Setelah meninggal kan tempat itu akhirnya mereka sampai di rumah Annisa.
" Huh, Alhamdulillah ya Allah, terimakasih banyak karena engkau telah memberikan ku nikmat yang begitu luar biasa." Ujar Annisa.
" Masya Allah Annisa saya kagum dengan kamu, seandainya kamu tahu apa yg ada di hati saya, rasanya saya ingin menikahimu." Ucap dokter Reza di dalam hatinya.
" Dokter, dokter,doookkteerr." Jawab Annisa karena heran melihat dokter Reza menatap nya dengan tersenyum sendiri.
" Eeh, iya annisa, ada apa?" Ujar dokter Reza terkejut.
" Dokter ini kenapa, melihat saya seperti itu, apakah ada yang salah dengan saya?." Ujar Annisa.
" Tidak ada apa apa Annisa, sudah kamu masuk ke rumah saja, saya pamit saja ya, lagian juga ini sudah malam." Jawab dokter Reza.
" Ohh baiklah dok, terima kasih banyak ya dok, sudah sering saya merepotkan dokter." Jawa Annisa.
" Tidak apa apa Annisa, tidak merepotkan ko saya malah senang, baik Bu saya pamit dulu ya Bu, ayo Annisa saya pamit dulu, assalamualaikum." Ucap dokter Reza.
" Iya iya nak hati hati ya nak, wa'alaikumsalam." Ujar ibu.
" Wa'alaikumsalam." Ujar Annisa.
Selama di perjalanan dokter Reza terus saja memikirkan Annisa sembari senyum senyum sendiri, setelah sampai rumah dokter Reza langsung memarkir kan mobilnya ke garasi khusus mobil dokter Reza.
Sang bunda pun sudah menunggu dokter Reza sambil membaca majalah, dokter Reza masuk rumah sambil tersenyum dan terlihat gembira.
" Assalamualaikum Bun." Ucap dokter Reza.
" Wa'alaikumsalam nak, kamu sudah pulang sayang." Jawab bunda.
" Alhamdulillah sudah Bu." Ujar dokter Reza.
" Kamu ini kenapa nak, seperti nya seneng banget hari ini." Ujar bunda sambil menepuk pundak anaknya.
" Hehehehe, tidak papa ko bun, ya sudah Bun aku mau ke atas dulu ya bunda, bye bunda sayang,mmuuaach."ujar dokter Reza sambil mencium pipi bundanya.
" Ada apa dengan Reza, kenapa dia begitu sangat senang, tidak seperti biasanya, apakah dia sedang jatuh cinta kepada dokter Christina?, Hemm semoga saja iya, karena saya sangat merestui hubungan mereka." Ujar ibunda dengan senang.
Malam itu juga bunda menelfon dokter Christina dan tidak lama kemudian dokter Christina datang dan menjelaskan semua kenapa dokter Reza terlihat begitu senang.
" Apaaaa!! Reza suka sama anak kampung itu! Tidak boleh di biarkan ini Tina.
" Saya setuju Bun, kan bunda tau kalo saya mencintai dokter Reza." Ujar dokter Christina.
" Mari ikut saya ." Ujar bunda dengan wajah kesal sambil berjalan
" Kita mau kemana Bun?". Ujar dokter Tina.
" Kita mau ke rumah si anak kampung itu." Ujar Bunda.
" Taaa .. aaa ... Pi bunda ".
" Udah ga usah tapi tapian, mau ikut ga?" Ujar bunda.
"I .. ii .. ya Bun "jawab dokter Tina dengan gemetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Karena Allah
SpiritualMungkin kita sebagai manusia memiliki rasa ingin memiliki seseorang, tapi alangkah lebih baiknya jika cinta terhadap orang lain yaitu karena Allah semata,akan sangat lebih menenangkan bukan??