~ Masalalu ~

1.4K 44 7
                                    

Hai.

Bagaimana keadaanmu saat ini?

Sehat dan bahagia, itu yang aku harapkan.

Aku dengar banyak hal menarik yang terjadi di hidupmu belakangan ini.

Bukan bermaksud untuk terlalu mau tau atau bagaimana.

Aku hanya ingin memastikan jika kau yakin dengan keputusan dari pilihan yang kamu ambil.

Bukan, aku tak menaruh ragu sama sekali.

Hanya saja aku merasa kamu mengalami banyak perubahan.

Iya, hidup memang harus terus berubah dan bergerak maju.

Aku tau itu..

Tapi, kamu terlihat seperti orang lain sekarang.

Ada bagian dari dirimu yang kini tak kukenali lagi.

Aku juga belum tau pasti apa sebabnya.

Hai, kamu masih ingat surat-surat yang dulu kita tulis?

Surat yang berisi kata hati kita, yang menggambarkan perasaan kita saat itu.

Terlihat ketinggalan zaman memang, tapi entah kenapa kita begitu menikmatinya.

Seolah saat itu hanya ada bahagia, hanya ada tawa setiap harinya.

Hingga aku lupa bahwa kamu memang hanya manusia biasa.

Aku terlalu terpukau akan sosokmu saat itu, mataku seakan dibutakan oleh parasmu, telingaku ditulikan oleh kata-katamu.

Tidak, aku tidak menyesal atau bagaimana.

Aku hanya berfikir betapa bodohnya aku saat itu. Mungkin lebih tepatnya aku menjadi idiot saat itu.

Apalagi alasan nya kalau bukan karena CINTA.

Entah sihir dan mantra apa yang kamu berikan padaku, sampai-sampai membuat duniaku hanya berputar mengelilingimu. Seolah matahari bukanlah pusat tata surya, tapi KAMU.

Tidak, aku bukan mencoba mengorek luka lama yang telah sembuh itu.

Aku hanya mengingatkan diriku agar tidak jatuh kedalam lembah yang sama berulang kali.

Tapi aku senang kamu melukaiku. Karena jika kamu tidak melakukan nya aku takkan pernah tau bagaimana rasanya sakit sampai membuat hatiku remuk dan hancur. Aku takkan pernah tau bagaimana rasanya melepas yang sudah tergenggam erat. Aku takkan pernah belajar mengikhlaskan sesuatu yang tidak ditakdirkan untukku jika bukan karenamu.

Aku bahagia, aku sangat bahagia saat ini. Dan aku berharap hidupmu juga sama bahagianya denganku.

Luka itu? Biarlah luka itu mengering dihatiku, cukuplah aku yang merasakan nya. Jangan kau ulang lagi pada wanita sedang bersamamu saat ini.

Sesekali tegurlah aku, agar benci dihatiku ini memudar.

Harapanku adalah sebanyak apapun kamu berubah kamu tetaplah menjadi pribadi yang baik. Tak apa sesekali melukai hati, tapi ingatlah untuk menyembuhkan nya kembali.

Harapanku adalah semoga hatimu dipenuhi kedamaian. Tak apa sesekali gelisah dan risau, tapi ingatlah sesuatu yang membuatmu kuat kembali.

Harapanku semoga kelak kamu menemukan seseorang yang tak memiliki banyak perbedaan denganmu. Agar kamu tak harus mengulang luka yang sama saat denganku.


Harapanku semoga kamu bahagia dengan pilihamu.




13 September 2017

Kalimat Rasa [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang