Part 10 MENGULANG SEMUANYA

1.1K 24 0
                                    

Warning: typo yang gak ketulungan malas di edit.

Part 10 MENGULANG SEMUANYA

Vanessa PoV

Acara resepsi diadakan di salah satu perhotelan milik keluarga Jason. Jason bilang tidak mengundang banyak tamu, tapi lihatlah ada lebih dari 1000 tamu yang hadir.

Selesai acara aku beserta keluargaku dan Jason memilih untuk menginap disini saja, mengingat ini sudah larut dan aku sudah dibatas lelah.

___________

Disini aku, duduk di ranjang bersama bajingan, kurebahkan tubuhku, menghiraukan adanya 'makhluk' selainku ada disini.

Baru saja ingin merebahkan diri, tanganku dicekal olehnya, aku langsung mendelik tajam padanya.

"Maaf atas apa yang terjadi" ucapnya tanpa ekspresi tapi mata kelabunya menatapku dengan tatapan yang tak kumengerti.

"Maaf? Apakah cukup dengan maaf lo semua kembali? Gak!!" ucapku sinis.

"Hari itu diluar kendaliku, kau ada didepanku, aku melihatmu sebagai mantanku, aku sampai merendahkan diri seperti ini, jadi maafkan aku" balasnya.

"Oh! Diluar kendali!! Gue masih gak lupa gimana masa depan gue hancur gara-gara lo, oke gue nerima janin yang gue kandung, tapi lo nyebut gue jalang!! Dan apa lagi? Lo bilang gue mau bunuh diri gara gara gue hamil? Serendah-rendahnya gue, gue gak pernah mau ngakhirin hidup orang, ah pengecualian si brengsek ama lo" ucapku panjang lebar dan tidak melupakan nada sinis dan penekanan disetiap kata.

Dia terdiam,tapi pandangannya tak lepas dariku 'Apa maunya, setelah semua perlakuannya lalu tiba tiba minta maaf, maaf saja aku tidak semudah itu memberi maafku' batinku.

"Gue bisa saja memberi maaf buat lo, tapi melupakan apa yang terjadi, itu hal yang tersulit dari semuanya" sambungku.

Dia menghela nafas kasar, tatapannya berubah tajam, serasa ingin mengulitiku langsung.

"Ahh! Memang menyusahkan bicara dengan jalang, kata Louis gue harus minta maaf, tapi namanya jalang mukanya banyak banget, bilanggnya gak mau ngebunuh anak gue, tapi mau ngakhirin hidupnya, jalang bener" ucapnya dengan sinis.

Mukaku memerah menahan amarah, tamparan keras menghampiri wajahnya, entah sejak kapan air mataku sudah terjatuh.

Kutinggalkan dia sendiri di dalam kamar itu, menenangkan diri adalah suatu yang ku butuhkan.

_____________

Kulangkahkan kakiku memasuki lift, didalam sana berdiri Louis sedang menelphon seseorang.

"Eh Vanessa? Ngapain?" ucapnya setelah memutuskan telphonnya.

"Mau nenangin pikiran" ucapku datar.

"Kemana?" balasnya lagi.

"Kemana aja, gue butuh udara segar" ucapku masih dengan datar.

"Ini tengah malem Ness" ucapnya menatapku malas.

"Tau kok" balasku singkat.

"Arghh!! Kenapa sih lo Ness?!! Mau kemana lagi tengah malam kaya gini?!!" geramnya frustasi.

"Emm, mungkin ngidam kale, mumpung ada lo, antar gue aja ke rumah Grece, lama banget gue gak ketemu dia" balasku lagi sedikit mengankat bahuku.

"Tengah malam Vanessa! Kenapa harus gue! Kenapa gak kak Jason aja?!" ucapnyq masih dengan nada frustasi.

Mukakau langsung masam, kutatap ia sinis, lalu berjalan melaluinya tanpa menghiraukan tatapan keheranannya.

"Kalo gak mau gak usah, gue bisa naik taksi" ucapku datar.

My Life With My Handsome Husband (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang