lima belas

3K 113 0
                                    

@ Rumah Althaf

Jakarta begitu dingin pagi ini.

Kediaman Althaf pagi ini begitu sunyi, entah Althaf yang terlalu bangun pagi atau orang-orang rumah yang memilih tidur lebih lama di hari Sabtu ini.

Althaf terbangun dari tidurnya dipukul 04.30 AM, yaa ternyata memang dia yang terlalu bangun pagi, bahkan bukan pagi, melainkan Subuh seperti banyak orang bilang.

Ia tak dapat tidur nyenyak semenjak keputusannya menjauh dari Jasmine. Ia siap menerima resiko bila kenyataannya Jasmine kini membencinya.

Althaf bukan ingin di cap sebagai tukang php, tapi ia hanya ingin tau, jika Althaf menjauh dan bersikap tidak perduli pada Jasmine, apakah Jasmine akan merasa kehilangan? Dan kedekatan Althaf dengan Yolan adalah kesengajaan, itu adalah rencana dari Althaf agar ia tahu, apakah Jasmine merasa cemburu jika Althaf berdekatan dengan perempuan lain? Althaf sangat mengharapkan perasaan itu, tapi jika memang Jasmine tidak merasa kehilangan dan cemburu, Althaf hanya bisa menunggu, entah sampai kapan harus menunggu.

Kini benar kata Nathan JP, kodrat wanita itu dikejar, bukan mengejar.

-Althaf Syaid

@ Rumah Jasmine

Gadis manis yang sedang merasa sakit hati kini sedang terlelap tidur, wajahnya sangat terlihat lelah, entah lelah karena fisik atau lelah karena permasalahan hati yang tak kunjung selesai.

"Min, gue sayang sama lo, gue sengaja deketin Yolan tuh biar lo cemburu, kan kalo lo cemburu gue jadi tau kalo lo tuh cinta sama gue," ucap Althaf menenangkan Jasmine yang sedang menangis.

"Tapi lo bener bener nyakitin gue thaf! Mulai dari bentakan lo dikantin, itu udah bikin gue malu thaf! Gue udah dikenal sama anak anak koridor karena lo ngepost foto bareng gue! Mereka pasti mikir, udah ngepost foto berdua tapi pas sekolah malah dibentak, lo kira keren ha?! Mulai dari Yolan udah rangkul lo dikantin, jujur gue cemburu, tapi gue bisa apa?! marah-marahin Yolan?! gaada hak! Gue bukan siapa siapa lo!" ucap Jasmine panjang lebar dengan isak tangis yang masih terdengar.

"Min dengerin gue, lo tetep jadi pengisi hati gue, gue masih sering liatin lo dari kejauhan tanpa sepengetahuan lo," ucap Althaf, Jasmine terdiam mendengarnya.

"Kalo lo terus-terusan bikin gue bingung sama hubungan kita, dan lo tetep gantung gue, gue lebih baik milih mundur," ucap Althaf. Jasmine terdiam beberapa detik, ia menengok kearah Althaf. Namun semakin lama Althaf menghilang, hingga kini Althaf benar-benar tak ada lagi disamping Jasmine.

Tangisan Jasmine semakin keras, tangisan penyesalan, amarah, dan kerinduan.

"lo jangan sedih lagi ya, biarin dia pergi, gue siap ada di samping lo," ucap seseorang tiba-tiba.

Jasmine semakin sesak dengan tangisnya, ia pun terbangun di pukul 05.00 AM. Mimpi buruknya kini telah terlewati, dan ia merasakan ada air yang membasahi pipinya. Jasmine benar-benar menangis seperti di dalam mimpi.

Ia bersyukur karena tadi hanyalah mimpi, mimpi buruk yang sama sekali tak ia harapkan bahkan terfikirkan.

Entah apa maksud dari mimpi yang ia alami tadi,
entah siapa orang yang berbicara dalam penghujung mimpi.

🥀🥀🥀

Jangan pergi, aku sudah mencintai dan menyayangimu.

-Dewino Jasmine

JOMBLO TABAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang