Tidak beberapa lama Dimas meninggalkan kediaman Annisa, dokter Reza pun datang, dan memberi kabar kurang mengenakkan kepada ibu dan Annisa.
"Assalamualaikum Bu, Annisa, maaf saya mengganggu, tadi pas saya menuju kesini ada beberapa polisi dia sedang mencari buronan, dan polis itu menunjukkan fotonya, di foto itu mirip sekali dengan pria yang ibu temui di masjid kemarin." Ujar dokter Reza.
"Ah kamu ini nak, mungkin kamu salah liat orang kali nak, mana mungkin dia seperti itu, lihatlah pakaiannya saja seperti seorang ustadz dia alim, memakai sorban, sungguh adem di pandang mata."ucap ibu membela Dimas.
"Tuh kan Bu, dari awal aku sudah bilang sama ibu, kalo dia itu bukan pria baik baik Bu."ujar Annisa.
"Sudah sudah mungkin dokter salah liat kali dok, sudah jangan berburuk sangka dahulu."ucap ibu.
"Baiklah Bu, kalo begitu saya permisi dulu, besok pagi ibu dan Annisa saya jemput ya, Annisa akan cek up lagi, untuk memulihkan kesehatan nya."ujar dokter Reza.
"Baiklah dok, terima kasih banyak ya dok, sudah membantu saya dan anak saya, maaf kalo selama ini kami merepotkan dokter."ujar ibu.
"Ah ibu, tidak merepotkan ko, baik Bu saya permisi dulu, assalamualaikum,"ujar dokter Reza.
"Wa'alaikumsalam."ucap Annisa.
Di tengah perjalanan dokter Reza sholat Maghrib karena pada saat itu sudah terdengar suara adzan.
Setelah selesai sholat dokter Reza bertemu dengan dokter sakha, dan dia berbincang bincang mengenai pria yang di kenal ibu tadi."Hai bro."ucap dokter sakha.
"Weeeeh, dari mana lu."balas dokter Reza.
"Gua abis dari rumah sakit, terus mampir dulu ke sini, ehh ketemu elu za."ujar dokter sakha.
"Hehehehe, gua juga besok pagi mau kerumah sakit nih, eh ka lu tau ga itu cowo yang di situ siapa?."tanya dokter Reza.
"Yang mana?" Jawab dokter sakha.
"Itu tuh yang pake sorban di atas kepalanya."ujar dokter Reza.
"Ohh, itu dia buronan polisi selama ini, dia terjerat kasus narkoba dan dia bandar narkoba yang berhasil melarikan diri."ujar dokter sakha.
"Serius lu, masa sih?" Ucap dokter Reza tidak percaya apa yang dilihat di depan matanya.
"Iya beneran masa iya gua bohong."ucap dokter sakha meyakinkan.
"Gila gila gila gila."ucap dokter Reza
"Heeem, yaudah gua balik duluan ya bro, gua masih ada urusan nih."ucap dokter sakha.
"Oke oke, makasih ya bro."ujar dokter Reza.
Dokter Reza pulang dengan perasaan gelisah sekaligus penasaran.
Keesokan harinya pagi pagi dokter Reza pergi ke rumah Annisa."Assalamualaikum."dokter Reza sambil mengetuk pintu.
Dari dalam terdengar suara orang menjawab salam.
"Wa'alaikumsalam." Ucap Annisa.
"Eh dokter Reza, sudah Dateng saja, mari dok masuk, dokter mau minum apa?"tawar Annisa.
"Iya terimakasih, tidak usah Annisa saya sudah sarapan tadi di rumah."jawab dokter Reza.
"Baiklah dok kalo seperti itu."ucap Annisa sambil tersenyum.
"Ehh ada dokter Reza, sudah sarapan blum nak?" Ucap ibu.
"Alhamdulillah udah ko Bu, mari Bu kalo sudah siap kita langsung berangkat saja."ujar dokter Reza.
"Ayo nak kita udah siap ko."ujar ibu.
"Mari Bu."ujar dokter Reza.
Setelah selesai cek up Annisa di nyatakan sudah pulih seutuhnya.
Di perjalanan, terdengar suara adzan Zuhur, mereka pun bersiap untuk melaksanakan shalat Zuhur.Setelah selesai sholat Zuhur annisa, ibu dan dokter Reza kembali ke mobil dan bersiap untuk pulang, pas lagi jalan Annisa menabrak seseorang dan ternyata seseorang itu adalah Roy, dia yang telah membuat Annisa menderita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Karena Allah
SpiritualMungkin kita sebagai manusia memiliki rasa ingin memiliki seseorang, tapi alangkah lebih baiknya jika cinta terhadap orang lain yaitu karena Allah semata,akan sangat lebih menenangkan bukan??