BUKAN GUE SUMPAH..!

231 24 8
                                    


"Bukan gue sumpah, gue hilap, itu tadi jasad gue maksa buat meluk lu karna gua takut"
-----
--Dina Listia Anisa--

"Dorrrr...!!"

"Gilaaaa tu cowokk"

"Hahahaah..  Ketauan kan lo lagi mikirin seseorang"

"Zalfaaaaaaaa kurang kerjaan banget si lo selain ngagetin orang,"
Gerutu Dina saat teman sekaligus sahabat satu kelasnya, Zalfa mengagetinya yang sedang duduk di meja paling belakang.

"Haha.. Lagian dari tadi gue liatin lo nglamuunn terus, nglamunin apa sih, kok kaya ada bau bau cowo gitu, haha" jawab Zalfa meledek

"Yeeeeee keppo aja lo,"

"Haha okelah kalo ngga mau cerita, tapii ntar pulang sekolah anterin gue ke rumah tante gue yuk, gue disuruh mama buat nganterin kue, tapi males kesana sendirian"

"Kenapaaa"

"Yaa ngga papa sih males aja, pokoknya lo entar pulang sama gue titik."

"Yeeee maksa banget si mba, yaa ya tenang gue anterin,"

"Siipp lahh"

Ditengah obrolan mereka ada pak Miftah masuk dan hendak mengajarkan materi Sastra Indonesia kepada anak anak kelas XI Bahasa.

"Slamat siang anak anak.. "

"Siang paaa" seru anak kelas XI Bahasa kompak

"Hari ini kita masih membahas tentang Mengubah Bentuk Cerpen Kedalam Bentuk Naskah Drama dan, kemarian kalian sudah bapa suruh membaca cerpen di buku Horizon, sekarang tugas kalian adalah mengubah bentuk cerpen yang sudah kalian baca dan sekaligus menampilkan drama nya, di pagelaran ahir taun pada saat pengambilan raport, pagelaran ini atas nama kelas Bahasa tapiiii kalian boleh mengambil teman kalian dari kelas MIPA maupun IPS untuk membantu kalian dalam pementasan, entah mereka akan dijadikan tokoh utama ataupun figuran terserah kalian."  jelas Pak Miftah

"Pa saya mau tanya.. " ujar Dina seraya mengangkat tangan kanan nya.

"Iya dina silakan"

"Kalo untuk penggarapan naskah brati dimulai dari sekarang, trus nantinya penampilan kita akan dinilai atau gimana pa"

"Pastinya dinilai, tapi untuk penilaian bapa ambil dari naskahnya daann untuk teater nya, penampil terbaik akan diberi penghargaan dan akan diikut sertakan dalam lomba teater terbaik nasional mewakili kota Pemalang"
jelas Pak Miftah dan seketika itu riuh sorak dan tepuk tangan murid kelas XI Bahasa langsung pecah.

"Baik bapa akan membagi kelompok berdasarkan urutan ganjil genap nomor absen,setujuuu.."

"Setuju paakkk"

----

"Krriiiiiinggggggg..."

Bunyi lonceng tanda jam sekolah telah selesai dan waktunya untuk para siswa siswi SMA NEGERI 1 MOGA pulang ke rumahnya masing masing.

"Yaa cukup sekian pelajaran bapa hari ini, jangan lupa dengan tugas kalian, semoga berhasil dan selamat siang"

"Terimakasih paakk.." seru anak kelas XI Bahasa sebelum Pak Miftah keluar dari ruang kelas.

-----

"Din lo tunggu disini dulu ya, gua mau ngambil kue nya, tadi gue titipin di kantin Bu Leni, apa lo mau ikut sekalian"

"Ngga Zal, gua tunggu disini aja lah, mager gue"

"Iya deh, jangan kemana mana ya"

"Okee"

Dina duduk didepan kelasnya yang terletak tidak jauh dari lapangan basket, yang ia lakukan sekarang ialah memandangi anak anak yang sedang bermain basket, walaupun jam sekolah sudah selesai tetapi mereka tidak punya rasa capek ataupun lelah setelah delapan jam mendapatkan materi pelajaran, itu yang kadang bikin Dina mengacungkan jempol sama anak anak Basket.

Sesekali terlintas nama Fino di otak Dina, bagaimana tidak, orang yang beberapa jam lalu masih menyandang status sebagai pacar Dina dan baru saja diputuskan nya.
---
Tadi saat Dina pergi ke kantin bersama Zalfa dan teman teman kelasnya, tanpa sengaja ia melihat Fino sedang bermesraan, dengan tangan kanan Fino berada di pipi kiri cewe nya, dan tangan kirinya memegang tangan cewe nya, begitu juga sebalik nya dengan lawan main nya itu, mereka saling tersenyum layak nya seorang yang sedang berpacaran, padahal saat itu ia masih menyandang status sebagai pacar Dina. Dan ia tahu Fino saat itu bersama seorang cewe kelas X, seketika itu wajah Dina memerah dan langsung menemui Fino yang sedang bersama cewe nya, MUNGKIN. 

"Oohh tau gue sekarang sama dede emesh ya mas pacaran nya, keren keren kerenn..  Longlast yah. "

setelah berkata seperti itu, Dina langsung berlari meninggalkan kantin tanpa memperdulikan Fino yang sedang berlari mengejarnya, sesekali pipi nya basah karna tetesan air dari mata nya dan langsung di sapukan menggunakan jari manis nya supaya tidak ada yang tau kalau Dina sebenarnya sedang menangis.  sampai ahir nya dia menemukan tempat sembunyi paling aman ya itu kamar ganti cowo.

---

Lama menunggu Zalfa datang, tiba tiba Dina merasa ada yang menyerang dari dalam tubuhnya, rasa nyeri yang sedang menyerang nya saat ini membuat ia langsung lari menuju tempat yang tepat untuk menghilangkan rasa nyeri itu, setelah menemukan tempat yang ia rasa tepat, ia masuk dan menuntaskan segalanya disitu.

"Uhhhh lega sumpah" ucap Dina kepada dirinya sendiri.

Ketika ia hendak keluar dari tempatnya sekarang, ia mendapati seorang cowo yang ia rasa pernah ia temui tapi ia lupa. Setelah mengingatnya cukup lama dan berdiri di depan cowo tersebut sambil memandanginya, ia baru ingat cowo itu yang tadi pas jam istirahat dipeluk nya di depan kamar ganti cowo, dia berpikir sejenak kenapa dia ada disini? Apakah dia mengikutinya?.

"Ngapain lo ada di toilet cowo"

Dina berpikir apa yang dikatakan cowo tadi, kamar mandi cowo?. Setelah ia melirik tulisan diatas pintu toilet, ia baru sadar ia masuk ke toilet cowo dan seketika ia senyum kepada cowo didepanya,

"Hehee sorry" ucap Dina sembari tersenyum malu

"Tunggu..  Gua kaya pernah liat lo, tapi kapan ya.? "

"Haaa!! cowo ini ngga kenal gue, yesss gue juga bakal pura-pura ngga kenal lo"
batin Dina berkata demikian

"Hehe lo salah liat kali, oke gue lagi ditungguin temen, gue duluan ya"

Cowo di toilet tadi hanya mengangguk bingung mendengar Dina berkata sepertu itu, tapi baru beberapa langkah Dina meningalkan cowo tadi, cowo tersebut malah memanggil Dina.

"Ooohh cewe sepatu pink, lo yang tadi istirahat meluk gue kan, ketauan lo"

"Bukan gue sumpah gue hilap, itu tadi jasad gue maksa buat meluk lu karna gua takut"

Dina berbalik sejenak untuk mengatakan hal itu dan kemudian ia lari tanpa memikirkan apapun tentang cowo tadi.

----

"Zalfaaa.."

"Dari mana aja lo Din, katanya mau nungguin disini, eh malah ngilang untung gue ngga pergi duluan" protes Zalfa

"Ampun hhh.. Zal, gue hhh.. Abis dari toilet hhh.. kebelet pipis tadi, hehee"
Jawab Dina dengan nafas yang masih tersenggal senggal efek pelarian nya tadi.

"Haha ya udah tenangin diri lo dulu, abis itu kita langsung otw"

"Sipp udah siap sekarang Zal, yuk ahh cusss.."

"Yukkk.."

__________

Haiiii.. Author kambekkkk..
Dihari pertama peluncuran karya pertama saya, ini ada part dua buat para Readers kesayangan.. Doain crita saya sukses dan bisa menyusul karya karya para Author yang sudah nangkring di penerbit.. Semoga Author bisa kaya mereka ya allah.. Amiiinn..
Jangan lupa dulu voument nya ya..😘😘😘

SERENDIPITY (Love And Friendship)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang