Kepercayaan [2]

8K 290 18
                                    

Kau dan Aku bagai Tumbuhan dan Air. Kita akan saling membutuhkan. Jika kita menjauh,maka salah satu dari kita akan mati.

.

"Aku pulang" Sasuke membuka pintu. Terlihat Sakura yang sedang duduk dan membuang muka pada Sasuke. Sasuke mendekatinya dan bertanya. Kenapa Sakura seperti itu. Sakura juga tidak menyambutnya dan memberikannya kopi untuk Sasuke minum.

"Aku tahu, kau tadi tidak pergi ke kantor ataupun bekerja" Sasuke terkejut,dia khawatir kalau Sakura tau kalau Sasuke habis dari rumah mantan tunangannya,Karin.

"Kata siapa? Aku ada di kantor bersama Naruto."

"Kata Naruto. Dia juga bilang kalau dia jarang menelfonmu! Selama ini kau bekerja dimana?!? Siapa yang kau temui?! SIAPA?!??!!?!!" Bentak Sakura. Amarah Sakura meledak karena curiga pada Sasuke. Ia takut kalau Sasuke memiliki simpanan.

"Aku pergi ke rumah keluargaku" Jawab Sasuke. Sasuke memeluk Sakura dari belakang. Tapi pelukannya ditolak oleh Sakura.

"Oh, kau pergi ke rumah keluargamu? Aku akan buktikan kalau kau berbohong!. Aku akan menelfon Itachi ataupun Ibumu!" Sakura meraih Handphonenya yang ia simpan di kantungnya. Lalu menekan nomor Itachi,Kaka Sasuke.

"Sakura,apa yang kau lakukan?"Sasuke menghentikan Sakura saat akan menekan nomor terakhir. Air mata Sakura menetas dan Sakura mulai menangis. Sasuke memeluknya dengan erat. Dan mengelus rambut Sakura. Sasuke membiarkan Sakura menangis di dadanya.

"Sakura, kau menjadi tidak percaya denganku. Aku ini suamimu. Aku sudah mengatakan janji suci untuk selalu bersamamu. Mana mungkin aku mengkhianatimu. Aku sangat mencintaimu. Aku membutuhkanmu Saku." Sasuke mencium kening Sakura. Sakura hanya bisa menangis dan merasa bersalah karena telah curiga pada Sasuke.

"Maafkan Aku Sakura jika membuatmu khawatir. Aku  berjanji tidak akan berbohong lagi padamu. Tapi, kau juga harus berjanji akan selalu percaya padaku." Sakura mengganguk. Sakura mulai tersenyum pada Sasuke. Sasuke membalas senyumannya dan kembali memeluk Sakura. Sakura merasa hangat karena pelukan Sasuke.

"Besok, aku akan membawamu ke rumah sakit,ya."Sasuke memulai pembicaraan dengan Sakura. Sasuke tak mau Sakura kambali curiga dengannya.

"Ke.. kenapa?"Tanya Sakura heran. Sasuke dan dirinya kan tidak sakit.

"Untuk memeriksa apakah bayi kita sudah ada diperutmu" Sakura dan Sasuke tertawa. "Jangan tertawa, nanti aku semakin mencintaimu" Sakura kembali tertawa.

"Maafkan aku tidak menyiapkan makanan untuk makan siang. Tadinya, aku ingin menghukummu." Jelas Sakura. Sasuke hanya tersenyum dan tertawa kecil. Sasuke kembali mencium kening Sakura.

"Aku yang akan memasak siang ini.'' Sakura tersenyum. Sakura tak percaya jika Sasuke akan memasak dengan baik.

"Pastikan masakannya tidak terasa Asam seperti 2 bulan yang lalu" Keduanya saling tertawa. Sasuke teringat dengan masakan yang 2 bulan lalu ia buat. Sasuke membuat hidangan Spaghetti dan Teh manis. Spaghetti ya terasa manis, dan teh manisnya justru terasa asam. Hingga pada malam itu Sakura dan Sasuke tidak makan didalam rumah.

"Kali ini, aku akan menggunakan buku resep" Sasuke memunculkan buku resep ditangannya seperti pesulap. Sakura tertawa kecil, waktu Spaghetti yang Sasuke buat juga memakai buku resep. Tetapi rasanya sangat beda dengan petunjuk buku itu.

"Menu apa untuk siang ini, Nona?" Tanya Sasuke. Sakura tertawa dengan gaya bicara Sasuke. Sasuke hanya tersenyum tipis.

"Omelette dan minumnya Milkshake chocolatte" Jawab Sakura. Dengan sekejap Sasuke mencium kening Sakura dan mencium bibir Sakura. Lidah Sasuke menerobos bibir Sakura. Lalu melumat nya dengan nafsu.

Love You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang