chapter 4

1.6K 164 7
                                    

Hunkaihunkaihunkai, taeoh,etc,ooc,justforfun.
#
#
#

"ini bukan membantu namanya dad datanya mengelus tanganku yang melingkar di perutnya
" biar mumpung tidak ada taeoh"
" dasar jahat"
" biar, kau suka kan?"
" tidak"
" mengaku saja"
"Kau ini, sudah kubilang ti-"
" mommy, apa makanannya cudah ciap?" seperti mendengar suara taeoh kamipun menengok ke sumber suara dan kami melihat
.
.
.
" taeoh!!!"
.
.

Sehun's pov
Ya Tuhan, benarkah itu anakku, apa benar itu darah dagingku????? Sungguh penampilan taeoh saat ini benar benar tidak mencerminkan putra oh sehun sama sekali. Lihatlah, rambut,wajah dan bajunya putih semua, seperti tuyul saja
" apa yang terjadi dengan litle prince, kenapa putih semua seperti ini?" kai bergegas menghampiri taeoh setelah melepas paksa pelukanku,
" daddy, kenapa taeoh jadi seperti ini??"
"Aku tidak tahu mom, tadi ia baik baik saja saat kutinggalkan, tae kenapa pakai bedaknya sampai ke rambut dan bajumu" tanyaku ikut jongkok di depannya
"Tae tidak pakai bedak mom, dad"
"Lalu...?"
"Tadi waktu tae mau turun dari ranjang, tae ketumpahan bedak, makannya jadi putih semua" katanya polos, kurasakan kai menatapku dengan pandangan lelahnya
"Mom, sungguh aku lupa menutup bedaknya tadi, aku tidak sengaja" ia hanya diam dan mengajak tae kembali naik ke kamarnya
"Tolong pindahkan makanannya ke meja makan hun" sungguh jika panggilan itu sudah terucap berarti kai benar benar kesal sekarang. Ya ampun aku benar benar tidak sengaja dan dia sekesal itu ya tuhan, apa ini karena baby ? Tapi selama ini kai baik baik saja dengan kehamilannya, apa dia sedang ada masalah? Semoga dia baik baik saja, aku akan menanyakannya nanti, yang penting sekarang aku harus membereskan makan malam ini.
¥
¥
¥
¥
Skip Kai's pov
Aku membawa taeoh kembali ke kamar dan memandikannya lagi karena badannya penuh bedak, entahlah, tadi aku tidak bermaksud kesal pada sehun, tapi tadi saat melihat taeoh datang dengan tubuh penuh bedak membuatku lelah sekali rasanya
" mom, kanapa diam? Tae nakal ya mom sudah menumpahkan bedak? Maafkan tae mom" kata taeoh menunduk saat aku selesai memakaikannya baju ganti, ya tuhan tanpa sadar aku baru saja mengacuhkan putraku sendiri
"Anya, mommy tidak marah, sekarang tae ke bawah dan makan dengan daddy ya, mom mau mandi lebih dulu"
"Tae mau menunggu mommy saja ya..."
"Tidak, tae pasti sudah lapar, daddy juga, jadi tae makan dengan daddy dulu ya" akhirnya tae hanya menurut, berjalan keluar kamar. Akupun langsung menuju kamarku, membereskan bedak yang tumpah dengan vacum cleaner lalu bergegas membersihkan diri di kamar mandi.
Entahlah, aku sedikit terpukul sebenarnya dengan keadaan taeoh yang belum bisa menerima jika ia akan mendapat adik, mungkin itu hanya bayangan sementaranya karena belum bisa memahami pengertian yang aku dan sehun beri, ya tuhan ,kai, ini baru satu hari dan kau sudah mengeluh, kau benar benar kekanakan kaiiii batinku tanpa bisa menahan air mataku, aku hanya ingin menangis saja saat ini,
Jadi, aku memutuskan untuk menenangkan diri sambil berendam air panas di kamar mandi untuk menenangkan fikiran.

Setelah mandi aku memutuskan untuk menonton acara musik sambil bersandar di sofa panjang dikamarku.

Cklek

Kulihat sehun masuk sambil menggendong taeoh yang sudah setengah sadar berjalan ke arahku sambil membawa susu di sebelah tangannya yang kosong.

"Apa litle prince sudah mengantuk" tanyaku mengambil alih taeoh dari gendongan sehun, memeluknya dipangkuanku

"Mom, poppo" akupun tersenyum lalu mencium taeoh di bibir, kedua pipi dan keningnya

"Daad" kata taeoh semakinpelan , sehunpun melakukan hal yang sama denganku, lalu mulai memelukku dan taeoh dari belakang, saling diam menunggu taeoh benar benar terlelap.

"mianhae mom, mianhae" kata sehun mengeratkan pelukannya dan mencium pipiku berkali kali, aku hanya mengangguk dan tersenyum menanggapinya.

" ayo mom, tae sudah tidur dan kau harus tidur juga, baby pasti juga sudah lelah," akupun mengangguk dan menggendong taeoh keranjang dan menata guling disampingnya yang kosong, karena aku yakin sehun akan tidur disampingku, bukan disamping taeoh, ia memang agak aneh sebagai seorang ayah, aku geli sekali jika memikirkannya. Akupun lantas duduk di pinggir ranjang menghadap sehun yang sudah menyodorkan segelas susu hamilku.

"mom, kau belum makan malam" kata sehun duduk disebelahku

"Sudah, aku minum susu saja"

"Arasho" akhirnya kami memutuskan untuk menyusul taeoh setelah sehun mengganti bajunya dengan piama warna navi.

"Kaiah, adakah yang mengganggupikiranmu?aku tidak menyangka kau akan sekesal itu hanya karena aku tidak sengaja menumpahkan bedak, ayo cerita sama hunnie"

Kata sehun memelukku erat sambil membelai rambutku pelan, sesekali mencium pucuk kepalaku

"Aku tidak tahu, aku sebenarnya cukup terpukul dengan keadaan taeoh yang belum bisa menerima jika ia akan punya adik, aku terus berfikir bagaimana caranya, makannya aku jadi kesal tadi, mungkin ini memang hanya pemikiran sesaatnya, tapi entah mengapa aku malah memikirkannya sampai begini" kataku mengeratkan pelukanku.

"Sudah jangan terlalu difikirkan,aku yakin jika baby sudah lahir, tae akan bisa menerimanya, aku janji akan terus mencoba menjelaskannya, aku janji, jadi jangan difikirkan lagi ok?" katanya panjang lebar sambil mengusap punggungku, akupun mengangguk mengeratkan pelukanku

"Oh ya kai, biarkan aku menyapa baby" katanya melepas pelukan kami, menyingkap selimut lalu menyingkap bajuku sebatasperutku yang mulai terlihat menonjol diusia kandunganku ke 5 bulan

Sehunpun mulai menciumi perutku pelan. Sambil mengajak baby berbicara, itu yang membuatku selalu kagum dengannya, ia bisa membuatku marasa dicintai dengan sikap childisnya yang akan cemburu sekalipun dengan putranya sendiri, aku merasa dicintai dengan sikap egoisnya yang membuatku harus tidur di tengah karena ia ingin memelukku, sangat berbeda dibanding ayah lainnya yang akan memilih putranya untuk tidur ditengah, tapi sechildis dan seegois apapun dia aku selalu menyaksikan sendiri dengan mata kepalaku, bagaimana ia begitu menyayngi dan mencintai kami, aku taeoh dan baby, itu sedikit ungkapan yang menggambarkan betapa aku mengagumi suamiku

#

#

#

Tbc....

Adik....?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang