Terkadang aku merasa lelah.
Lelah dengan kehidupan yang aku jalani saat ini.
Aku merasa muak.
Muak dengan segala jenis sandiwara yang ada di hidup ini.
Aku hidup tapi terasa ada yang kurang, seperti sebagian jiwaku hilang entah kemana.
Aku hidup tapi terasa kesepian, seperti ditengah kerumunan namun tak ada seorangpun yang benar-benar kukenal.
Aku hidup tapi terasa mati.
Hari yang kujalani berlalu begitu saja, tanpa ada sesuatu yang berarti.
Hidup macam apa ini?
Apakah ini hidup yang kita semua inginkan?
Hingar bingar dunia begitu memekakkan telingaku.
Gemerlap dunia serasa membutakan mataku.
Keegoisan dan keserakahan menyeruak dan menyesakkan dadaku.
Orang bijak berkata, "Dunia yang indah adalah dunia dimana kita tidak berada didalamnya".
Aku rasa kalimat itu memang ada benarnya.
Dulu saat aku masih begitu kecil dan naif, aku berfikir jika menjadi tumbuh dan dewasa itu menyenangkan.
Saat aku mulai tumbuh dan dewasa, masuk fase dimana aku bersekolah. Aku merasa jika sekolah amat melelahkan dan membosankan, kufikir tamat sekolah dan menjadi mahasiswa begitu mengasyikkan.
Sekarang saat aku sudah menjadi seorang mahasiswi aku merasa ingin kembali lagi ke masa kecilku. Rasanya kehidupanku saat ini begitu membuatku sulit bernafas. Orang yang kukenal saat ini begitu mahir memainkan peran nya dan begitu suka menggonta-ganti topeng nya.
Tak ada dunia yang terasa pas, semua memiliki masalah dan penyelesaian nya masing-masing.
Manusia sampai kapanpun takkan pernah merasa cukup akan apa yang dimilikinya.
Takkan pernah merasa puas dengan apa yang telah dicapainya.
Hasrat, nafsu, ego, penyakit hati, kemunafikan. Apa itu semua?
Jika aku bisa kembali menjadi anak kecil yang naif lagi, mungkin aku memilih takkan pernah berfikir jika menjadi dewasa akan menyenangkan.
Mungkin jika aku bisa kembali pada waktu dimana semuanya hanya ada tawa dan bahagia takkan kusia-siakan setiap detiknya.
Karena percayalah, menjadi tumbuh dan berubah sangat menyakitkan.
Mencari jati diri, menemukan kawan sejati, mencoba bertahan pada pilihan, bahkan memperjuangkan apa yang dimiliki tidaklah mudah.
Aku rindu saat dimana aku hanya berfikir untuk bermain dan bersenang-senang.
Aku rindu saat aku tak merasa malu untuk memeluk orang tuaku dan mengatakan betapa aku menyayangi mereka.
Aku rindu saat semua teman yang aku miliki tidak bersembunyi dalam topengnya.
Aku rindu saat aku tak harus pusing memikirkan apa yang harus kulakukan untuk membuat hidupku lebih baik.
Aku rindu saat malam hariku hanya ada dongen, bukan tugas yang membuat malamku terasa panjang dan melelahkan.
Aku rindu saat aku masih kecil dan belum mengerti apa arti hidup ini.
Aku rindu masa itu, masa dimana tertawa dan bahagia semudah mengedipkan kelopak mata.
Aku rindu masa itu, masa dimana kasih sayang kedua orang tuaku terasa hangat dan membuatku kuat.
Aku rindu masa itu, aku rindu masa kecilku.
12:20
4 Oktober 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalimat Rasa [FINISH]
PoetryDi alam semesta yang maha besar ini tahukah kamu Tuhan menciptakan kata bukan tanpa dasar. Karena akan kupastikan kamu tidak akan sedih sendiri, aku disini untuk bersedih bersamamu. Kamu takkan mencinta hanya satu sisi, karena kupastikan melengkapi...