1.9; Fall

67 20 3
                                    




sambil dengerin lagu Fall dari winter album yaa;))





Aeris menerjapkan mata karena sinar matahari yang masuk menusuk celah matanya. Ia menggeliat kecil, namun seketika ia merasa aneh karena bisa menggeliat dengan leluasa.

Ia mendudukan badannya, bukannya semalam gue tidur disofa?

Saat ia mau beranjak dari kasur, pemandangan didepannya membuat ia menghentikan aksi tersebut. Chanyeol tertidur dengan beralaskan tangannya menyandar ke kasur.

Aeris melihat jelas raut kelelahan Chanyeol karena menjaganya terus yang sedang sakit, entah berapa jam Chanyeol telah tertidur.

Tangan Aeris dengan perlahan menyentuh helaian rambut pendek Chanyeol,





Lalu menuju pipi,








Turun ke rahangnya,





Semakin ia perhatikan, rasanya Aeris tidak asing dengan fitur wajah dihadapannya. Perasaannya mengatakan bahwa ia pernah mengenali wajah ini jauh sebelum mereka bertemu beberapa waktu belakangan ini.

Aeris mengelus wajah itu tanpa sadar, sampai sebuah tangan lain menggenggam tangannya. Aeris tersentak dan menarik tangannya secara paksa, namun ditahan oleh tangan yang menggengamnya.

"Kenapa ditarik?" Chanyeol berbicara khas orang bangun tidur namun enggan membuka matanya. Aeris terkejut bukan main, bibirnya sampai kelu karena dipergoki mengagumi wajah pria tersebut.

"Udah baikan?" Mata Chanyeol terbuka langsung menata kedua mata kepemilikan Aeris. Aeris mengangguk dengan muka memerah karena kejadian tadi.

Chanyeol tersenyum, lalu mengubah posisinya menjadi duduk di dekat Aeris. Ia menarik perlahan plester di dahi gadis itu, dan menangkup wajah Aeris dengan kedua tangannya.

"Panasmu sudah turun." Chanyeol tekekeh melihat Aeris makin memerah karena tingkahnya.

"Yasudah mandi sana. Mau ngampus kan?"

"Kan baju gue basah gara-gara kehujanan kemarin."

Chanyeol berpikir sejenak, lalu menuju kelemarinya mencari sesuatu. Setelah itu ia kembali menuju kasur tempat Aeris berada membawa sebuah handuk, celana jeans dan kaos hitam besar.

"Waktu itu noona-ku menginap, celananya tertinggal. Kamu bisa pakai ini dulu, terus kamu bisa pakai kaosku untuk hari ini." Aeris bangkit dari kasur lalu menerima baju dan handuk itu,

"Kamu mandi di kamar mandi disini, biar aku dikamar mandi luar." Aeris menggeleng tidak enak, "Gue aja yang dikamar mandi luar, lo yang dikamar mandi sini aja."

Chanyeol menggeleng keras dan mendorong Aeris menuju kamar mandi di dalam kamar ini, "Udah nurut aja, sana mandi!"

Aeris menggerutu kecil dan masuk ke kamar mandi tersebutsedangkan Chanyeol menuju kamar mandi diluar kamarnya.

Belasan menit kemudian Aeris keluar dari kamar mandi dengan berpakaian lengkap. Walaupun kaos Chanyeol yang dipakainya kebesaran, namun tidka terlalu buruk dibadannya.

Ia membawa tasnya keluar kamar, dan menuju dapur. Ia ingin membuatkan sarapan untuk menebus perlakuan Chanyeol padanya selama ia sakit kemarin.

Ia memutuskan untuk membuat roti lapis agar mudah dan cepat. Aeris dengan cekatan mengumpulkan bahan-bahannya. ia membuatkan dua porsi, untuk Chanyeol dan untuk dirinya sendiri.

Chanyeol keluar dari kamar mandi hanya dengan bathrobe yang melapisi badannya berjalan menuju kamar. Namun niatnya terurungkan saat melihat Aeris sedang bekutat didapurnya. Ia pun berjalan mendekati dapur.

One and OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang