Tak Sadar [7]

7.9K 253 7
                                    

Jika banyak orang yang ingin menjatuhimu. Kau harus bangga. Karena mereka menjatuhimu karena mereka sadar kalau kau ada diatas mereka.

.

Lebih baik aku pergi ke studionya pikir Karin. Karin kesal karena Sasuke hanya diam dan tidak berkutik sedikitpun.

" Sayang, aku ingin pergi."

" Tunggu, kau ingin pergi kemana?"

" Ke sebuah studio."

.

Sakura menatap sebuah bingkai yang berisi foto Sasuke dengan dirinya sedang makan bersama di sebuah cafe bersama seluruh keluarga Haruno dan Uchiha. Sakura juga ingin saat Sasuke meminta anak padanya. Tapi Sakura juga bersyukur karena sampai saat ini dia tidak memiliki anak dari Sasuke, karena kalau Sakura sudah memiliki anak maka mental anaknya akan buruk karena perceraian yang mereka lakukan. Sakura juga tidak menyangka bisa bertemu dengan Gaara, pria yang dulu ia cari dan alasannya tidak ingin pindah. Sakura merasakan perasaan yang sama saat bertemu dengan Sasuke. Tapi Sakura tak ingin bilang kalau itu perasaan cinta, hanya suka biasa.

" Itu foto siapa?" Sakura tersentak dan melempar pandanganya pada pria yang baru saja ia bicarakan dalam batinnya.

" Ehmm.. Mantan suamiku." Jawab Sakura sedih. Gaara mendekatinya dan mengusap pipinya yang terselimuti air mata.

" Kau sudah menikah ya? Padahal aku belum menikah ataupun bertunangan sekalipun. Karena aku hanya ingin menikah denganmu." Gaara tersenyum dan membuat Sakura tertawa.

" Kau masih mencintai aku? Kitakan sudah lama tidak bertemu. Aku jadi ragu padamu." Gaara menopang dagu Sakura dan berbisik sesuatu di telinganya.

" Aku masih mencintaimu. Entah kau percaya atau tidak, aku berani bersumpah." Bisik Gaara. Sakura teringat dengan perkataan Sasuke saat Sasuke ketahuan sedang berduaan dengan Karin.

" Ini tidak seperti yang kau lihat. Sakura percayalah padaku. Aku tidak akan pernah berpaling dari dirimu. Aku hanya mencintaimu, aku berani bersumpah."

Bukannya senang dan bahagia. Sakura justru menangis sedih dan kembali membuat Gaara khawatir.

" A-ada apa? Maafkan aku jika aku sudah membuatmu menangis seperti ini. Aku minta maaf." Gaara terus mengusap air mata Sakura dengan lembut. Sakura tidak menolak perlakuan Gaara padanya.

" Apa kau benar mencintaiku? Kau akan tetap Setiakan padaku? A-arghh pikiranku jadi kacau begini!" Sakura menggaruk kepalanya dan mengacak-acak rambutnya.

" Gaara kenapa kau ada dua?" Sakura merasa pusing mendadak dan membuat Gaara berjaga-jaga jika Sakura akan pingsan.

" Sakura kau kenapa?" Tanya Gaara yang jadi panik.

" SASUKE "

" TOLONG!!!"

.

Dubrakkk.... Karin membanting pintu dengan keras. Berharap kalau seseorang yang ia cari langsung terkejut dan takut kepada dirinya.

" Lho, dimana Gaara?" Tanya Karin binguin. Sia-sia saja kalau dirinya sudah menyiapkan wajah yang garang untuk memarahi Gaara kalau Gaaranya saja tidak ada.

Kring.. Kring... kring.. Telefon di dalam kantor Gaara berbunyi dan bergetar. Karin penasaran dan akhirnya mengangkat telefon itu.

" Halo?!? Siapapun engkau datanglah ke ruang model bernama Haruno Sakura sekarang. Cepat!" Suara yang Karin kenal membuat Karin menutup teleponnya. Dia segera menuju ke ruangan Sakura walaupun dia tidak tahu dimana ruangan itu, dia akan tetap mencarinya.

Setelah Karin menghabiskan setengah jam untuk mengelilingi studio. Karin menemukan sebuah pintu ruangan yang bertuliskan " Ms. Haruno Sakura Room " Rasanya Karin ingin muntah begitu mendengar kata Haruno Sakura yang ditulis dengan sangat rapih dan sangat terhormat. Sebuah bintang besar menghiasi kata itu. Nanti namaku yang akan tertera di pintu ini batin Karin. Karin tidak ingin kalah dari Sakura.

" Gaara?!?" Karin terkejut ketika melihat Gaara melumat bibir ranum merah muda milik Sakura dengan penuh nafsu.

" Hmmpp..!" Gaara mengabaikan kedatangan Karin. Karin merasa cemburu dan mencoba menghentikan kegiatan Gaara dan Sakura.

" Cukup! Ini tidak lucu." Teriak Karin pada Gaara. Gaara menatap tajam Karin dan mencium kening Sakura dengan sangat lembut serta berhati hati.

" Kenapa kau datang kesini?" Tanya Gaara dingin. Karin menyeringai mendekati Gaara sembari melepas kancing bajunya.

" Kau, aku rindu sekali padamu." Suara lembut Karin dapat didengar oleh Gaara. Gaara tak membalas perkataan Karin. Dia hanya diam membeku di hadapan Karin.

Karin melingkarkan kedua tangannya dileher Gaara. Mendekatkan bibirnya dengan bibir milik Gaara. Karin mengelus rambut Gaara dan mencium pipinya. Karin hendak mencium bibir Gaara tetapi mendapat penolakan dari Gaara.

" Jauhi aku." Ucap Gaara dengan singkat, padat dan jelas. Karin tersenyum tipis melihat pria yang ia cintai menolak kehadirannya.

" Kau masih mencintai akukan?" Tanya Karin dengan suara menggoda. Tetapi itu tidak berpengaruh pada Gaara sedikitpun. Gaara hanya tetap fokus pada Sakura yang tengah tak sadar.

" Itu dulu. Aku tidak terima dijadikan kekasih keempat olehmu." Aura membunuh dikeluarkan Gaara. Karin melepaskan lingkarannya dan bersandar di dada Gaara. Kehangatan berhasil didapatkan oleh Karin dan sang Gaara.

" Aku juga sudah memiliki kekasih yang kuanggap suamiku." Karin mencoba memanasi hati Gaara. Gaara hanya menjawab 'oh' dan kembali cuek pada Karin. Karin kesal dan terus mencoba memanasi Gaara serta menggodanya.

" Ny. Sabaku. Apa kau ingin wanita itu dipanggil dengan panggilan itu?" Karin menunjuk ke arah Sakura. Gaara mengganguk dan menjauhi Karin. Karin kembali mendekatinya.

" Itu panggilan yang cocok untukku kau tahu?" Karin mengelus bibir Gaara dengan lembut. Mencium dada Gaara yang masih terselimuti oleh jas. Karin memeluk Gaara, pelukannya tidak mendapatkan balasan dari Gaara.

" Panggil yang lainnya. Aku takut dia kenapa-kenapa." Gaara mencoba memanasi Karin. Dan siapa sangka kalau itu berhasil untuk Karin.

" Tidak mau." Balas Karin sedikit membentak. Karin memperkurangkan jarak diantara dia dan Gaara.


***

Love You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang