Tiga

120 8 4
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 malam, tapi Nanda masih berkutat dengan buku kimianya. Terkadang dia berpikir kenapa dulu dia memilih jurusan IPA, jika dia tau dari dulu akan sepusing ini, mungkin dia akan memilih jurusan bahasa.

Nanda sudah tidak kuat menahan kantuk, jadi dia memutuskan untuk tidur dan melanjutkan tugasnya di sekolah, toh tinggal sedikit lagi.

☁☁☁

"Nanda bangun nak sudah subuh" teriak mamah Nanda dari bawah.

Nanda mengerang pelan sambil tangannya mengucek-ngucek matanya. Nanda melirik jam disampingnya, jam masih menunjukkan jam 04.30 . Nanda lalu bangun lalu merapihkan tempat tidurnya. Setelah beres merapihkan tempat tidurnya, Nanda langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Selesai mandi, Nanda melaksanakan shalat subuh. Setelah shalat subuh, Nanda memakai seragam putih abunya. Tidak lupa dia menyisir rambutnya, lalu menguncirnya menjadi satu.

Nanda memasukkan buku pelajaran hari ini kedalam tasnya, lalu dia turun kebawah untuk sarapan.

"Pagi mah pah"

Nanda mencium kedua pipi mama dan papanya, lalu duduk di kursi dekat mamanya.

"Pagi sayang" sapa mama Nanda sambil tersenyum.

"Berangkat pagian lagi Nan?"

"Iya pa, biar ga kejebak macet"

Nanda memakan nasi goreng buatan mamanya dengan lahap. Setelah beres sarapan, Nanda langsung pamitan berangkat sekolah.

"Nanda berangkat dulu ya"

Nanda mencium tangan mama dan papanya.

"Hati-hati dijalannya ya"

"Iya ma"

Seperti biasa Nanda menunggu angkutan umum di halte. Sambil menunggu angkot, Nanda memainkan hpnya. Dia membalas beberapa pesan masuk.

Nanda tak sadar bahwa di seberang jalan ada yang sedang  memperhatikan dia. Seorang cowo yang memakai seragam yang sama dengan Nanda. Hanya saja, yang membedakan status dari mereka adalah Nanda adik kelas sang cowo tersebut.

Cowo itu berinisiatif untuk mengahampiri Nanda. Barangkali Nanda mau diajak berangkat sekolah bareng, pikir cowo itu.

Tapi saat cowo itu memutar balik motornya, berniat menghampiri Nanda. Nanda sudah lebih dulu memasuki angkot yang baru saja datang.

Cowo itu hanya bisa menatap cengo kearah angkot yang mulai jalan itu. Dia menghirup nafas panjang, lalu menghembuskannya perlahan. Dia pun langsung menghidupkan motornya, lalu dia pun langsung berangkat ke sekolah.

📚📚📚

Nanda berjalan memasuki gerbang sekolah nya. Saat dia melihat kearah parkiran, tak sengaja ia melihat kak Devan.

Nanda selalu berusaha bersikap cuek setiap berada didekat Devan. Berbeda saat dia bersama sahabat-sahabatnya, mungkin dia akan heboh saat melihat Devan.

Saat Nanda melirik kearah Devan, tak sengaja pandangan mereka bertemu. Tapi Nanda langsung mengalihkan pandangannya kearah lain. Sedangkan hatinya sudah tak karuan.

Nanda mempercepat langkahnya. Karena dia sudah tidak bisa mengontrol hatinya.

Terkadang Nanda merasa cape dengan perasaan dia. Dia hanya bisa memandang Devan dari jauh. Atau bahkan dia hanya bisa mengstalk sosmed milik Devan. Tapi tak jarang juga Nanda menikmati kebiasaannya ini. Menurut dia, ada sensasi berbeda saat dia bisa memandang Devan dari jarak jauh. Terkadang Nanda suka ikut tersenyum kecil, saat dia melihat Devan sedang bercanda bersama teman-temannya.

"Asalamualaikum"

Nanda memasuki kelasnya. Dia langsung menuju bangkunya. Nanda duduk di bangku ke-3 dari depan dekat kaca. Teman sebangku Nanda bernama Wina.

Di bangkunya, Nanda hanya melamun sambil melihat keluar jendela. Selalu saja dia mengkhayal tentang kak Devan. Harapannya mungkin terbilang besar untuk bisa dekat dengan Devan.

"Kapan gue bisa berangkat bareng kak Devan ya" batin Nanda. Nanda menghembuskan nafasnya berat.

~&~

Akhirnya update😂
Cerita pertama jadinya susah banget cari ide😥
Jadi updatenya gateratur ya😧

Btw makasih yang udah baca😊 jangan lupa vote dan comment😊

Jangan jadi siders ya guys😊

SindiTamara

Ini Tentang, Khayalanku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang