9

717 143 23
                                    

"I can't forget you, but I can pretend that we are stranger"



🍂



"Lu sendiri aja?" Tanya Jihoon kalem.

Padahal sekarang jantungnya lagi deg-deg'an gak karuan.

"Nggak, gua tadi sama Mark tapi Mark lagi di bagian buku-buku bahasa inggris. Pusing gua liatnya"

Jihoon mengeluarkan tawa kecil mendengar ocehan Yeri. Baginya, gadis itu masih tetap saja sama seperti dulu.

"Lu sendiri gimana?"

"Gua sama Chaeyoung, tapi dia lagi di novel yaudah gua kesini aja"

Yeri mengangguk-ngangguk dan mereka berdua kembali menjadi diam. Jihoon sebenarnya memiliki banyak pertanyaan untuk Yeri tentang masalah putusnya hubungan mereka walaupun hal tersebut sudah berlalu.

Tetapi Jihoon liat, Yeri biasa-biasa saja seakan-akan dia memang sudah lupa.

Mungkin Jihoon tidak tau, bahwa Yeri sendiri sebenarnya ingin sekali balik bersama Jihoon.

Gak lama, terdengar bunyi notifikasi dari handphone Yeri. Gadis tersebut membuka handphonenya.

Mark
dimana?

"Hoon, gua duluan ya. Mark nyariin soalnya"

"Eh— Iya..."

Yeri lalu meninggalkan Jihoon sendirian. Tetapi cowok tersebut memanggil Yeri lagi. Untungnya ia belum berjalan begitu jauh.

"Yeri!"

Pemilik marga Kim tersebut menoleh.

"Besok... jalan sama gua yuk!"

Dan kata-kata tersebut adalah kata-kata terbodoh yang pernah Jihoon keluarkan mengingat posisi Yeri sebagai pacar Mark.

"...Boleh..."

Jihoon nyaris melompat karena ajakannya diterima. Tetapi sebelum ia melanjutkan perkataannya, Yeri telah menghilang dari pandangannya.

Ia menghela napas dan seseorang menepuk pundaknya. "Hoon"

Ya, siapa lagi kalau bukan Chaeyoung. "Lu udah selesai?"

"Udah. Nih" Chaeyoung dengan enaknya ngasih Jihoon kantung plastik yang isinya novel-novel tebal. Dan akhirnya cowok tersebut membawakan belanjaan cewek itu.

Setelah mereka dari gramedia, mereka mutusin buat makan. Pas makan, Jihoon liat Chaeyoung makannya sedikit berantakan dan ada sedikit makanan yang menempel didekat bibirnya.

"Lu makan berantakan banget si," Jihoon majuin sedikit badannya dan mengelap ujung bibir Chaeyoung.

Dan seorang Son Chaeyoung sekarang pengen ngubur diri gara-gara beginian.

Karena hari sudah sore, selepas kegiatan makan, mereka berdua memutuskan untuk pulang.

Mereka berdua kemudian menunggu kereta di stasiun. Gak lama, kereta datang dan mereka menaikinya.

Untung saja mereka mendapatkan tempat duduk sehingga mereka bisa beristirahat walaupun sebentar.

Jihoon yang awalnya masih melek, lama-kelamaan ngantuk dan dia jatuh tertidur.


Jatuh tertidur di pundaknya Chaeyoung.

Chaeyoung yang nyadar, jantungnya udah mau meledak soalnya dugun-dugun mulu.

Sampai Jihoon mengigau,



"Yer..."




Chaeyoung pengen jambak terus jedotin kepala Jihoon saat itu juga.

happierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang