MSB // 16

12.4K 1.4K 105
                                    

"Brengsek. Sialan." maki Sandra di sepanjang jalan yang ia lalui. Dua hari yang lalu Alan membuatnya kesal, dan semalam ia memperkenalkannya dengan Melany.

Meskipun ia tahu Alan tengah dekat dengan wanita itu, tapi mendengar wanita itu memperkenalkan dirinya sebagai kekasih Alan dan juga melihat sosok wanita itu langsung membuatnya merasa sangat kecil.

Entahlah, mungkin ia merasa rendah diri begitu berhadapan dengan Melany. Wanita itu sangat cantik dengan kulit mulus bak porselen. Dan tubuhnya yang seksi bak seorang model.

Hhhhhhhh.

Sandra menghela napasnya pelan. Hari ini ia memutuskan untuk tidak membalas pesan laki-laki itu apalagi menjawab panggilannya.

Dia bisa mengirimkan Melany pesan sebanyak yang ia mau. Ia bisa menghubungi Melany sesering yang ia inginkan. Bukankah mereka sepasang kekasih?

Hari ini jadwal kuliah Sandra bisa di bilang cukup padat. Untung saja jadwal seperti ini hanya setiap hari kamis.

Sandra selalu saja mengomel, kenapa mata kuliah yang harus ia ambil berada di hari yang sama. Kalau saja ia tidak berniat untuk wisuda secepatnya, sudah pasti ia tidak akan mengambilnya.

Karena sedang kesal, Sandra mengabaikan jam makan siangnya. Sarapan saja seadanya tadi. Ia tidak mau mengikuti James ke kantin. Namun ia bersyukur, si mesum itu membawakannya segelas jus dan sepotong roti bakar coklat setelah jam istirahatn selesai.

"Lo lagi PMS ya?" James bertanya.

"Enggak." ucap Sandra menggigit potongan roti bakar yang di bawakan James.

"Lo aneh banget hari ini."

"Perhatian juga lo sama gue."

"Kebetulan aja sih."

"Kampret." seru Sandra membuat James tertawa.

"Buruan abisin makanan lo, dosennya bentar lagi masuk." ucap James. Sandra menganggukkan kepalanya dan kembali mengunyah roti bakarnya.

"Aaaahhhh selesai juga." ucap Sandra merentangkan kedua tangannya begitu mata kuliahnya berakhir.

"Eh, kira-kira dong lo." seru teman di sebelah Sandra yang ternyata masih duduk di sana dan terkena tangan Sandra.

"Eh, Jojo sory gue nggak sengaja." ucap Sandra dengan senyum di wajahnya.

"Resek lo." Temannya itu keluar dari kelas begitu juga yang lainnya. Mata kuliah sudah usai seperti yang Sandra tunggu-tunggu namun ia belum juga beranjak dari kursinya.

Matanya menoleh ke bawah. Puluhan mahasiswa yang tengah berlalu lalang menjadi perhatiannya kini.

"Bener kan, lo aneh hari ini." James menghampiri Sandra.

"Lo kenapa sih?" tanya James lagi.

"Nggak ada apa-apa?" ucap Sandra tanpa menoleh pada James.

"Ya sudah. Sabrina udah nungguin gue di mobil. Sampai jumpa." ucap James. Sandra tidak membalas ucapan James sampai James berteriak di depan pintu.

"Jangan lompat dari atas gedung ya."

"Brengsek." maki Sandra dan ia bisa mendengar tawa James yang besar itu.

"Menjijikkan. Memangnya siapa yang mau melompat." gerutu Sandra merapikan bukunya. Ia sedikit merinding kemudian tergesa-gesa ia keluar dari kelasnya yang sudah sepi.

Setibanya di parkiran Sandra segera masuk ke dalam mobil. Setelah meletakkan tasnya ke kursi penumpang, ia melajukan mobilnya dengan sangat pelan. Ia tidak tahu harus kemana.

I Love You_My Stupid Boy (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang