Truth

74 14 2
                                    

"Ada kala nya rasa itu muncul saat kamu tidak mengharapkannya Din, dan gue sangat menunggu masa itu."
---
--Nady Bagus Nugraha--


---

AUTHOR'S POV

---

"Seperti yang pernah dikatakan Edward B. Taylor dalam bukunya primitive culture 1920  mengemukakan bahwa kebudayaan merupakan suatu keseluruhan yang kompleks........ "

Begitulah keadaan kelas ketika pelajaran sedang berlangsung. Hanya ada suara guru yang sibuk menerangkan materi pelajaran. Sedangkan siswanya ada yang sibuk menahan kantuk, ada yang serius mendengarkan guru nya, ada juga yang bermain seenak nya sendiri.

"Plukk.. "

Dina menyadari sesuatu jatuh dibawah kolong meja nya. Dia menengok ke kanan-kiri nya mencari seseorang yang melempar sesuatu kearah nya.

Terlihat Zalfa yang melambaikan tangan nya pelan supaya tidak ketahuan guru sambil sesekali menunjuk diri nya seakan mengisyaratkan "Gue yang ngelemparin itu".

Setelah Dina memahami apa yang diisyaratkan Zalfa, buru-buru ia ambil gumpalan kertas yang terletak didekat kakinya. Dina terlebih dahulu menengok kearah Ivan, teman satu bangkunya untuk mengantisipasi apa yang ada didalam kertas yang Zalfa lempar.

Setelah melihat ivan yang sedang serius memerhatikan guru nya dan dirasa aman, Dina mulai membuka gumpalan kertas yang dilempar Zalfa beberapa menit lalu.

Lo dicariin adik kelas yang songong dan lecit banget yang pernah gue ceritain ke lo waktu lo baru putus sama Fino, nama nya CACA (º_º).
Dia tanya sama gue apa lo pacar Nady....????

Dina sedikit terkejut ketika melihat apa yang dituliskan Zalfa. "Gue pacar Nady, dia ngeliat gue sama Nady didepan gerbang kemarin,?  Tapi apa urusannya.?  Ahh gue keppo sama tu anak yang katanya songong dan lecit itu".

Begitulah batin Dina berkata setelah membaca surat ala anak SMA kalau lagi Malas mengikuti pelajaran yang diberikan Zalfa beberapa menit yang lalu.

Dina mulai menuliskan sesuatu dibawah tulisan Zalfa berniat membalas surat dari Zalfa.

Temenin gue nemuin yang nama nya CACA
Keppo gue....?_?
Kita ke kelasnya ntar  istirahat, tapi inget lu ngga usah ikut ngomong..!! :v

Hanya kalimat singkat yang dituliskan Dina dan kemudian dia melemparnya kearah Zalfa.

Setelah melihat Zalfa membaca balasan dari nya dan menganggukan kepala nya tanda setuju, Dina mengacungkan kedua ibu jarinya mengarahkan ke Zalfa yang sedang melihat kearahnya dan kemudian kembali memerhatikan pelajaran.

----

DINA'S POV

Dengan segenap rasa penasaran gue sama anak kelas sepuluh yang nama nya Caca, gue minta ditemenin sama Zalfa buat nemuin adik kelas yang katanya songong dan lecit itu.

Bukan bermaksud ngelabrak atau mau ngebully dia karena gue juga anak sekolah yang masih tau aturan, gue cume pengin liat mukanya dan menanyakan sesuatu secara baik-baik yang pastinya pertanyaan itu udah gue siapin dan gue pikirin sejak tadi gue mutusin buat bales surat dari Zalfa.

Gue sekarang lagi jalan sama Zalfa menuju ke kelas sepuluh MIPA tiga yang katanya itu adalah kelas Caca.

Setelah sampai didepan kelasnya, gue tanya sama salah satu anak disitu buat manggilin Caca. 
"Dek, boleh minta tolong panggilin Caca sebentar" tanya gue dengan menyunggingkan senyuman termanis gue dan pastinya masih mempertahankan kesopanan. Hehe.

SERENDIPITY (Love And Friendship)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang