Part 18 DON'T BE IT

982 21 0
                                    

ALOHA!! Apakah ada yang mengingat cerita ini?

Gak banyak intro disini, tapi ada curcol Izel diakhir.

Happy reading!
Warning!! Typo bertebaran! Ngebosenin of course!

Part 18 DON'T BE IT

Jason PoV

*Flashback*

Aku sedang berada di sebuah bar, duduk sambil menatap vodka didepanku.

Pikiranku melayang mengingat kata kata Adam.

'Miss.Daryn menikah 2 bulan lagi' kata kata itu terua ternginang dikepalaku.

Kuteguk vodka didepanku dalam sekali tegukan, tiba-tiba saja handphonku bergetar, mengalihkan lamunanku.

"Halo?" ucapku mengangkat telpom entah dari siapa itu.

'Tu-tuan, Nyo-nyonya tuan' ucap disebrang sana panik, membuatku langsung tersadar dan melihat nama si pemanggil di layar ponselku.

-Irene-

Nama itu tertera jelas disana.

"Kenapa sama Vanessa?" ucapku to the poin.

'Nyonya gak sadarkan diri Tuan' ucap disebrang sana masih dengan nada paniknya.

"Sekarang kamu jaga Vanessa, panggil penjaga didepan antar kerumah sakit, aku akan nelopon dokternya Vanessa" ucapku tak tenang lalu meninggalkan sejumlah uang di meja dan berlalu meninggalkan bar ini.

_______

Dari tadi aku menelpon dokter William tapi tak ada jawaban, membuatku dari tadi terus mengumpat kesal dan berakhir aku menuju rumah dokter William

"Permisi, bisa panggilkan dokter William?" kataku kepada satpam dirumahnya.

"Maaf, Anda tak punya jam ya? Ini hampir jam 12 malam, dan lagi pastinya tuan saya sudah tidur" ucap si satpam sinis.

Kutatap si satpam tajam, wajahku sudah memerah menahan marah.

"Masalah hidup dan mati! Cepat panggilkan dokter William!!" bentakku, si satpam tak bergeming membuatku berteriak-teriak ditengah keheningan malam memanggil dokter William, si satpam terus terusan berusaha mengusirku tapi tak berhasil.

-The power of panic- mungkin aku mempercayai hal ini.

"PAMAN WILLIAM!!" teriakku kesekian kalinya, akhirnya ada seseorang membuka pintu rumah itu.

Terlihat dokter William dengan wajah sangarnya karena dibangunkan dari tidurnya secara tak manusiawi.

"Siapa?" desisnya masih setengah sadar membuka pagar rumahnya.

"Loh Jason?" ucapnya dengan wajah bodohnya.

"Ke rumah sakit sekarang" ucapku menariknya, ralat: menyeret.

"Eh?!! Eh?!! Kenapa ini?!!" ucapnya tapi tetap mengikutiku.

"Vanessa sekarat" ucapku ketika kami masuk kedalam mobil.

Tanpa menunggu jawabannya aku melajukan mobil ini diatas kecepatan normal, membuat dokter William hanya berpegangan dengan sabuk pengaman.

Ketika aku sampai dirumah sakit, dokter William langsung keluar mengeluarkan isi perutnya.

My Life With My Handsome Husband (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang