🎶 Issues - Julia Michaels 🎶
*
*
*Happy Reading
Ting! Ting! Ting!
Suara tumbukan antara dua kunai beradu dalam tempo tergolong cepat. Sarada melompat tinggi saat kaki Mitsuki melayang ke arahnya.
Whoosh!
"Futon Topa!" kata Mitsuki menciptakan hembusan angin, meniup mundur pijakan kaki Sarada.
"Boruto!"
"Aku mengerti 'ttebasa!"
Dari arah belakang, dua bunshin Boruto menyergap tubuh Mitsuki, mengunci pergerakannya. Sarada melihat kesempatan emas, tanpa ragu melesat untuk memberikan pukulan keras pada Mitsuki yang tidak bisa bergerak dalam kungkungan bunshin Boruto.
Di sisi lain, tubuh asli Boruto akan melakukan hal itu juga.
Melesat bersama, bertemu, bertubrukan.
Sarada dan Boruto terjatuh serentak setelah terhempas karena keduanya ingin menyerang Mitsuki bersamaan. Seketika bunshin penyergap lenyap. Mitsuki terbebas dan melarikan diri ke ranting pohon.
"Baka, Boruto! Apa yang kaulakukan?" geram Sarada memperbaiki kaca matanya.
Boruto mengelus bokong yang nyeri, berkilat marah. "Harusnya aku yang bertanya 'ttebasa. Kenapa kau malah maju juga? Memangnya kau tidak melihat aku ada dimana, hah?"
Sarada tersentak. Wajahnya memerah dengan gigi bergetar. "Mana aku lihat!"
"Kau punya dua mata dan memakai kacamata juga! Bahkan kau tidak bisa melihatku yang sebesar ini?"
Lagi-lagi tersentak. Sarada menahan napas marah. Bukan karena ia ceroboh tak melihat pergerakan Boruto. Salahkan penglihatannya yang kambuh, tiba-tiba menjadi rabun. Dan sialnya, Boruto tidak tahu apa-apa.
"Lagipula kau itu bisa tidak sedikit feminim? Kekuatanmu itu seperti monster, tahu!" sambung Boruto. Sial, pantatnya benar-benar sakit.
"Apa katamu, monster?" Urat-urat di dahi Sarada terlihat. "Lagipula kau itu punya dua mata yang sehat, tapi kau masih saja bodoh!" sambung Sarada tak mau kalah.
Keduanya sudah berdiri dan saling berhadapan. Masing-masing memberikan sorot kebencian. Pertikaian keduanya sudah tidak asing lagi terjadi dalam Tim Konohamaru.
"Tentu saja mataku sehat. Dan, eh? Apa katamu? Bodoh?" Boruto menggeretak gigi, murka. Ia melotot pada Sarada yang tak kalah membenci si sulung Uzumaki.
"Sampai kapan kalian akan begini terus?" keluh Konohamaru berusaha menghalau dengan berdiri di tengah-tengah mereka. "Kupikir dengan memberikan kalian kesempatan dalam satu tim berdua akan mempererat kerja sama di antara kalian. Ternyata malah semakin buruk."
Mitsuki menambahkan, "Sensei, kupikir mereka semakin kompak dan serasi."
"Tidak mungkin!" sahut Boruto dan Sarada bersamaan.
Metode latihan yang dibuat Konohamaru kali ini ialah membuat Boruto dan Sarada berada dalam satu tim berisi dua orang. Lalu Mitsuki yang berperan sebagai target mereka untuk kemudian dilumpuhkan. Dengan harapan bahwa keduanya bisa menjalin kerja sama yang belakangan ini terusik oleh pertengkaran keduanya. Hal itu juga berpengaruh buruk bagi keberhasilan misi-misi yang sering tim mereka lakukan.
Hanya karena Boruto dan Sarada tak berhenti berdebat dan bertengkar.
"Dia ini cewek tidak normal yang bermimpi menjadi Hokage!" sarkas Boruto. "Mana mungkin aku serasi dengannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Boruto & Sarada : Sweet Romance [Kumpulan FF Oneshoot] ✔
FanfictionSi sulung Uzumaki dan putri tunggal Uchiha kerjaannya bertengkar terus setiap hari. Sampai akhirnya Sarada benar-benar marah pada Boruto. Boruto : "Lagipula kau itu bisa tidak sedikit feminim? Kekuatanmu itu seperti monster, 'ttebasa!" Sarada : "Apa...