MSB // 33

14.6K 1.3K 173
                                    

Seminggu sudah berlalu sejak Sandra dan Alan mencapai kesepakatan konyol. Konyol karena bagaimana bisa masalah hati harus mereka sepakati terlebih dahulu. Tapi ini berlaku pada keduanya.

Sandra sudah mengatakan perasaannya yang sebenarnya pada Ario. Ia tidak mau Ario berharap padanya. Dan beruntungnya Ario menerima keputusan Sandra dan masih mau berteman dengannya.

Tidak akan ada yang berubah.

Semoga.

Sedangkan Alan, Alan berjanji akan menyelesaikan hubungannya bersama Melany. Dan Alan sangat bingung sekarang.

Bagaimana ia harus mengatakannya pada Melany?

Bagaimana dengan janjinya?

Alan sudah memberitahu Melany bahwa ia belum bisa bertemu dengan ibunya atau siapapun keluarga Melany. Melany mengerti, hubungan mereka belum terlalu lama.

Melany bahkan tahu kalau Alan belum mencintainya. Hubungan mereka terjalin karena ada sebuah janji yang mungkin terucap karena kondisi waktu itu.

Tapi Melany tetaplah Melany, ia akan mempertahankan apapun bahkan siapapun yang sudah menjadi miliknya. Ia hanya harus bersabar. Semua akan berjalan seperti apa yang di inginkannya. Pasti.

Saat ini Alan sedang menemani Melany di sebuah pusat perbelanjaan. Melany terlihat sedang memilih-milih gaun. Alan yang menemaninya lebih banyak diam dari biasanya.

Biasanya ada saja yang akan Alan komentari, entah itu model pakaian yang di pilih Melany, warnanya bahkan hingga manekin yang tidak bisa bergerak pun di komentarinya.

"Kamu sakit ya?" tanya Melany.

"Tidak." jawab Alan.

"Tumben kamu jadi pendiam? Biasanya juga ribut." ucap Melany dengan nada bercanda.

"Tidak apa-apa. Sudah dapat gaun yang di inginkan?" tanya Alan.

"Sudah. Kita ke kasir, ayo." Melany menggandeng mesra Alan menuju kasir. Alan mengeluarkan kartu kreditnya dan membayar semua belanjaan Melany. Seringkali Melany menolak untuk di bayarkan oleh Alan namun Alan juga selalu memaksa untuk membayarkan belanjaan Melany.

Setelah selesai dari butik, mereka berkeliling sebentar sebelum akhirnya berakhir di salah satu rumah makan di dalam pusat perbelanjaan.

"Kamu makan apa?" tanya Melany.

"Seperti biasa saja." kata Alan. Melany mengangguk dan memesan makanan kesukaan Alan. Nasi goreng seafood.

"Akhir-akhir ini toko sangat ramai. Maaf tidak bisa menemani keluar sering-sering." ucap Melany dengan wajah bersalah.

"Aku ngerti kok." jawab Alan seadanya.

"Oh ya mmm apa yang di ucapkan Clara minggu lalu jangan terlalu di pikirkan." ucap Melany.

"Iya." jawab Alan singkat karena pelayan sudah mengantarkan pesanan mereka. Mereka menikmati makan siang dalam diam.

Alan sedang memberi kekuatan pada dirinya agar bisa menyampaikan niatnya pada Melany sedangkan Melany sedang bertanya-tanya dalam hati, kenapa sikap Alan berubah? Perasaan Melany mengatakan sesuatu yang buruk akan terjadi.

"Kamu mau nambah sesuatu?" tanya Melany.

"Tidak terima kasih. Kita pulang saja." ucap Alan.

"Baiklah." ucap Melany.

Keheningan kembali tercipta di dalam mobil. Tidak ada yang berusaha membuka suara. Sampai akhirnya Alan memulai percakapan mereka.

"Mel,"

I Love You_My Stupid Boy (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang