Part 19 THE WEDDING.
Eperibadi home? W balik lagi, hampir lupa ini cerita, gak banyak intro langsung cekidot aja
Warning! Typo dan cerita yg tambah gaje.
Author PoV
"Dokter ngertiin aku dong, ini sahabat aku nikah loh dokter, masa aku ngak datang?!" rengek seorang wanita dengan perut buncitnya diatas ranjang rumah sakit.
"Tapi kamu belum boleh keluar dulu Vanessaaaa" ucap sang suami sedikit frustasi istrinya keras kepala.
Seorang dokter diantara mereka memijit pangkal hidungnya gemas, sedangkan seorang remaja berdiri cengo melihat sepupu laki-lakinya dan istri berdebat.
"Jason, coba kamu pikirin! Sahabat-sahabat aku gak ada yang datangnya waktu aku nikah! Sekarang aku mau hadir! Kalau gak mau jangan harap aku mau makan dari sekarang!!" ucap Vanessa masih kekeh dengan pemikirannya.
"Dokter! Tolong bantuin beri pengertian Vanessa dong! Jangan cuman diem aja!!" ucap Jason tak sabar meminta bantuan pamannya sendiri.
Yang dipinta malah menatap tak suka pada Jason.
"Vanessa ku sa-"
"Aku gak mau dengar apapun!!" pekik Vanessa memotong intrupsi dari sang dokter.
"Oke fine! Kamu boleh kesana! Tapi! Dengan pengawasanku sendiri!" ucap si Dokter menyerah.
"Dokter!!" ucap Jason tak terima, mengabaikan rasa puas dari Vanessa sendiri.
"Good, ayo kita bersiap, Jo! Kamu panggilin Irene dirumah kakak, suruh dia bawa gaun kakak yang putih, bilang sama dia bawain juga make upku" ucapku dengan nada tak terbantahkan.
"Kamu Jason! Pulang bawa Joshua, pakai baju yang pantas!" sambungnya lagi.
"Dokter William, dokter kalau mau ikut dandan yang rapi ya, kita kesana jam 4 sore and then sekarang udah jam 2 sore, cepet siap-siap" ucap Vanessa penuh senyum yang sangat cantik.
"Ukh" ingin rasanya Jason berkata tapi dia gak bisa berbuat apa-apa lagi.
___________
Vanessa PoV"Nah kan apa aku bilang, kalau masalah bujuk-membujuk aku bisa" ucapku.
'Syukurlah kalau gitu, Grece gak bakal ngamuk dihari pernikahannya sendiri' balas dari sebrang sana.
Aku sedang berbicara dengan Leo lewat telpon.
"Gugup?" tanyaku.
'Kamu pikir sendiri deh, kamu waktu mau nikah gugup gak?' balasnya.
"Hehehe" cengirku.
'Ya udah masih banyak yang aku urus, eh gak deng, tapi udah dulu' balasnya.
"Ehm" balasku lalu mematikan telpon
______________
"Nyonya, gaun putih yang mana?" ucap Irene masuk dengan banyak baju atau lebih tepatnya gaun ditangannya.
"Ah, aku lupa memberi rinciannya, coba bawa kesini Rene" ucapku dan langsung dituruti Irene.
Aku memilih gaun putih dengan pita berwarna emas diatas perut, Irene menata rambutku dengan telaten dan memakaikan make up simpel di wajah.
Jason sendiri sudah siap dengan sentelan kemeja putih dengan rompi abu-abu, kuakui dia terlihat menawan. (Ehemm)
Irene selesai membantuku, dia sendiri juga ikut kesana karena aku meminta, jadilah aku dikawal 4 pria dan satu pembantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life With My Handsome Husband (Discontinue)
ChickLit(Discontinue) Sejak kejadian menyakitkan saat ia masih menjejaki umur 14 tahun, Vanessa mulai bersumpah tak akan pernah menganggap seorang laki laki melebihi seorang sahabat sampai Tuhan sendiri yang mengubah takdirnya. Story by: @Phantorizel