memang benar, handphonenya berhenti berdering, namun tak lama berdering kembali. Sekali, dua kali, tiga kali. Aeris justru tidak perduli dan nyaris tertidur.

"Diangkat dulu telfonnya, Ris. Siapa tahu penting!" suara berat itu membuat Aeris tersentak.

"Ah! Kyungsoo Oppa bikin kaget aja!" Aeris kaget melihat Kyungsoo sudah dihadapannya dengan dua gelas kopi panas. Padahal ia tidak mendengar ada suara orang masuk.

"Oppa jalan gausah pelan-pelan gitu kek, kayak maling aja! Atau jangan-jangan ini bukan Kyungsoo Oppa? Ini setan, kakinya melayang jadi ga kedengeran suara kakinya?" Tanya Aeris dengan muka tanpa dosanya mendapat sentilan dahi dari Kyungsoo.

"Ah sakit tau!" keluh Aeris sambil mengelus dahinya yang disentil.

"Jaga tuh mulut, ngelantur mulu! Mana ngatain maling, setan segala. Tuh handphone kamu bunyi terus, mana bisa denger suara saya masuk!"

"Hehe, mianhae!" ujar Aeris santai.

"Nih kopi! Pas dijalan saya inget pasti kamu males banget keluar rumah sakit, makanya saya mampir dulu beli buat kamu!" ujar Kyungsoo sambil menyodorkan kopi untuk Aeris, dan meminum kopi miliknya sendiri.

"Ah, gomawoyo, Oppaku! Makin cinta deh, hehe!" Aeris mengedipkan sebelah matanya sambil memberikan flying kiss untuk Kyungsoo.

"Wah kamu sakit ya?" sarkas Kyungsoo dan mengkibas-kibas tangannya, seolah membuang jauh-jauh flying kiss yang diberikan Aeris. Aeris hanya cemberut.

"Aish, jahat banget si-" ucapan Aeris tertahan karena handphonenya kembali berdering.

"Angkat dulu! Saya capek denger hanphone kamu bunyi terus!" perintah Kyungsoo .

"Iya-iya!" Aeris dengan malas mengambil handphonenya diatas meja.

Anak Ayam's calling

Aeris menatap Kyungsoo dengan tatapan malas.

"Sehun ya?" Aeris mengangguk. Ia tahu kalau Sehun yang menelfonnya tidak jauh dari omelan dengan kecadelan kakak sepupunya tersebut.

"Udah angkat dulu aja, siapa tau penting!"

"Mana pernah telfon dari si cadel penting! Huh!" keluh Aeris dan mengangkat telfonnya.

"Apaan dah-"

"AERIS XAVERA!! DASAR THEPUPU DURHAKA TELFON GUE GA DIJAWAB-JAWAB!!!!" Aeris refleks menjauhkan handphonenya karena teriakan Sehun, bahkan Kyungsoo ikut meringis mendengar teriakan Sehun.

One and OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang