Suka di dalam duka

23 0 0
                                    

Setelah pertemuan mereka di AFC, mereka semakin dekat bahkan mereka sudah seperti pasutri namun mereka belum terikat oleh hubungan apapun itu.

Bintang pun sudah mengiasi langit yg berwarna biru kini sudah gelap ya tepatnya malam ini tiga makhluk tuhan sedang tertawa bersama namun tibatiba tawa mereka hilang saat mendapat kabar bahwa sepupu Hendra mengalami kecelakaan ia mendapat kabar dari anak sepupu endra
"Hallo bli endra bapak metomplokan jani ade dirumah sakit, bli endra mai je tyg jak dadue dini" ucap disebrang sana
(Hallo kk endra bapak kecelakaan skrg ada di rmh skit,kk endra kesini apa aku berdua disini)
"Nah" bli otw kemu" sahutku
(Iya kk kesana)
Aku pun segera kesana bersama anggun dan juga putri ku, ya saat aku diperjalanan aku sangat gelisah, gimana tidak, sepupuku lah hanya satu"nya keluarga ku yg aku punya saat ini

Anggun pov
Saat ku sedang bercanda bersama endra dan lia tiba" endra mendapat tlpn dari keponakanny yg memberi kabar bahwa sepupu endra mengalami kecelakaan, tnpa pikir panjang kami pun langsung menuju rumah sakit..
Disaat perjalanan aku melihat endra gelisah banget dan ku coba menenangkannya
"Udh gue yakin sepupu lo gpp, lo yg sabar ya jangn rapuh jangan sedih liat keponkan lo butuh semngat dri lo" mengusap lengannya dengan Lia masih di pangkuanku
"Gue ngga tau bakal gimna, dia keluarga yg gue punya satu"nya semoga dia gpp, makasi ya dukungan lo" sahutnya
Ngga butuh waktu lama kami pun tiba di rumah sakit tepat dimana tmpt endra bekerja, kami pun langsung menuju ruang icu tmpt dimana sepupu endra harus dirawat karna keadaannya yg sudah sangat parah..
Sesampainya kita ddpn ruang ICU terlihat disana ada seorang gadis memeluk pria seperti kakak adik dan tepatnya mereka adalah keponakan endra, mereka melihat ke arah kami dan tanpa mikir panjang endra langsung memeluk mereka
"Kalian harus kuat ya, masih ada om disini yg ada buat kalian jangan sedih kita berdoa biar bapak sehat" ucap endra
"Om bapak om keadaannya sangat parah dari tdi dokter belum keluar" ucap lelaki yg ku ketahui bernama yoga
"Apa bapak bisa sehat kembali om? Sasa takut bapak ninggalin kita" ucap wanita yg ku ketahui bernama sasa..
Aku terdiam melihat mereka tanpa kusadari air mataku menetes membanjiri pipi ku, begitu kulihat Lia ternyata dia menyembunyikan muka nya di leherku dan kurasa dia juga menangis karna leherku terasa ber'air
"Bapak akan baik" aja ya biar om masuk liat dulu ya, kalian diem disini sama tante anggun dlu" ucap endra lalu menatapku seolah berkata bahwa dia menitip keponkannya kepadaku dan ku hanya menjawab dengan anggukan dan senyum bertanda bahwa aku mengiyakannya
"Sini sayang sama tante" ucapku tanpa pikir panjang mereka berdua langsung memelukku erat disertai dengan tangis sesegukan
"Udah kalian jangan nangis ya kita berdoa buat bapak biar sehat, kalian jangn pernh berpikir kalo kalian bakal sendirian, masih ada om masih ada tante yg ada buat kalian" sambungku
Mereka pun hanya menganggukan kepalanya dan akupun menggiringnya untuk duduk dikursi tunggu tetapi mereka tidak ada yg melepas pelukannyaa kepadaku.
Sejam kami menunggu, akhirny endra keluar dari ruang icu dan kami bertanya gimana keadaan sepupunya tetapi bukannya menjawab endra malah menarikku
"Aku mau ngomong sama kmu" ucapny
Aku menghernyitkan dahi ku tumben banget diamenggangti kosa kata menjadi aku kamu, akupun langsung mengiyakannya
"Aku bingung gimna buat jelasin ke mereka bahwa bapak mereka sudah meninggal, aku ngga kuat ngeliat mereka aku ngga bisa aku bingung, aku harus apa, aku ngga tega ngelihatnya" ucapnya lirih dan memelukku dengan erat
"Udh kamu tenangin diri kamu dlu, biar aku ntr yg jelasin ke mereka siapa tau mereka ngerti, skrg intiny kamu harus kuat ngga boleh lemah didpn mereka apalagi nangis di dpn mereka" ucapku membalas pelukannya
"Aku makasih banget sma kmu, aku bakal janji buat ngerawat mereka sendiri biar mereka tidak kesepian" ucapny
"Kamu jngn pernh blg sendiri, aku yg bakal ngebantu kamu ngerawat mereka" ucapku yg mampu membuatnya melepas pelukanny lalu menatap ku
"Udah deh jangan nangis lagi, masak dokter nangis" lanjutku menatapnya kembali

Sejam kami menunggu, akhirny endra keluar dari ruang icu dan kami bertanya gimana keadaan sepupunya tetapi bukannya menjawab endra malah menarikku"Aku mau ngomong sama kmu" ucapnyAku menghernyitkan dahi ku tumben banget diamenggangti kosa kata men...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat kami saling tatap ternyata salah satu suster membuyarkan tatapan kami
"Maaf dokter endra jenazah bapak gede kami akan segera pindahkan ke kamar jenazah, dimohon bapak untuk mengurus segalanya" ucap suster trsbt
"Oke sus makasi" balas endra
"Skrg kamu urus jenazahnya, trus kamu langsung bawa kermh,, aku bakal ngomong sama mereka dan langsung membawa mereka pulang dan untuk persiapan dirumah aku bakal minta tolong sma ibu buat nyiapinnya" ucapku kepadanya
"Makasi makasi banget km udh ada buat aku" balasnya
Setelah itu aku langsung menghampiri mereka(sasa,yoga,lia)
"Sayang tante mau nanya boleh" tnyaku
"Iya tante mau nanya apa?"
"Kalian lebih milih bapak kalian kesakitan kayak gini ato bapak kalian pergi kermh tuhan?" Tnya ku
"Kita lebih baik milih bapak krmh tuhan dripda bapak kesakitan" jawab sasa
"Tante yakin kalian anak kuat anak pinter nerima keadaan" ucapku
"Maksd tante bapak udh pergi gitu?" Tnya yoga kepadaku
"Bapak kalian bukan pergi tapi pindah kermh tuhan karna tuhan sangat menyayanginya"

Saat kami saling tatap ternyata salah satu suster membuyarkan tatapan kami"Maaf dokter endra jenazah bapak gede kami akan segera pindahkan ke kamar jenazah, dimohon bapak untuk mengurus segalanya" ucap suster trsbt"Oke sus makasi" balas endra"Skrg...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian denger tante liat tante, tante dlu seperti kalian tapi tante yakin kalo bapak tante lebih bahagia disana emng org ngomong itu enak tapi ngga tau ngerasainnya gimna" lanjutku
Mereka ngga ada menjawabku mereka malah memelukku erat sembari sesegukan menangis
"Udah kalian jangan nangis gitu kita berdoa ya semoga bapak amor ring acintya diterima disisi tuhan biar bapak tenang dialam sana"
"Kalian ngga sendiri, kalian masih punya om punya tante bahkan ntar ada ibunya tante kalian bisa panggil nenek" lanjutku
Akupun langsung membawa mereka pulang kermh endra karna disana jenazhnya ditempatkan..

KEBAHAGIAAN DALAM SEBUAH IKATAnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang