Sesampai kami dirumah endra ternyata jenazah belum tiba,
Akupun melihat ibu ku sdh selese menyiapkan tempat jenazah lalu menghampiri kami namun yoga maupun sasa masih tetap memeluk ku beda halnya dengan Lia yg sudah nyenyak tidur digendongan nekputu art dirmh ini
"Nggun, ibu sdah siapin semuanya kapan jenazahnya dibawa plg!" Tanya ibu
"Bentar lagi kayaknya buk tadi endra tlpn udh mau otw" jawabku
Ibu ku pun menatap sasa dan yoga merasa iba
"Ini pasti sasa sma yoga ya?" Tnya ibu
"Iya bu ini sasa yoga, sasa yoga salim dlu sma ibunya tante" perintahku
Mereka pun salim namun beda halnya dengan sasa memeluk erat ibu sembari menangis
"Nenek bapak udh ngga ada, sasa sma yoga sendiri udh ngga punya orangtua lagi" ucap sasa aku yg mendengar tiba" langsung meneteskan air mata
"Usstt kamu ngomong apa sayang, kalian tidak sendiri masih ada om tante sma nenek" jawab ibuku
Tibatiba kami dengar suara ambulan mendekat, ya itu pasti jenazah kakak gede bapak dari sasa gita
Aku pun dengan cepat memeluk sasa dan yoga seolah" memberi kekuatan kepada mereka.
Jenazahpun sudah selese dipindahkan ke tempt tidur,
Berhubung hari baik untuk melaksanakan ngaben 4 hari lagi jenazah ttp berada dirumah.. dan untungnya ibu ku memiliki kelompok masyarakat jadi mereka lah yg mengurus segala keperluannya
Masih seperti semula sasa dan yoga masih dipelukanku, tiba" endra dtg kepdku
"Sasa,yoga" panggil endra
"Om" saut mereka bersamaan dan berpindah kepelukan yoga
"Udh ya kalian jangan sedih lagi om ngga suka ahh ngeliat kalian sedih gini" ucap endra memeluk mereka
Akupun menatap sendu sembari tersenyum5 hari setelah itu
Upacara ngaben udah telah dilaksana kan, kini endra anggun sasa yoga dan juga Lia sedang duduk di ruang keluarga rumah endra
"Sasa yoga mulai skrg kalian tinggal disini sama om dan lia ya" ucap endra
"Apa kami tidak merepotkan om?" Tnya yoga
"Apa tante juga bakal tinggal disini? Tnya sasa
" yoga om udh mengganggap kalian itu anak om sendiri jadi tidak ada yg direpotkan" jawab endra
"Dan tante mu ini bakal segera ikut tinggal disini bareng kita" lanjutnya yg membuatku melototkan mata
"Berarti kalau om mengganggap kami anak om kami boleh dong memanggil om dgn sebutan papa? Dan memanggil tante dengan sebutan mama?" Tanya sasa kembali
"Dengan senang hati kalian manggil om papa tapi kalo manggi tante dengan sebutan mama tnya tante nya langsung ya" jawab endra lalu menatapku
" kalau om yes kenapa tante not? Yes kalian boleh memanggil tante dengan sebutan mama bahkan kalian sudah jadi pangeran, bidadari dan princes di hati mama" ucapku sembari tersenyum mereka pun langsung memeluk ku erat tak ketinggalan juga Lia yg tidak mengerti apa"
"Ekhmmmm, papanya dianggurin " ucap endra
Kami pun tertawa lalu memeluk endra berbarengan
.
.
.
.
.
.
KEBAHAGIAAN TIMBUL DENGAN SENDIRINYA