Taesoo-2

457 63 1
                                    

Akhir pekan yang dijanjikan yeri pun tiba, dengan terpaksa dan malas kyungsoo mempercantik dirinya.

Selesai memoles wajah dan mewarnai bibirnya, kyungsoo mengambil jaketnya. Malam ini udara begitu dingin tidak seperti biasanya.

Ia melangkahkan kaki menuju tempat yang sudah dikirim yeri melalui pesan singkat. Kalau tidak mengingat yeri itu temannya kyungsoo tak ingin berangkat ke acara yang menurutnya konyol.

Kencan buta, yang benar saja. Kita tak pernah tau tak pernah berkomunikasi tiba-tiba datang dan bertemu.

Kyungsoo sudah memberitahu taehyung tempatnya, dan taehyung akan datang sedikit terlambat.

Dengan langkah enggan, kyungsoo masuk ke cafe 'XO'. Berhenti sejenak dan mengedarkan pandangannya mencari keberadaan yeri.
"Ah itu disana. " gumam kyungsoo melambai kearah yeri dan berjalan mendekatinya.

"Kyung, kau terlambat. " kata yeri ketika kyungsoo sudah tiba dihadapannya.
"10menit yer. "
"Tetap saja kau terlambat. "
"Ya sudah kalau begitu aku pulang. "
Kyungsoo berbalik hendak melangkah namun yeri sudah berteriak.
"Yak! Kyung, kau mau kemana?. Aku hanya bercanda. "
"Huh, bercandamu tak lucu yeri." kata kyungsoo malas dan berbalik lagi kemudian mengambil tempat duduk dihadapan yeri.
Disamping kanan yeri sudah ada seorang namja, putih dan berwajah datar. Kemudian disamping kyungsoo duduk sudah ada namja yang sedikit mirip dengannya, pipinya bahkan matanya hampir mirip.

"Yongi, kenalkan ini teman kerjaku, Kyungsoo. Kyungsoo ini yongi." kata yeri memperkenalkan yongi.
"Annyeong D.O kyungsoo imnida. " kata kyungsoo ramah.
"Min yongi imnida. "

"Nah, yang ini jimin. Dia mirip denganmu kyung hihi. Jangan-jangan kalian jodoh. " kata yeri memperkenalkan jimin pada kyungsoo.

"Oh, yeri kami saja baru bertemu dan kau bilang kami jodoh. Kau salah minum obat yer. " monolog kyungsoo dengan tersenyum menatap jimin yang berada disampingnya.

"Kau benar yer, sekilas mereka berdua mirip. " imbuh yongi.
"Hehe, kalian bisa saja. " kata jimin salah tingkah.

Triing.... Terdengar suara pintu cafe terbuka. Kyungsoo menoleh kearah pintu dan ternyata taehyung datang.
"Huft, malaikat penyelamatku datang. " monolog kyungsoo dengan tersenyum senang.

"Tae...." panggil kyungsoo pelan melambaik kearah taehyung. Taehyung tersenyum dan berjalan kearah kyungsoo.

"Annyeong, apa aku terlambat?. " tanya taehyung setibanya dimeja kyungsoo dan yeri.

"Ah, tidak tae. Kau tepat waktu. Ah semuanya mian. Aku harus pergi ada urusan, tae kau akan mengantarku kan?. " tanya kyungsoo berdiri dari duduknya dan menatap taehyung memberi kode untuk meng'iyakan perkataannya.

"Ah, tentu aku akan mengantarmu. "

"Kalau begitu kami pamit Ne. Mianhae, kumawo." kyungsoo membungkuk dan undur diri dari yongi, jimin dan yeri.
"Oh awas kau kyung." batin yeri menyembunyikan kekesalannya karna kyungsoo pergi, ia tau jika kyungsoo menghindar dari kencan buta ini.

Kyungsoo menarik taehyung pergi dari cafe itu. Setibanya diluar kyungsoo menghela nafasnya.
"Huh, kumawo tae. Kau segera datang. Huh aku malas dengan kencan buta atau apalah itu. "
"Kau aneh kyung. "
"Aneh?. "
"Ya, aneh. Yeoja seusiamu mereka akan senang melakukan kencan atau kencan buta. Tapi kau malah menghindarinya.
Kenapa?, bukankah kau juga belum punya kekasih?. " tanya taehyung ragu, takut kyungsoo tersinggung.

Kyungsoo melirik taehyung sekilas. Dan mengambil duduk dibangku dekat ia berdiri.
"Aku malas tae. Kalau bicara usia, sudah bukan waktuku untuk bermain dengan yang namanya cinta.
Aku mencari seseorang yang benar-benar mau menghabiskan sisa hidupnya bersamaku. Bukan untuk bermain, aku lelah jika hanya berpancaran dan tak ada kepastian. " jelas kyungsoo.
Taehyung tertegun, baru kali ini kyungsoo berbicar panjang lebar dengannya bahkan membicarakan tentang cinta.

Taehyung mengambil duduk disamping kyungsoo.
"Kau benar kyung. Tapi setidaknya kau berusaha mencari kekasih bukan hanya menunggu dengan menolak ajakan yeri. "
"Aku tidak menolak tae. Aku hanya malas. "
"Sama saja. "
"Huh, sudahlah. Aku lapar mau makan saja. Kau ikut tidak kalau tidak aku akan pergi sendiri. " kata kyungsoo sini bangkit dari duduknya.

"Kau itu kyung, dasar. " batin taehyung tersenyum memandang kyungsoo.
"Baiklah aku ikut. Tapi kita ketempat yang aku pilih Ne".
Kyungsoo menatap taehyung.
"Tenang, aku yang traktir. "
Kyungsoo tersenyum memperlihatkan deretan giginya, matanya menghilang ketika ia tersenyum.
"Kau ini. Jika sudah tentang makan dan gratis selalu senang. " taehyung mencubit pipi kyungsoo gemas.

"Yang menjadi pasanganmu kelak dia harus selalu memberimu makan banyak kyung. "

"Haha katamu aku butuh makan banyak agar tumbuh besar tae?. "

"Ck, Ne. Ne kyungsoo~ya. Kajja kita berangkat. Pakai mobilku Ne. " ajak taehyung meraih tangan kyungsoo dan menggenggamnya.
Ada perasaan hangat tiba-tiba mengalir ditubuh kyungsoo. Perasaan yang sudah lama tidak ia rasakan. Perasaan yang hampir saja ia lupa bagaimana rasa itu.
Kyungsoo menatap tangannya yang digenggam taehyung kemudian beralih kewajah taehyung.

"Kyung, aku memang pernah bilang kau harus makan banyak agar cepat tumbuh besar. Tapi bukan berarti kau makan banyak sekali.
Kau bisa gendut tau. Lihat pipimu ini seperti bakpao. " kata taehyung menoleh kearah kyungsoo yang hanya diam memperhatikan taehyung.

"Kyung, kau melamun?. " tanya taehyung setelah tiba didekat mobilnya.
"A aniya.... Tidak aku tidak melamun."
"Sepertinya kau benar-benar lapar hingga tak menghiraukan perkataanku. Kajja kita segera berangkat dan makan. " kata taehyung membukakan pintu mobil untuk kyungsoo.
"Ne, kumawo. " kyungsoo tersenyum dan masuk kedalam mobil.

Taehyung berputar melalui depan mobil dan masuk dibangku kemudi.
"Pakai sabuk pengamanmu kyung. Kau itu selalu lupa, hm. " taehyung memasangkan sabuk pengaman pada tubuh kyungsoo.
"Ah, iya aku lupa. Kumawo. " kata kyungsoo dia kehabisan kata-kata. Dia bingung dengan perasaannya saat ini. Perasaan yang tiba-tiba muncul.
"Cheonman kyung. " kata taehyung kemudian ia melajukan mobilnya.

Mantan (Slow update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang